jangan takut untuk memulai usaha peternakan ayam petelur solusi untuk kaum muda pemberani - News | Good News From Indonesia 2024

Jangan Takut Memulai Usaha, Peternakan Ayam Petelur Solusi untuk Kaum Muda

Jangan Takut Memulai Usaha, Peternakan Ayam Petelur Solusi untuk Kaum Muda
images info

Peternakan merupakan suatau usaha untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi dari memnfaatkan hasil produksi ternak. Nilai ekonomi dari produk lahir dari kebutuhan masyarakat yang di dominasi oleh kebutuhan pangan dan sedikit kebutuhan lain-lain.

Produk peternakan yang umum menjadi barang dengan nilai ekonomi adalah daging, telur, kulit, tulang, tanduk, kotoran serta tenaga. Daging dan telur merupakan produk yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi dibandingkan dengan produk ternak lainya.

Daging dapat diproduksi dari beberapa hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, babi, kuda, ayam, itik dan puyuh, namun mayoritas tersedia di pasar adalah daging sapi, ayam, kambing dan itik. Telur diproduksi dari hewan ternak seperti ayam, itik dan puyuh, tapi masyarakat lebih banyak mengkonsumsi telur dari ayam.

Tujuan utama dari peternakan adalah mendapatkan produksi ternak yang maksimal dengan melakukan usaha yang optimal. Pada zaman dahulu mayoritas dari masyarakat berternak hanya untuk konsumsi dan sebagian kecil yang menjadikannya sumber pendapatan.

Pengelolaan yang apa adanya sering membuat ternak tidak bisa maksimal dalam berproduksi, karena beberapa faktor yang berpengaruh pada proses produksi tidak terlalu diperhatikan. Namun pada zaman modern ini, produksi ternak sudah bisa di maksimalkan dengan mengontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi ternak.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbukti mendorong perubahan yang cepat pada usaha peternakan, perombakan teknis peternakan yang awalnya tradisional menjadi lebih modern terbukti dapat meningkatkan produksi ternak.

Perubahan sistem pengelolaan ternak berpengaruh pada produksi yang dihasilkan ternak. Sebagai contoh pada produksi telur ayam, peternakan yang menggunakan bibit ayam lokal sebagai sumber produksi telur utama tidak mampu mengimbangi kebutuhan pasar yang semakin meningkat sehingga dibutuhkan ayam yang mampu berproduksi lebih tinggi.

Ayam ras petelur merupakan solusi yang paling efektif dan effisien yang dapat digunakan sebagai pemenuh kebutuhan telur pada masyarakat Indonesia sampai saat ini. Tingkat produktivitas yang tinggi membuat jenis ayam ini mampu memproduksi telur dan mengimbangi kebutuhan pasar.

Namun tidak menutup kemungkinan produksi yang tinggi membawakan hasil yang baik, oleh karena itu diperlukan analisa usaha untuk mengetahui kelayakan dan kemampuan usaha untuk berkembang.

Analisa Usaha

Analisa usaha merupakan suatu langkah yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan keuntungan yang bisa di dapatkan dari usaha yang dijalankan. Dari penelitian mengenai peternakan yang dipelihara pada kandang closed house rata-rata dapat menghasilkan selisih antara penerimaan dan pengeluaran atau R/C rasio >1,10, artinya setiap Rp1.000.000 pengeluaran yang dikeluarkan sebagai modal usaha akan mengahsilkan > Rp100.000. Persentase keuntungan yang bisa didapatkan dari usaha ini adalah diatas 10%. Meskipun hanya 10%, hal ini adalah langkah terbaik untuk menginvestasikan uang agar dapat berkembang. 

Perkembangan model dan sistem peternakan ayam ras petelur berdampak pada peningkatan produksi. Peningkatan produksi lebih mengutamakan efisiensi biaya dan efektifitas teknis pemeliharaan.

