Gorontalo, provinsi yang terletak di pesisir utara Sulawesi ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga kekayaan sejarah yang tidak ternilai. Terdapat berbagai situs bersejarah di Gorontalo yang saat ini menjadi destinasi wisata. Yuk, jelajahi tempat wisata sejarah yang tertinggal di Gorontalo!
Benteng Otanaha
Benteng Otanaha merupakan salah satu cagar budaya di Gorontalo. Benteng ini terletak di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Gorontalo. Lokasinya berada di atas perbukitan dengan 348 anak tangga hingga ke puncak.
Bengteng Otanaha dibangun pada tahun 1522 oleh Raja Ilato dari Kerajaan Gorontalo. Tujuan pembangunan benteng adalah untuk memperkuat pertahanan dan keamanan wilayah kerajaan.
Karena lokasinya yang berada di puncak bukit, Benteng Otanaha terkenal dengan pemandangannya yang memukau. Pengunjung bisa melihat hamparan Kota Gorontalo dan sekitarnya dari puncak benteng.
Rekomendasi Oleh-Oleh Kuliner Khas Gorontalo, Harga, dan Tempat Membelinya
Benteng yang dibangun pada masa penjajahan Portugis ini bisa dikunjungi setiap hari dan gratis biaya masuk. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan sekitar benteng, ya!
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno
Museum ini terletak di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kota Gorontalo. Pendirian museum ditujukan untuk mengenang kedatangan presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Saat itu, Soekarno mendarat di Gorontalo menggunakan pesawat amfibi Catalina pada tahun 1950.
Pada awalnya, Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno hanyalah sebuah rumah putih yang dibangun pada masa kolonial Belanda tahun 1936. Namun, rumah tersebut diubah menjadi museum dan diresmikan langsung oleh Megawati Soekarnoputri yag saat itu menjabat sebagai Presiden pada tanggal 29 Juni 2002.
Di dalam museum terdapat koleksi berbagai benda bersejarah, mulai dari foto-foto Soekarno, uang kertas era kemerdekaan, hingga alat pertanian dan perkebunan kuno. Selain menawarkan wisata sejarah, museum ini juga menawarkan keindahan alam karena lokasinya yang terletak di tepi Danau Limboto.
Monumen Nani Wartabone
Nani Wartabone merupakan seorang pahlawan nasional sekaligus proklamator Kemerdekaan Indonesia dari Gorontalo. Pada tahun 1987, Drs. A. Nadjamudin selaku wali kota Gorontalo ke-5 menginisiasi pembangunan monumen Nani Wartabone sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa beliau.
Makna Filosofis Rumah Adat Gorontalo, Bantayo Poboide dan Dulohupa
Monumen ini terletak di Lapangan Taruna Remaja, tepat di alun-alun Gorontalo.
Monument Nani Wartabone dikelilingi oleh Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memberikan suasana tenang dan sejuk. Para pengunjung dapat menikmati keindahan alun-alun Gorontalo sembari napak tilas perjuangan Nani Wartabone dalam memproklamasikan kemerdekaan RI di Gorontalo.
Danau Limboto
Danau Limboto merupakan sebuah danau yang terletak di Kecamatan Limboto, Gorontalo. Dulunya danau ini adalah sebuah laut luas yang kemudian seiring berjalannya waktu semakin surut dan menampakkan daratan, yang tersisa hanyalah Danau Limboto sekarang.
Pada tahun 1950, presiden Ir. Soekarno pertama kali mendarat di Gorontalo menggunakan pesawat Amfibi Catalina tepat di sisi Danau Limboto. Hingga saat ini, tempat ini masih menjadi wisata sejarah yang ramai wisatawan.
Pengunjung bisa menikmati berbagai kegiatan di danau ini, seperti memancing, berenang, mengendarai perahu, dan bersantai sambil menyantap kudapan khas Gorontalo.
Tiap tempat bersejarah di atas tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pelajaran berharga dari masa lalu. Warisan sejarah ini harus dilestarikan agar generasi penerus dapat mengenang dan memetik nilai perjuangan serta nasionalisme para pejuang.
Bagaimana, tempat bersejarah mana yang tertarik untuk Kawan kunjungi?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News