jejak manis dalam sejarah gula dunia di pasuruan - News | Good News From Indonesia 2024

Jejak Manis dalam Sejarah Gula Dunia di Pasuruan

Jejak Manis dalam Sejarah Gula Dunia di Pasuruan
images info

Pasuruan, sebuah kota kecil di Jawa Timur, ternyata menyimpan sejarah yang sangat penting dalam industri gula dunia. Kota ini bukan hanya saksi bisu perkembangan industri gula di Indonesia, tapi juga turut andil dalam menyelamatkan industri gula global dari ancaman hama dan persaingan. Melalui penelitian dan inovasi, Pasuruan berhasil mengukir prestasi di kancah internasional.

Mari kita telusuri jejak manis yang dimulai dari abad ke-19 hingga saat ini di kota yang pernah disebut sebagai pusat penelitian gula dunia ini!

Lahirnya Proefstation Oost-Java dan Peran Besarnya

Semua bermula pada tahun 1887, ketika Proefstation Oost-Java (POJ) didirikan di Pasuruan. Pada masa itu, industri gula di Hindia Belanda (Indonesia saat ini) tengah dilanda dua masalah besar: mewabahnya penyakit sereh yang menghancurkan tanaman tebu, serta persaingan ketat dengan gula bit dari Eropa. Melalui Proefstation Oost-Java, berbagai riset dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

Salah satu hasil riset paling penting dari lembaga ini adalah varietas tebu unggul yang tahan terhadap penyakit sereh, yaitu POJ 2878. Varietas ini tidak hanya menyelamatkan industri gula di Jawa, tapi juga di seluruh dunia. POJ 2878 kemudian dikenal sebagai "Wonder Cane of Java" karena produktivitas dan ketahanannya yang luar biasa.

Kawan GNFI, varietas POJ 2878 tidak hanya membantu kebangkitan industri gula di Hindia Belanda, melainkan juga tersebar hingga ke perkebunan di Karibia, Louisiana, Kolombia, hingga Vietnam. Varietas ini terbukti menjadi solusi global untuk mengatasi krisis hama yang mengancam industri gula di banyak negara.

Keberhasilan Varietas POJ dan Dampaknya bagi Dunia

Setelah beberapa tahun melakukan penelitian secara intensif, varietas POJ 2878 lahir pada tahun 1921. Keberhasilan ini datang setelah empat dekade wabah sereh menghantui perkebunan tebu di Jawa dan seluruh dunia.

Kawan GNFI, POJ 2878 tidak hanya menjadi solusi lokal, tetapi segera menyebar ke berbagai belahan dunia, menyelamatkan industri gula di negara-negara penghasil tebu. Pada akhir 1920-an, hampir seluruh perkebunan tebu di Jawa telah menggunakan varietas ini.

Tak lama setelah sukses di Hindia Belanda, POJ 2878 juga diperkenalkan di Karibia dan Louisiana, dua kawasan yang sangat bergantung pada gula sebagai komoditas utama. Pada 1924, varietas ini telah menyelamatkan industri gula di kedua wilayah tersebut. Bahkan di Amerika Selatan, seperti Kolombia, varietas ini masih diadopsi hingga saat ini.

Inovasi dari Pasuruan telah memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan industri gula global. Hingga akhir 1930-an, varietas ini telah menjadi kunci utama dalam mengatasi wabah hama di seluruh dunia.

Transformasi POJ Menjadi P3GI

Seiring perubahan zaman dan pergantian kekuasaan, Proefstation Oost-Java mengalami berbagai perubahan. Setelah kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1957, lembaga ini dinasionalisasi dan diubah namanya menjadi Balai Penyelidikan Perusahaan-Perusahaan Gula (BP3G). Namun, nama besar POJ tetap melekat pada sejarahnya. Pada 1987, tepat di hari ulang tahun lembaga ini yang ke-100, BP3G resmi berganti nama menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).

P3GI tetap menjadi ujung tombak dalam penelitian dan pengembangan tebu di Indonesia hingga hari ini. Meski tidak lagi mendominasi seperti pada masa kejayaan POJ, P3GI terus berkontribusi dalam menjaga industri gula tetap kompetitif dan produktif. Kawan GNFI, lembaga ini telah menghasilkan berbagai penelitian yang membantu industri gula Indonesia tetap bertahan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Bangunan Bersejarah di Pasuruan yang Menyimpan Kenangan Manis

Jejak kejayaan industri gula di Pasuruan tidak hanya tersimpan dalam dokumen dan hasil penelitian, tetapi juga dalam bangunan-bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Salah satu bangunan yang paling ikonik adalah kompleks P3GI di Jalan Pahlawan 25, Pasuruan. Gedung ini merupakan salah satu peninggalan kolonial yang masih aktif digunakan untuk penelitian gula. Berjalan di sekitar kompleks ini seakan membawa kita kembali ke masa lalu, saat Pasuruan menjadi pusat penelitian gula dunia.

Mesin giling tebu tua yang menjadi ciri khas Gedung P3GI
info gambar

Kawan GNFI, di kompleks P3GI, kita masih bisa melihat aula besar dengan arsitektur neo-klasik, laboratorium dengan balkon kayu yang khas, serta mesin giling tebu tua buatan London yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang industri gula di Indonesia.

Gedung-gedung tua ini bukan hanya berfungsi sebagai pusat penelitian, tetapi juga sebagai warisan budaya yang mencerminkan kejayaan masa lalu. Bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah industri gula, kompleks P3GI adalah destinasi yang wajib dikunjungi.

Pasuruan dan Jejak Manisnya dalam Sejarah Gula Dunia

Pasuruan, kota kecil yang mungkin tak banyak diketahui oleh banyak orang, ternyata memiliki peran yang sangat besar dalam sejarah industri gula dunia. Inovasi yang lahir dari Proefstation Oost-Java tidak hanya menyelamatkan industri gula di Indonesia, tapi juga di berbagai belahan dunia. Dengan varietas POJ 2878 sebagai salah satu penemuan terbesarnya, Pasuruan telah mencatatkan namanya dalam sejarah gula dunia.

Kini, meski kejayaan masa lalu telah berlalu, jejak manis tersebut tetap hidup melalui P3GI dan bangunan-bangunan bersejarah yang masih berdiri di Pasuruan. Bagi Kawan GNFI yang ingin memahami lebih dalam tentang bagaimana sebuah kota kecil bisa mengguncang dunia, jejak ini adalah pengingat bahwa inovasi dan kerja keras dapat membawa dampak besar, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga global.

Pasuruan, dengan segala warisannya, tetap menjadi bagian penting dari sejarah gula dunia. Semoga di masa depan, Pasuruan bisa kembali mengguncang dunia dengan inovasi-inovasi baru dalam industri gula dan pertanian!

 

Sumber artikel:

  1. https://p3gi.co.id/2017/03/01/cerita-gemilang-industri-gula-pasuruan/
  2. https://www.geocities.ws/p3gi/Sejarah.html
  3. https://nationalgeographic.grid.id/read/132887077/pusaka-pasuruan-dunia-mengakui-tebu-ajaib-berasal-dari-tanah-jawa?page=all

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.