indonesia dan resolusi 2538 membawa perempuan dalam misi perdamaian - News | Good News From Indonesia 2024

Indonesia dan Resolusi 2538: Membawa Perempuan dalam Misi Perdamaian

Indonesia dan Resolusi 2538: Membawa Perempuan dalam Misi Perdamaian
images info

Indonesia pernah menggebrak panggung dunia melalui sumbangsihnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tahun 2020, saat menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, Indonesia mengusulkan sebuah resolusi untuk meningkatkan peran perempuan dalam misi perdamaian dunia.

Resolusi 2538, demikian resolusi itu disebut, adalah sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan prajurit perempuan dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB. Lewat resolusi ini, Indonesia menekankan pentingnya peran wanita untuk ikut menjaga perdamaian dunia.

Dalam dokumen resmi UNSCR, resolusi ini menjamin partisipasi prajurit perempuan secara penuh, setara, dan bermakna dalam mempromosikan perdamaian. Tidak hanya itu, PBB juga berkomitmen untuk meningkatkan jumlah personel prajurit wanita dan sipil untuk menjaga perdamaian di dunia.

DK PBB bahkan meminta seluruh pihak terkait untuk menyediakan infrastruktur dan fasilitas yang memadai bagi prajurit wanita yang tergabung dalam misi, seperti akomodasi, sanitasi, perawatan kesehatan, peralatan pelindung, dan kebutuhan lainnya, termasuk keamanan dan privasi.

Resolusi pertama dalam sejarah diplomasi Indonesia di PBB

Kawan GNFI, Resolusi 2538 menjadi resolusi pertama dalam sejarah diplomasi Indonesia di DK PBB. Resolusi ini sudah disahkan secara konsensus di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat pada 28 Agustus 2020 lalu.

Menariknya, Resolusi 2538 saat itu menjadi sebuah terobosan penting. Ini dikarenakan untuk pertama kalinya, DK PBB meloloskan resolusi yang secara khusus mengangkat peran personel perempuan penjaga perdamaian dunia.

Tidak berhenti di situ, resolusi ini juga tergolong langka karena disponsori oleh seluruh anggota DK PBB. Bahkan, resolusi yang diusulkan oleh Indonesia tersebut juga didukung oleh 97 negara PBB.

Tentu saja ini merupakan sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Indonesia sendiri selalu konsisten membawa isu-isu perdamaian sejak awal keanggotaannya.

Beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam Resolusi 2538 ini adalah peningkatan jumlah personel perempuan dalam misi PBB, kerja sama pelatihan dan pengembangan kapasitas, pembentukan jejaring dan database personel perempuan, peningkatan keselamatan dan keamanan, penyediaan sarana dan prasana, dan kerja sama PBB dengan organisasi kawasan.

Melihat Kontribusi Apik Indonesia di UNIFIL: Si Baret Biru Penjaga Perdamaian Dunia di Lebanon

Pentingnya perempuan dalam perdamaian dunia

Sebuah studi yang berhasil dirangkum oleh Women in International Security (WIIS) menjelaskan, keterlibatan perempuan dan kelompok masyarakat sipil dalam negosiasi perdamaian membuat kesepakatan yang dihasilkan 64 persen lebih kecil kemungkinannya untuk gagal.

Partisipasi para srikandi hebat dalam operasi perdamaian dunia juga mampu memperluas perspektif tentang manajemen konflik. Tidak hanya itu, para wanita ini juga disebut mampu memberikan resolusi politik yang jauh lebih inklusif.

Perempuan dapat memberikan pendekatan yang lebih “hangat”, utamanya kepada para korban perang yang mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak. Masuknya perempuan dalam misi perdamaian tentu membawa perspektif baru dalam kesetaraan gender di dunia.

Data UN Women menyebut, pada periode 2018-2024, jumlah wanita yang terjun dalam misi militer PBB naik dua kali lipat dari 4,2 persen menjadi 8,5 persen. Sementara itu, per Juli 2024, Indonesia memiliki 183 prajurit wanita yang bertugas sebagai penjaga perdamaian PBB.

Sebagai tambahan, Indonesia sudah mengirimkan pasukan penjaga perdamaian yang disebut sebagai KONGA (Kontingen Garuda) sejak 1957. Hingga saat ini, Indonesia merupakan salah satu kontributor pasukan perdamaian terbanyak di dunia.

Tahun 2024, Indonesia memiliki 2.715 personel berseragam yang bertugas di bawah bendera biru PBB. Kontribusi aktif Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia ini juga diapresiasi oleh Wakil Sekjen PBB untuk Operasi Perdamaian PBB, Jean Pierre Lacroix.

“Kontribusi Indonesia sangat penting bagi upaya global kami untuk menjaga perdamaian dan keamanan. Sebagai kontributor utama pasukan untuk misi pemeliharaan perdamaian PBB, dedikasi dan profesionalisme Indonesia sangat dihargai,” sebut Lacroix dalam rilis United Nations Indonesia, Juli 2024 lalu.

Indonesia Urutan ke-7 pada Kontribusi Pasukan Perdamaian Terbanyak Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.