Desa Sukorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sambirejo, Sragen, tepat di kaki Gunung Lawu. Desa ini terletak di paling ujung Kecamatan Sambirejo, berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi di sebelah timur dan Kabupaten Karanganyar di sebelah selatan.
Desa yang dijuluki dengan Bumi Kadewan ini menyimpan sejuta pesona kekayaan alam yang menunggu untuk dijelajahi.
Kekayaan alam mampu membangun Desa Sukorejo melalui tiga sektor utama: pertanian yang subur, peternakan yang produktif, dan perikanan yang melimpah. Siapa sangka, ketiga sektor tersebut mampu bersinergi menggugah potensi pariwisata.
Selama 50 hari, kami, Tim KKN-PPM UGM Unit Sambirejo, menelusuri dan menggali potensi luar biasa yang ada di Desa Sukorejo. Mari ikuti kisah kami menemukan pesona alam yang tersembunyi di tiap sudut desa ini!
Baca Juga: KKN-PPM UGM Godean Adakan Penyuluhan Budidaya Perikanan di Padukuhan Gentingan, Yogyakarta
Potensi Pertanian
Lokasi desa yang berada di kaki Gunung Lawu menyebabkan Desa Sukorejo memiliki tanah yang kaya akan unsur hara. Kondisi ini membuat sektor pertanian tumbuh dan berkembang pesat.
Bahkan, menurut Bapak Sukrisno, selaku lurah Desa Sukorejo, 99 persen warga desa bergantung pada pertanuan, khususnya pada pertanian organik.
Bapak Suyamto, carik Desa Sukorejo, menuturkan bahwa desa ini memiliki beberapa produk unggulan hasil pertanian.
Produk hasil bumi unggulan dari Desa Sukorejo adalah beras organik yang tiap tahun telah tersertifikasi, memastikan bahwa beras tersebut diproduksi sesuai dengan standar pertanian organik yang berlaku.
Selain beras organik, Desa Sukorejo juga merupakan pengasil tanaman jali yang bijinya dapat diolah menjadi bahan pangan pokok alternatif. Desa Sukorejo juga memiliki sentra agrowisata kebun durian yang berbuah lebat tiap musim panennya.
Keunikan lainnya adalah desa ini juga menghasilkan produk umbi nonkonvensional yaitu ganyong, garut, sruwet, uwi, dan gembili yang tumbuh liar secara organik. Desa Sukorejo sendiri telah mengembangkan potensi pertanian ini dengan membentuk kawasan wisata organik bernama Deworejo.
Potensi Peternakan
Selain bertani, banyak warga Desa Sukorejo yang memelihara hewan ternak di rumah mereka masing-masing. Sektor ini menambah nilai ekonomis bagi sebagian warganya.
Berbagai jenis hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, bahkan bebek dipelihara untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal serta menjadi sumber pendapatan tambahan.
Potensi Perikanan
Potensi perikanan di Desa Sukorejo tumbuh subur di tengah aliran mata air Gunung Lawu yang jernih. Warga desa memanfaatkan sumber daya alam ini dengan membudidayakan ikan air tawar seperti nila dan lele di kolam-kolam milik mereka masing-masing.
Budi daya ikan air tawar ini digemari oleh warga desa karena cukup mudah pemeliharaannya dan memberikan nilai ekonomis tambahan.
Integrasi Ketiga Sektor
Sektor peranian, peternakan, dan perikanan merupakan tiga sektor utama yang membangun Desa Sukorejo. Konsep integrasi ketiganya dicetuskan oleh Bapak Sukrisno untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan dan saling bersinergi antarkomponennya.
Konsep ini diimplementasikan secara sederhana pada Edufarm yang sengaja dibangun untuk menunjukkan sinergi antara pertanian padi, peternakan sapi, dan kolam ikan.
Edufarm ini menggambarkan secara praktis bagaimana ketiga sektor tersebut dapat bekerja bersama secara harmonis untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung keberlanjutan lingkungan secara keseluruhan.
“Kolam ikan diberi pangan dengan maggot. Maggot dipelihara menggunakan kotoran sapi. Kotoran sapi masuk ke digester biogas: hasil padatannya untuk memelihara maggot, cairannya untuk pupuk pada tanaman, sementara gasnya menjadi biogas untuk menggerakkan alkon kincir pengelola air. Ketika padi panen, rambutnya digunakan untuk tambahan pupuk, dan bekatulnya digunakan untuk makan sapi. Terakhir, limbah dari kolam dipakai untuk pupuk pada sawah,” jelas Bapak Sukrisno.
Keunikan integrasi ketiga sektor utama tersebut pun membuat orang tertarik sehingga akan berkunjung ke Desa Sukorejo, menggugah sektor pariwisata.
Desa Sukorejo berkomitmen untuk mengembangkan dan mempromosikan sistem pertanian terintegrasi yang inovatif dan berkelanjutan ini.
Dengan memanfaatkan seluruh kekayaan alam yang ada, desa ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, peternakan, dan pertanian tetapi juga memperkuat sektor pariwisata.
Pengunjung yang datang dapat belajar tentang praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta menikmati keindahan alam desa.
Desa Sukorejo berharap bahwa keunikan integrasi sektor-sektor ini akan menarik minat wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal serta kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Pendorongan UMKM melalui Inovasi Hasil Kebun dan Ecoprint bersama Ibu PKK Dusun
Penulis: Anisa Nur Rahmalina
Fotografer: Azan Anugrah Vanga
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News