Membacakan puisi Hari Guru dapat menjadi salah satu bentuk apresiasi atas besarnya jasa para pengajar kepada generasi penerus bangsa. Pada peringatan Hari Guru tahun ini, apakah kamu sudah punya puisi untuk dihadiahkan ke guru kesayanganmu?
Sebagai informasi, Hari Guru Nasional (HGN) diperingati pada 25 November setiap tahunnya. Selain itu, tanggal tersebut juga merupakan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
HGN bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada guru dan tenaga kependidikan di Indonesia. Umumnya, HGN diramaikan dengan berbagai kompetisi, seperti lomba membaca puisi.
Persembahan puisi ini umumnya dilakukan oleh perwakilan siswa/i sewaktu upacara peringatan Hari Guru di sekolah masing-masing. Tidak hanya itu, pembacaan puisi ini juga menggambarkan perasaan dari seorang anak didik terhadap sosok guru yang telah mendidiknya.
Dalam artikel ini, Kawan GNFI akan menemukan kumpulan puisi Hari Guru Nasional yang dapat menjadi referensi untuk dipersembahkan ke guru tercinta. Dilansir dari berbagai sumber, simak contoh-contoh puisinya di bawah ini.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Kado untuk Hari Guru 2024, Murah & Berkesan
Kumpulan Puisi Hari Guru Nasional 25 November
Kumpulan Puisi Hari Guru Singkat
- Puisi 1: Kepada Guruku
Karya: Cicik Yulianita
Kepada guruku tersayang
Jasa besarmu akan selalu ku kenang
Kau selalu sabar dan tegar
Semangatmu tak pernah padam
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Membimbing kami dengan ikhlas dan ceria
Menjadi penerang di setiap masa
Yang membuat kami tak pernah lupa
Tak menyurutkanmu untuk tetap berjuang
Demi masa depan anak bangsa yang gemilang
(Sumber: Kumpulan Puisi 10 Menit)
- Puisi 2: Untukmu Guruku
Karya: Cicik Yulianita
Sinar mentari terbenam dalam buih ketakutan
Pengharapan terkikis oleh jiwa keangkuhan
Angan dan cita melebur ketidakpastian
Adakah impian dalam gapaian
Wahai guruku
Selamatkan inspirasi kami dari hari yang suram
Pandu kami menuju masa depan cemerlang
Jauhkan kami dari keterpurukan
Bawa kami ke jalan kesuksesan
(Sumber: Kumpulan Puisi 10 Menit)
- Puisi 3: Guruku Pelitaku
Karya: Cicik Yulianita
Wahai guruku
Engkaulah cahaya pelitaku
Penerang hati dalam sanubariku
Kau ajari aku dengan kesabaranmu
Kau bimbing aku dengan kelembutanmu
Kau tak pernah lelah menuntunku
Kau ulurkan tangan ketika ku membutuhkanmu
Kau tak pernah mengeluh dengan kenakalanku
Kau tak pernah lelah di hadapanku
Ku selalu berdoa untukmu
Wahai pahlawan tanpa tanda jasa bagiku
Semoga Tuhan selalu menjagam
(Sumber: Kumpulan Puisi 10 Menit)
- Puisi 4: Kilauan Lentera
Karya: Zafirah Sawsan Mumtaz
Kala kebodohan membelenggu diri
Akan aksara yang tak dapat dimengerti
Engkau datang memberi arti
Dengan baswara bagai indurasmi
Harsa datang menghampiri
Terbaluti kilauan lentera suci
Saat engkau basmi buta aksara kami
Persistensi membimbing diri ini
Menjadikan diri berbudi pekerti
Kau lakukan semua tanpa pamrih
Terimakasih atas jasamu, Guru.
(Sumber: Selamat Hari Guru)
- Puisi 5: Pahlawan Aksara
Karya: Qonita Auliya
Dari masa menuju masa
Dari asa menjadi nyata
Tidak akan pernah hilang dalam sejarah
Para pahlawan tanpa tanda jasa
Ilmunya seluas samudera
Ketulusannya setulus cinta
Hidup tanpa kehadirannya
Kita berada dalam neraka buta aksara
Tak pernah lelah dalam berjasa
Dirinya selalu menjadi simbol kehidupan manusia
Terima kasih, wahai pahlawan aksara
(Sumber: Selamat Hari Guru)
- Puisi 6: Guru
Karya: Riyanti
Sang surya menapaki bumi
Bising kehidupan pagi
Langkahmu mengawali
Sudut ruang tlah menanti
Pancaran semangat tiada henti
Guru berakhlak mulia sepanjang masa
Tak kenal lelah, ikhlas di relung hati
Mendidik
Membimbing
Mengajar
Demi anak kami meraih cita nanti.