Terbukti dari hasil penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa perbandingan biaya yang dikeluarkan dengan penerimaan dari hasil produksi (B/C) mencapai 1,69. Penerimaan ini sangat tinggi, karena setiap pengeluaran Rp100.000 maka akan mendapatkan keuntungan mencapai Rp69.000, sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini mampu memberikan keuntungan mencapai 69% dari modal yang dikeluarkan per periodenya atau per tahun.

Salah satu hal yang sangat perting terkait dengan pengeluaran biaya adalah sistem perhitungan kelayakan usaha menggunakan penyusutan pada setiap biaya investasi menjadi biaya tetap pertahun atau perperiode. Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk suatu komponen produksi yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Salah satu contoh penyusutan biaya investasi menjadi biaya tetap pada usaha peternakan ayam ras petelur adalah biaya kandang, sarana dan peralatan. Kandang, sarana dan peralatan mampu bertahan lebih dari satu kali periode, sehingga biaya yang dikeluarkan dihitung dengan metode penyusutan, artinya bahwa jika kandang, sarana dan peralatan mampu bertahan dalam jangkan waktu 10 tahun dan satu periode ayam petelur hanya 1 satu tahun, maka biaya penyusutan hanya 10% per tahun.

Pegeluran untuk biaya kandang, sarana dan peralatan pada kandang mengalami penyusutan biaya mencapai 25% pertahun. Dengan nilai penyusutan ini usaha peternakan ayam ras petelur mendapatkan keuntungan mencapai >10% pertahun.

Perhitungan menggunakan biaya tetap dari penyusutan biaya investasi menunjukkan bahwa modal yang dikeluarkan pertahun atau perperiode tidak sama dengan modal yang harus dikeluarkan saat memulai membuat usaha peternakan ayam ras petelur.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk memulai usaha peternakan akan mencapai 4 kali lipat dari perhitungan biaya tetap yang dikeluarkan pertahun atau perperiode, oleh karena itu memulai usaha peternakan ayam ras petelur memiliki tantangan yang berat pada modal usaha yang sangat besar yang harus disiapkan.

Jumlah modal yang harus dikeluarkan untuk mendirikan peternakan ayam ras petelur tidak murah karena mencapai 4 kali lipat dari perhitungan biaya yang dikeluarkan per periode. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun kandang peternakan ayam ras petelur yang standar dengan model kandang terbuka mencapai Rp80 juta per 1000 ayam.

Ditambah dengan modal yang harus dikeluarkan untuk membeli bibit ayam yang mencapai Rp90-100 juta per 1000 ayam. Total modal yang diperlukan mencapai Rp180 juta. Angka ini terkesan sangat tinggi bagi kaum muda, terlebih bagi yang baru lulus sarjana dan mencari sumber pendapatan.

Mereka harus bekerja dan menabung sangat lama untuk mendapatkan jumalh tersebut dan jika memilih untuk membuka pinjaman modal di bank hanya akan mendapatkan Rp10 juta, karena bank tidak akan memberikan modal lebih banyak lagi bagi pemula.

Tantangan ini merupakan suatu hal yang berat untuk dicapai oleh kaum muda zaman ini, hanya beberapa kalangan yang memang terlahir dari orang tua yang mampu dapat memiliki modal dengan jumlah itu. Namun hal ini seharusnya tidak menjadi batu hambatan bagi para kaum muda yang ingin beternak dan memiliki fashion disana, karena peluang untuk mendapatkan keuntungan dan perkembangan usaha sangat terbuka lebar disektor ini karena kebutuhan produk ternak di Indonesia sangat tinggi.

Kaum muda harus berani mengambil resiko tinggi dan mencari inovasi kreatif guna mendapatkan apa yang diinginka karena kita terlahir sama sebagai manusia dan di hadapkan dengan ketidak pastian. Begitu banyak batu loncatan yang didapatkan para pemberani, dari sejarah yang telah berlalu.

Jadi jangan takut untuk memulai meskipun kecil karena keberuntungan berpihak pada pemberani.

 

Sumber:

  • https://dx.doi.org/10.26418/j.sea.v9i1.39538
  • https://doi.org/10.35457/aves.v11i2.274

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

GM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.