Alternativa Film Award & Festival (AFAF), yang untuk kali kedua diselenggarakan di Indonesia dan memilih Yogyakarta, menghasilkan penghargaan untuk sejumlah film dari berbagai negara.
Program global dari Alternativa Film Project yang diinisiasi inDrive ini, menyediakan penghargaan dalam lima kategori kompetitif dan satu kategori khusus.
Penghargaan utama tersebut bertajuk Future Voice, Alter, Shorts Award, Spotlight, dan Nativa. Sementara penghargaan spesial nonkompetitif, diberi predikat Resonance.
Andjelka Jankovic selaku Head of Marketing Communications Alternativa Project 2024 menyampaikan bahwa untuk penyelenggaraan kedua di Yogyakarta ini, mereka menerima 1043 film.
Setelah melewati seleksi persyaratan administrasi, berhasil lolos ke tahap penjurian sebanyak 680 film dengan rincian 208 film panjang dan 472 film pendek. Keseluruhan film yang diterima berasal dari 33 negara.
Indonesia diwakili dua film panjang, yakni film Tale of the Land (2024) karya sineas Loeloe Hendra Komara dan Women from Rote Island (2023) dari sutradara Jeremias Nyangoen.
Tiga film pendek asal Indonesia juga tampil di ajang Alternativa Film Awards 2024, yakni Accidentally Intentional karya Kevin Rahardjo, Maybe Someday / Kala Nanti dari Praditha Blifa, dan Samu the Terrible and His Sin yang disutradarai Dhiwangkara Seta.
Yogyakarta Tuan Rumah Alternativa Film Award & Festival (AFAF) 2024
Daftar Peraih Penghargaan Alternativa Film Awards 2024
Gelaran pamungkas Alternativa Film Award & Festival (AFAF) 2024 berlangsung di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM di Yogyakarta (29/11), yang dipandu oleh Hannah Al Rashid.
Khusus untuk penyelenggaraan kedua yang memusat perhatian pada karya-karya sineas asal Asia Tenggara, dewan juri menambah satu film pemenang untuk kategori penghargaan film pendek (Shorts Award).
Keseluruhan daftar sineas dan film pemenang kompetitif dan film penghargaan khusus Resonance adalah sebagai berikut:
Spotlight Award
Penghargaan Spotlight diberikan kepada film yang menyorot atau mengangkat isu-isu tertentu sehingga menjadi perhatian publik. Isu-isu sosial tersebut menyangkut pihak yang terabaikan atau yang mungkin tidak akan terungkap.
Pemenangnya film Bird of a Different Feather (2024) karya sutradara Manohara K. Film yang berasal dari India ini bergenre Drama, Komedi, dan menggunakan bahasa Kannada.
Future Voice Award
Penghargaan Future Voice diberikan kepada sineas pendatang baru, dengan pertimbangan film fitur pertama atau kedua karyanya menunjukkan potensi besar dalam mendorong perubahan di masyarakat dan industri film.
Pemenang kategori ini adalah film berjudul Cu Li Never Cries (2024), yang disutradarai Pham Ngoc Lan. Film bergenre Drama asal Vietnam ini, dibintangi Minh Chau, Ha Phuong, Xuan An, dan Hoang Ha.
Alter Award
Penghargaan Alter ini diberikan kepada film yang menginspirasi transformasi sosial. Film untuk kategori ini membahas isu-isu kritis seperti hak asasi manusia, migrasi, dan tantangan lingkungan.
Sebagai pemenang untuk kategori ini, dewan juri memilih film Grand Me (2024) karya sutradara Atiye Zare Arandi dari Iran. Film dokumenter ini menggunakan bahasa Persia.
Film Indonesia "Tale of the Land" dan "Women from Rote Island" Berkompetisi di Alternativa Film Awards
Nativa Award
Penghargaan Nativa dipersembahkan untuk film yang mengangkat identitas nasional atau budaya. Film dalam kategori ini mencuatkan kisah yang menempatkan daerah dan komunitas di peta global.
Pemenang untuk penghargaan Nativa diberikan kepada film The Adamant Girl (2024) dengan sutradara Vinothraj PS. Film India dengan genre Drama ini menggunakan bahasa Tamil.
Shorts Award
Penghargaan film pendek di ajang Alternativa Film Awards diberikan dengan tujuan mendukung para sineas yang berani dari wilayah fokus program ini, yakni Asia Tenggara.
Untuk tahun ini, penghargaan kategori ini diberikan kepada dua film pendek. Keduanya dipandang memberikan dampak dengan visi yang jelas untuk perubahan.
Terpilih untuk meraih penghargaan kategori ini adalah film pendek Malyasia berjudul Washhh (2024) dan film pendek A Cleaning Service (2024) karya sineas Vietnam Nguyen Duy Anh.
Washhh bergenre drama, menggunakan bahasa Melayu, Inggris, dan Mandarin. Sementara A Cleaning Service merupakan film dokumenter yang menggunakan bahasa Vietnam.
Daftar Festival Film di Indonesia yang Tidak Kalah Seru dan Patut Dikunjungi
Resonance Award
Penghargaan khusus Resonance untuk Alternativa Film Award & Festival (AFAF) 2024 dipersembahkan kepada film asal Thailand berjudul How to Make Millions Before Grandma Dies (2024) karya sutradara Pat Boonnitipat.
Penghargaan ini merayakan keberhasilan luar biasa film How to Make Millions Before Grandma Dies dalam meraih penonton secara global.
Pemenang dalam kategori yang nonkompetitif ini, akan menerima penghargaan berupa pelatihan atau program lain yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Sumber:
https://alternativa.film/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News