menag ri bertemu menhaj arab saudi di masjidil haram apa yang dibahas - News | Good News From Indonesia 2024

Menag RI Bertemu Menhaj Arab Saudi di Masjidil Haram, Apa yang Dibahas?

Menag RI Bertemu Menhaj Arab Saudi di Masjidil Haram, Apa yang Dibahas?
images info

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, bertandang ke Arab Saudi dan bertemu langsung dengan Menteri Haji dan Umrah, Tawfiq F Al Rabiah.

Berbagai macam hal dibahas keduanya, utamanya tentang pelaksanaan ibadah haji 1446H/2025 M.

Menag menyebut, pihaknya secara khusus meminta beberapa hal kepada Menhaj Arab Saudi terkait jemaah asal Indonesia yang akan melaksanakan haji tahun depan.

Topik pembahasan Menag dan Menhaj

Hal pertama yang diminta oleh Nasaruddin saat menjumpai Menhaj Tawfiq adalah permintaan agar jemaah haji Indonesia tidak ditempatkan di kawasan Mina Jadid.

Hal ini dikarenakan jemaah haji Indonesia yang didominasi oleh kaum lanjut usia. Upaya tersebut dilakukan agar tidak terlalu jauh dengan Jamarat.

Indonesia Dapat 221 Ribu Kuota Haji Tahun Depan, Intip Jadwal Pelaksanaannya

Selain itu, Menag juga meminta penambahan jumlah petugas. Menurutnya, perlu banyak petugas yang memadai untuk mendampingi seluruh jemaah, khususnya lansia.

“Jadi petugas haji kami mohon ditambah, minimal dipertahankan seperti haji tahun lalu dengan segala konsekuensinya karena kami perlu pelayan jemaah haji yang sudah banyak berumur," harap Menag seperti yang tertulis dalam rilis Kementerian Agama.

Hal ketiga yang diminta Menag adalah murur haji. Murur adalah skema bermalam (marbit) di dalam bus saat melintasi Mudzalifah, tanpa turun dari kendaaan.

Hal ini tentu saja akan mempermudah jemaah lansia dan penyandang disabilitas yang akan beribadah.

Selanjutnya, dua tokoh penting ini juga membahas mengenai Dam. Menag menyebut, di Indonesia terdapat kajian yang membahas bahwa Dam boleh dilaksanakan di Indonesia.

Dalam hal ini, kambing Dam dipotong di Indonesia, dan nantinya daging kurban akan diberikan kepada warga Indonesia.

Terkait ini, Menhaj menjelaskan bahwa terdapat negara yang juga melaksanakan Dam serupa, seperti Turki. Namun, negara tersebut melakukannya secara sporadis atau jarang.

Kemudian, terdapat pembahasan mengenai tanazul, atau proses menggantikan atau mendahulukan keberangkatan kloter haji seseorang karena kondisi tertentu.

Lebih lanjut mengenai tanazul, Menag menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Indonesia.

Menag turut mendiskusikan kemungkinan penggunaan Garuda Indonesia dan Saudia, serta maskapai lain sebagai alternatif bagi jemaah.

Terakhir, Menteri Tawfiq mengimbau Indonesia untuk mengontrak layanan hotel sesegera mungkin jika ingin mendapat lokasi lebih dekat.

Penipuan Jamaah Haji di Masa Kolonial Belanda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.