Dimulai pada tanggal 28 hingga 29 November 2024, Gedung H1 P3GI di Jalan Pahlawan No. 25 menjadi saksi bagi sebuah pameran yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga memperkenalkan sejarah panjang dan peran besar yang dimiliki oleh Pusat Penelitian Perusahaan Gula Indonesia (P3GI).
Kegiatan ini diadakan secara gratis untuk umum, memberikan kesempatan kepada semua kalangan untuk menyaksikan bagaimana P3GI telah berperan dalam menyelamatkan industri gula dunia. Pameran bertajuk "Our History Our Story" ini diselenggarakan dalam tiga ruang utama yang menampilkan berbagai dokumentasi bersejarah dan artefak yang menandai perjalanan penting industri gula di Indonesia.
Journey to the Memory of the World
Pameran ini dimulai dengan bagian pertama yang mengajak pengunjung untuk menyelami sejarah berdirinya P3GI. Pusat penelitian ini didirikan pada 9 Juli 1887 oleh para pengusaha gula asal Belanda dengan nama Proefstation Oost-Java, yang terletak di Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Keberadaan P3GI sangat penting pada masa itu, karena Indonesia, khususnya Pulau Jawa, merupakan salah satu penghasil gula terbesar di dunia, dengan 185 pabrik gula tersebar di seluruh Jawa, 101 di antaranya berada di Jawa Timur.
Pada abad ke-19, industri gula di Indonesia terancam oleh penyakit sereh yang menyerang tanaman tebu. Penyakit ini menyebabkan tanaman tebu menjadi kerdil dan tidak dapat dipanen. Namun, berkat kerja keras para peneliti, salah satunya J. Jesweit, lahirlah varietas tebu POJ 2878 yang tidak hanya kebal terhadap penyakit sereh, tetapi juga mampu meningkatkan produksi gula secara signifikan.
Varietas ini menjadi penyelamat industri gula, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia, karena POJ 2878 berhasil mengalahkan gula bit dalam kompetisi industri gula global.
Dokumentasi Perjalanan P3GI
Bagian kedua pameran ini menampilkan berbagai dokumentasi perjalanan P3GI melalui foto-foto yang menggambarkan sejarah panjangnya. Foto-foto ini menyajikan gambaran yang hidup tentang bagaimana P3GI berkembang menjadi pusat penelitian gula terkemuka di dunia. Salah satu koleksi foto yang menarik perhatian adalah foto laboratorium tanah dan pupuk tahun 1929 yang menunjukkan bagaimana penelitian dilakukan sejak masa kolonial.
Foto-foto lainnya mencakup dokumentasi aktivitas penelitian di berbagai bidang, mulai dari mesin giling tebu, ruang kontrol keuangan, hingga foto-foto transportasi tebu yang menggunakan alat-alat tradisional. Tidak ketinggalan juga foto kunjungan Raja Thailand ke P3GI yang menunjukkan betapa pentingnya pusat penelitian ini di mata internasional.
Selain itu, terdapat juga foto-foto dari perpustakaan, ruang riset ilmu tanah, hingga laboratorium pemuliaan yang memperlihatkan berbagai eksperimen dan inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tebu.
Artefak dan Workshop
Bagian ketiga pameran ini menampilkan berbagai artefak penting yang pernah digunakan dalam penelitian di P3GI. Artefak ini mencakup alat-alat yang digunakan dalam penelitian gula, seperti handycam lama yang digunakan untuk merekam proses penelitian, polarimeter untuk menganalisis kadar gula, serta kompensator untuk perhitungan arus listrik.
Selain itu, terdapat juga berbagai alat ukur listrik seperti wattmeter, voltmeter, dan ampremeter yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik dalam penelitian.
Selain koleksi artefak, ruang ini juga dilengkapi dengan area khusus untuk workshop, yang memberikan kesempatan bagi pengunjung, terutama para pelajar, untuk lebih memahami proses dan teknologi yang digunakan dalam industri gula melalui kegiatan praktis dan edukatif.
P3GI Menjadi Memory of the World
Salah satu pencapaian penting yang dipamerkan adalah pengakuan UNESCO terhadap Arsip P3GI sebagai bagian dari Memory of the World Asia Pacific. Pengakuan ini diberikan pada 10th General Meeting MOWCAP tahun 2024 yang diselenggarakan di Mongolia. Pengakuan tersebut menandai sebuah pencapaian besar bagi P3GI, serta Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.
Penghargaan ini mengakui peran P3GI dalam sejarah industri gula, serta kontribusinya dalam pengembangan teknologi penelitian gula. Dengan status Memory of the World, arsip P3GI kini memiliki kedudukan yang sangat penting sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Pameran "Our History Our Story" di P3GI adalah kesempatan langka untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah dan kontribusi besar yang pernah diberikan oleh pusat penelitian gula ini. Melalui berbagai dokumentasi foto dan artefak, pengunjung dapat merasakan bagaimana P3GI telah berkembang menjadi salah satu pusat penelitian terpenting di dunia, serta bagaimana penelitiannya telah menyelamatkan dan mengembangkan industri gula dunia.
Dengan adanya pengakuan UNESCO sebagai Memory of the World, P3GI tidak hanya memperoleh penghargaan atas prestasinya, tetapi juga berhasil melestarikan warisan budaya dan ilmu pengetahuan yang sangat berharga.
Bagi para pengunjung, pameran ini membuka wawasan baru tentang pentingnya penelitian dalam menjaga keberlanjutan industri dan mengembangkan teknologi untuk kepentingan bersama.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
