Dusun Gandekan merupakan padukuhan dengan komunitas masyarakat yang sangat aktif, mulai dari komunitas pemuda, bapak-bapak, kelompok tani dan ternak, hingga Ibu PKK. Berbagai kegiatan positif dilaksanakan dalam agenda komunitas mereka. Salah satunya adalah dengan pendorongan UMKM di Dusun Gandekan.
Secara demografis di Dusun Gandekan banyak bapak-bapak yang bekerja dengan ibu rumah tangga. Pendorongan UMKM ini kemudian secara khusus ditujukan kepada ibu PKK ini. Bagi bapak-bapak, difokuskan pada optimalisasi kemampuan di bidang masing-masing seperti peternak dan petani Gandekan.
Melihat antusiasme dan prinsip pendorongan UMKM yang kuat ini, KKN PPM UGM Unit Mlati Subunit Gandekan menyusun rangkaian program untuk optimalisasi UMKM lokal. Masyarakat diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide produksi yang masih belum bisa dilaksanakan.
Pada diskusi awal, masyarakat menyampaikan adanya panen rambutan yang berlebihan di musimnya. Hal ini mendorong masyarakat untuk bisa memanfaatkan rambutan menjadi sesuatu yang bernilai tambah secara ekonomi.
Mahasiswa KKN pun melaksanakan program dengan beberapa rangkaian sebagai upaya mendorong UMKM masyarakat. Kegiatan ini merupakan gabungan dari berbagai mahasiswa dengan program pendorongan UMKM yang relevan dengan latar belakang program studi masing-masing.
Rangkaian pertama dari kegiatan pendorongan UMKM dimulai dengan pendampingan produksi manisan rambutan oleh mahasiswa klaster agro.
"Dengan adanya pembuatan manisan ini menjadi cara mudah tetapi efektif untuk memanfaatkan rambutan ini. Semoga dapat menjadi awal kebangkitan UMKM oleh ibu PKK Dusun Gandekan," ujar mahasiswa klaster agro KKN PPM UGM. Manisan ini dibuat dengan cukup sederhana yakni dengan proses pematangan bersama gula.
Selain manisan dari rambutan, juga dilakukan pendampingan produksi teh rambutan. Produk teh ini akan mengefisienkan dari pemanfaatan rambutan karena tidak hanya menggunakan daging buahnya saja, tetapi juga dari kulit rambutannya.
Limbah kulit rambutan dicuci menggunakan kapur sirih dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Nantinya, kulit rambutan yang telah kering dapat dijadikan bahan membuat teh.
Melihat pemanfaatan rambutan yang sangat efektif dan efisien ini disambut dengan antusiasme Ibu PKK Gandekan yang tinggi. Banyak pertanyaan dari masyarakat mengenai proses pembuatan produk rambutan ini untuk memastikan kembali.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dijawab dengan landasan studi literatur yang telah dilakukan mahasiswa. Untuk lebih memastikan keberlanjutannya lagi, mahasiswa KKN PPM UGM menyerahkan flyer pembuatan manisan, teh rambutan, serta fact sheet manfaat dari kedua produk tersebut.
Dilakukan juga pendampingan ecoprint sebagai rangkaian pendorongan UMKM ini. Anggota PKK kembali diundang untuk mengikuti pendampingan.
Dalam kegiatan ini seluruh alat dan bahan telah disiapkan oleh mahasiswa KKN PPM UGM. Namun, oleh karena antusiasme yang tinggi, beberapa ibu PKK membawa tas dan daun sendiri untuk kreasi yang lebih banyak.
"Karena ada kegiatan ini, jadi saya sekalian saja. Ada banyak tas polos yang saya punya, (supaya dapat dibuat ecoprint) sekalian," ujar salah satu peserta.
Pembuatan ecoprint dilaksanakan dengan sederhana juga. Mahasiswa KKN menggunakan bahan tas furing yang kemudian dibagikan kepada seluruh ibu PKK yang hadir. Kemudian, mereka menggunakan daun-daun di sekitar pondokan.
Teknik ecoprint dilakukan dengan dipalu selama beberapa menit sampai jam sehingga warna dari daun dapat melekat dengan baik. Tas yang telah selesai dilakukan ecoprint lalu direndam dengan air tunjung ataupun air tawas dan dijemur.
Pelatihan inovasi hasil kebun dan ecoprint ini diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan keterampilan para ibu PKK, tetapi juga mendorong terbentuknya UMKM baru yang berkelanjutan di Dusun Tlogoadi.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, kegiatan semacam ini diharapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berbasis pada potensi dan kearifan lokal.
Penulis: Safiera Anindya Syaafiyana
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News