minyak makan merah vs minyak goreng apa sebenarnya perbedaannya - News | Good News From Indonesia 2024

Minyak Makan Merah vs Minyak Goreng, Apa Sebenarnya Perbedaannya?

Minyak Makan Merah vs Minyak Goreng, Apa Sebenarnya Perbedaannya?
images info

Minyak goreng sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia. Hampir setiap masakan tradisional hingga modern mengandalkan minyak goreng. Namun, belakangan ini muncul alternatif baru yang mulai dikenal luas dan menarik perhatian, yaitu minyak makan merah.

Pertanyaan pun muncul: Apa sebenarnya yang membedakan antara minyak makan merah dan minyak goreng biasa? Apakah keduanya sama atau berbeda? Yuk, simak penjelasannya di sini untuk mengetahui jawabannya agar dapat memilih yang terbaik!

Baca juga: Minyak Makan Merah, Varian Baru dari Minyak Goreng

Perbedaan Utama Minyak Makan Merah dan Minyak Goreng

Minyak Makan Merah

  • Definisi dan Karakteristik: Minyak makan merah adalah minyak yang dihasilkan dari minyak sawit mentah (CPO) tanpa melalui proses penyulingan penuh.
  • Warna dan Kandungan Nutrisi: Minyak makan merah memiliki warna merah khas yang berasal dari kandungan beta-karoten yang tinggi, sehingga kaya akan vitamin E dan antioksidan yang baik untuk tubuh.
  • Proses Produksi: Proses pembuatan minyak makan merah sangat sederhana, yaitu dibuat langsung dari tandan buah segar kelapa sawit dengan proses minimal, sehingga kandungan nutrisinya tetap terjaga.
  • Kesehatan: Minyak ini kaya akan antioksidan dan nutrisi alami, yang baik untuk kesehatan jantung, kulit, dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Aroma dan Rasa: Minyak makan merah memiliki aroma yang lebih alami dan rasa yang khas dikarenakan minyak ini tidak melalui proses deodorisasi atau penghilangan bau. Rasanya lebih "segar" dibandingkan minyak goreng biasa.
  • Tujuan Penggunaan: Minyak makan merah cocok digunakan untuk memasak dengan cara ditumis atau direbus. Karena kandungan nutrisinya masih tinggi, minyak ini sering dipilih untuk makanan sehat. Namun, minyak ini kurang cocok untuk menggoreng dengan suhu tinggi. Beberapa orang juga menggunakan minyak makan merah untuk perawatan kulit dan rambut.
  • Harga: Minyak makan merah memiliki harga yang lebih terjangkau, yaitu sekitar 500 tanpa subsidi pemerintah, Rp8.000 dengan subsidi per 1 liter.

Minyak Goreng

  • Definisi dan Karakteristik: Minyak goreng adalah minyak yang dihasilkan dari minyak kelapa sawit mentah (CPO) melalui proses penyulingan, pemucatan, dan deodorisasi.
  • Warna dan Kandungan Nutrisi: Minyak goreng memiliki warna kuning bening yang menarik dan tidak memiliki aroma yang kuat. Warna ini didapatkan dari proses pemucatan dan penyulingan. Sayangnya, proses ini juga mengurangi nutrisi alami seperti beta-karoten dan vitamin E.
  • Proses Produksi: Pembuatan minyak goreng melalui proses panjang, seperti penyulingan, pemucatan, dan deodorisasi. Proses ini menghilangkan warna merah, bau alami, dan membuat minyak lebih bersih serta tahan lama yang cocok digunakan dalam memasak sehari-hari.
  • Kesehatan: Minyak goreng memang praktis untuk memasak, tetapi kandungan nutrisi alaminya lebih sedikit dibandingkan minyak makan merah. Minyak goreng masih mengandung lemak sehat yang penting untuk diet sehari-hari. Namun, penggunaan berlebihan atau pada suhu sangat tinggi, minyak goreng bisa menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Aroma dan Rasa: Minyak goreng memiliki rasa yang netral dan tidak mengubah rasa masakan, sehingga sangat fleksibel untuk berbagai jenis masakan tanpa mengubah rasa asli makanan.
  • Tujuan Penggunaan: Minyak goreng dirancang khusus untuk menggoreng pada suhu tinggi, sehingga cocok digunakan untuk menggoreng, memanggang, atau menumis.
  • Harga: Minyak goreng memiliki kisaran harga lebih mahal dibandingkan dengan minyak makan merah, yaitu dimulai dari Rp18.700 per 1 liter.
Baca juga: Minyak Atsiri dan Potensi Perkembangannya di Indonesia

Manfaat dan Kelemahan Minyak Makan Merah

Minyak makan merah memiliki banyak manfaat, terutama untuk kesehatan. Dilansir dari indonesia.go.id, minyak sawit merah dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan seperti melindungi jantung, otak, dan mata berkat kandungan vitamin E dan karotenoidnya.

Namun, patut pula dipertimbangkan risiko penggunaan minyak sawit merah dalam masakan karena kandungan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi berlebihan.

Selain itu, minyak makan merah juga memiliki kelemahan yaitu banyak orang belum familiar dengan minyak ini, sehingga perlu sosialisasi lebih luas. Diwartakan oleh tempo.co, sebagian masyarakat kemungkinan masih akan meragukan minyak makan merah. Sebab, tampilan minyak tidak biasa, sehingga dapat membuat pemasaran minyak merah lebih sulit.

Kelemahan lainnya yaitu distribusi minyak makan merah juga masih terbatas dan belum tersedia di pasar umum seperti minyak goreng biasa. Karena minim proses pengawetan, minyak makan merah lebih cepat rusak jika tidak disimpan dengan baik.

Mana yang Lebih Baik?

Dari segi kesehatan, minyak makan merah lebih unggul karena kaya akan beta-karoten dan vitamin E yang baik untuk mata, kulit, dan membantu melawan radikal bebas. Namun, untuk penggunaan sehari-hari, minyak goreng biasa lebih praktis karena dapat digunakan untuk memasak dengan suhu tinggi seperti menggoreng karena lebih tahan lama.

Pilihan terbaik sebenarnya tergantung pada gaya hidup dan kebutuhan masing-masing. Jika ingin lebih sehat, minyak makan merah bisa menjadi pilihan. Namun, jika mencari minyak yang lebih mudah ditemukan dan digunakan untuk berbagai masakan, minyak goreng tetap menjadi andalan.

Selain itu, aksesibilitas juga penting. Saat ini, minyak goreng lebih banyak tersedia di pasar dibandingkan minyak makan merah.

Baca juga: 160 Tahun Tetap Mengeluarkan Minyak dari Tulangnya, Keunikan Minyak Paus

Minyak makan merah dan minyak goreng punya peran penting di dapur kita. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari segi kesehatan, nutrisi, harga, maupun cara penggunaan.

Dengan mengetahui perbedaannya, Kawan bisa memilih minyak yang paling sesuai dengan kebutuhan keluarga. Jadi, pilih dengan bijak dan tetap jaga pola makan sehat, ya!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.