NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 telah sukses kembali diadakan yang berlangsung pada 30 November – 7 Desember 2024 berlokasi di Empire XXI, Jl. Urip Sumoharjo No. 104 Yogyakarta.
Pada tahun ini, 19th JAFF mengusung tema “Metanoia” yang menggarisbawahi transformasi terus-menerus sinema Asia menuju pada keunggulannya, di tengah tantangan yang berat dan situasi yang pelik. Festival ini sekaligus menjadi JAFF ke-19 yang digelar sejak tahun 2006.
Salah satu rangkaian acara istimewa dalam JAFF 2024 ini adalah perayaan 25 tahun aktris Indonesia legendaris, Dian Sastrowardoyo, yang berperan penting di dunia perfilman Indonesia.
JAFF 2024 memutarkan film Ada Apa Dengan Cinta? (2002) setelah 22 tahun serta mendebutkan tiga film pendek yang disutradarai oleh pemeran Cinta ini.
Berikut tiga film pendek karya Dian Sastrowardoyo yang sukses debut di layar lebar 19th JAFF 2024.
1. Quarantine Tales - Nougat(2020)
Quarantine Tales - Nougat (2020) dipindai dari 19th JAFF 2024 Festival Catalogue | Dokumentasi Pribadi
Film ini menjadi debut penyutradaraan Dian Sastrowardoyo sebagai penanda langkah penting dalam karirnya yang semakin berkembang. Nougat membicarakan sebagai sebuah kehilangan keluarga dari fisik maupun jiwa apalagi pandemi Covid-19 menjadi penghalang terbesar.
Ubai, Ajeng, dan Deno adalah tiga saudara kandung yang harus menghadapi hidup setelah kepergian ayah mereka di tengah pandemi. Mereka berkomunikasi melalui panggilan video dikarenakan keterbatasan untuk bertemu secara langsung.
Ketegangan dimulai secara meningkat dikala luka lama kembali terbuka, menguji kekuatan ikatan persaudaraan mereka.
Apakah mereka berhasil menemukan cara untuk tetap terhubung meskipun terhalang oleh komunikasi virtual? Atau justru keluarga mereka menjadi korban lain dari situasi pandemi ini?
Nougat mengambil beberapa aktris berbakat seperti Adinia Wirasti sebagai Ajeng, Marissa Anita sebagai Ubai, dan Faradina Mufti sebagai Deno.
2. Kotak (2024)
Kotak (2024) dipindai dari 19th JAFF 2024 Festival Catalogue | Dokumentasi Pribadi
Kotak diproduksi pada tahun 2021 yang pertama kali diputar dalam program Indonesia Bertutur 2024. Film ini menampilkan tari pendek mengenai kedekatan manusia dan alam serta berdamai dengan trauma inner child. Sinema yang berdurasi 15 menit tersebut mengambil latar di Bali.
Kota, yang terperangkap dalam sebuah ruang yang terbatas, menyaksikan temannya, Alam, menari dengan bebas di tengah keindahan alam. Gerakan Alam yang gemulai mencerminkan keselarasan dengan lingkungan sekitar, menampilkan kebebasan, dan keanggunan.
Sebaliknya, tarian Kota merupakan respon keputusasaan terhadap batasan yang ada di sekitarnya, menggambarkan perjuangan sang ibu di masa lalu. Ketika Alam mengulurkan tangan persahabatan, Kota perlahan-lahan mulai membebaskan diri dari kurungannya, belajar untuk merangkul keindahan alam dan menari selaras dengan sang Alam.
Dalam film ini, Kota diperankan oleh Lutesha, Asmara Abigail sebagai Alam, dan Ayu Laksmi berperan sebagai ibu.
3. Dini Hari (2022)
Dini Hari (2022) dipindai dari 19th JAFF 2024 Festival Catalogue | Dokumentasi Pribadi
Dini Hari (Daybreak) tayang perdana di Jakarta Film Week 2022 dan menjadi film pendek ketiga dalam perannya sebagai sutradara. Pemenang Gadis Sampul 1996 ini terinspirasi oleh pengalaman masa kecilnya yang dibesarkan oleh sang ibu yang bekerja. Di kala itu, ibu dari Dian Sastrowardoyo bekerja sebagai bankir hingga malam hari.
Seorang ibu pekerja yang terlalu banyak berkutat dengan pekerjaannya, berusaha pulang lebih awal untuk merayakan ulang tahun sang putri tercinta. Namun, perayaan itu tertunda hingga hari berganti karena mendadak harus mengurus putri bosnya yang bermasalah.
Sejumlah aktris Indonesia seperti Cut Mini Theo, Asmara Abigail, dan Widuri Puteri turut terlibat dalam pemeranan di film ini.
Di samping ketiga film pendek yang telah ditayangkan pada 19th JAFF 2024, Ada Apa Dengan Cinta? (2002) juga turut ditayangkan kembali di layar lebar sekaligus membangun sebuah nostalgia pada masa SMA.
Tak hanya Dian Sastrowardoyo sendiri, Mira Lesmana dan Riri Riza sebagai produser serta Jujur Prananto sebagai penulis naskah turut hadir dalam penayangan kembali film ikonik ini.
Referensi:
- 19th JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival) 2024 "Metanoia" Festival Catalogue
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


