mengenal situs tersembunyi yang jadi tempat deklarasi berdirinya kasultanan yogyakarta hadiningrat - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Situs Tersembunyi yang Jadi Tempat Deklarasi Berdirinya Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat

Mengenal Situs Tersembunyi yang Jadi Tempat Deklarasi Berdirinya Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat
images info

Hari jadi Daerah Istimewa Yogyakarta selalu diperingati pada tanggal 7 Oktober. Sejarah panjang daerah ini tak bisa dilepaskan dari momen perjanjian Giyanti pada 13 Maret 1755.

Dimuat dari Merdeka, sebulan setelah peringatan itu Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I memproklamirkan Hadeging Nagari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat di Pesanggrahan Garjitowati.

Menilik Sejarah Singkat Keraton Yogyakarta Beserta Isi dan Fungsinya

“Peristiwa bersejarah inilah yang menjadi cikal bakal ditetapkannya hari jadi DIY,” kata KRT Purwowinoto, Penghageng II Tepas Purwoajilaksana Keraton Yogyakarta.

Tempat istirahat kereta kuda

Dinukil dari Wikipedia, pada awalnya Pesanggrahan Garjitowati merupakan tempat istirahat kereta kuda yang dibangun oleh Susuhunan Paku Buwono II. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri.

Pada waktu itu, wilayah tersebut masih berupa hutan beringin yang berada di antara Sungai Winongo dan Sungai Code. Tetapi kini keberadaan pesanggrahan itu hanya menyisakan tempat duduk yang terbuat dari beton sebagai penanda tempat. 

KRT Purwowinoto mengungkapkan Sultan HB I menentukan bahwa Hutan Beringin yang ada merupakan tempat yang paling ideal sebagai ibu kota kerajaan atau keraton. Dirinya juga melakukan studi untuk membangun perkotaan.

Resep Gudeg Jogja Rumahan yang Sederhana, Cara Buatnya Gampang!

Setelah pembangunan selesai, pesanggrahan tersebut diubah namanya menjadi Ayodhya yang kemudian dilafalkan menjadi Ngayodhya dan Ngayogya. Kata inilah yang kemudian berubah menjadi Ngayogyakarta Hadiningrat yang berarti tempat yang baik dan sejahtera yang menjadi suri tauladan keindahan alam semesta.

Hari lahir kota

Ketika proses pembangunan, Sultan Hamengku Buwono I sementara tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang, Gamping. Setahun kemudian, pada tanggal 7 Oktober 1756, pembangunan keraton selesai.

Sultan Hamengku Buwono I beserta keluarga dan pengikutnya berpindah ke keraton baru. Peristiwa ini dikenal dengan istilah boyongan atau pindahan, dan menandai titik awal perkembangan peradaban serta budaya di Yogyakarta.

Alasan Mengapa Orang Jogja Menunjuk Arah dengan Mata Angin

“Oleh karena itu, 7 Oktober kemudian dipilih sebagai Hari Jadi Kota Yogyakarta, mengingat peristiwa penting tersebut.”

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.