(Sumber: Selamat Hari Guru)
- Puisi 7: Guru, Pelita bagi Dunia
Karya: Anisa Fazriyati
Kau jadikan kami yang tak tahu apa-apa menjadi tahu segalanya
Guru...
Kau laksana pelita yang menerangi hidup kami
Kau laksana embun yang mampu melepas kedahagaan kami
Guru...
Terima kasih ku ucapkan
Atas ketulusanmu membimbing kami selama ini
(Sumber: Kumpulan-kumpulan Puisi (Guru) Karya Siswa-siswi MTS Manbaul Huda Pundenrejo)
Kumpulan Puisi Hari Guru yang Menyentuh Hati
- Puisi 1: Terima Kasih Guruku
Karya: Cicik Yulianita
Dia adalah pelita di hidupku
Tak pernah lelah di hadapanku
Hanya demi untuk masa depanku
Tak akan sanggup terbalas olehku
Tanpa dirinya entah apa jadinya aku
Untukmu pahlawanku
Jasamu akan terngiang selalu
Pengorbananmu tak terbatas untukku
Hanya 1 kata yang bisa terucap dariku
Terima kasih... Terima kasih... Guruku
Dari aku yang dulu tak tahu apa-apa tanpamu
(Sumber: Kumpulan Puisi 10 Menit)
- Puisi 2: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Kepada Guru-guruku
Karya: Marzuli Ridwan Al-Bantany
Kau pahlawan, pejuang ilmu pengetahuan
Tak menuntut riang
Kau pahlawan, tanpa tanda jasa
Tersemat di dada
Telah tak terbilang sudah
Manusia-manusia berilmu kau lahirkan
Di kota, di kampung dan ceruk-ceruk desa
Kau tabah, ikhlas melukis senyum paling indah
Pada setiap resah yang menjengah
Benpantang kau ucap Lelah
(Sumber: Antologi Puisi untuk Guruku)
- Puisi 3: Lukisan Jiwa Seorang Guru
Karya: Wahyuni Budi Hastuti
Sengatan mentari di terik siang
Mutiara bening basah menghias wajah
Jatuh bercucuran basahkan jiwa
Mata berbinar pancarkan keikhlasan
Ketika matahari bersembunyi di balik cakrawala
Cahaya lembut datang berbisik di gelap malam
Bagikan cahaya pada jiwa yang papa
Haus belaian tangan penuh kasih sayang
Jemari cantik liukkan gemulai pena
Goreskan rasa percikkan kesejukan
Lukisan indah menoreh kanvas kelas
Hadirkan suasana nyaman bahagia
Ayunkan kaki kuat tebarkan harapan
Hempaskan keterpurukan halau ketidakpastian
Hadirkan inspirasi dalam kesuraman
Melangkah seirama raih bintang di angkasa
(Sumber: Selamat Hari Guru)
- Puisi 4: Guru dalam Bingkai Zaman
Karya: Siti Irmani Kasan, S.Pd.I
Guruku
Lirih doamu samar di heningnya malam
Engkau pasrahkan dirimu pada pemilik alam
Langkahmu terayun dengan lantunan zikir mendalam
Sakit dan laramu engkau simpan dalam diam
Semangat juangmu membius deretan ruang-ruang kelam
Engkau telusuri jalanan yang masih temaram
Guruku
Petuahmu bak sebuah azimat
Kebaikanmu bak Malaikat
Gerakanmu selalu elok dan memikat
Jasamu akan selalu dikenang sepanjang hayat
Jariahmu terus mengalir hingga ke akhirat
Di palung rinduku namamu kan kusemat
Guruku
Hatimu putih selembut kapas
Maafmu bak samudera luas
Demi laksanakan mulianya tugas
Engkau tak pernah letih dan memelas
Walau seluruh tenagamu terkuras
Pengabdianmu tanpa batas
Guruku
Senyum manis selalu kaukulum
Paras wajah senantiasa terlihat ranum
Aroma tubuhmu senantiasa wangi dan harum
Dirimu masih tetap menyimpan kagum
Karena engkau ingin kisahmu terangkum
Dan menyimpan dalam sebuah album
Guruku
Dalam sepi doa kulangitkan
Indah namamu kan terbingkai oleh zaman
Tatapanmu nanar menyimpan ribuan harapan
Jutaan Tehnokrat hingga Negarawan
Lahir dari kepiawaianmu meramu masa depan
Jasamu tak akan pernah dilupakan
(Sumber: Selamat Hari Guru)
- Puisi 5: Motivator
Karya: Novi Widyan Ningtyas, S.Pd.
Terlihat biasan cahaya yang cerah bersinar
Secerah senyuman yang selalu terpancar
Senyuman penuh makna dari sosok guru yang tegar
Penuh dedikasi pengabdian yang begitu besar
Engkau menjadi motivator belajar bagi anak didik
Engkau selalu mengajar, memberi panutan dan mendidik
Engkau penyemangat saat asa murid sedang tidak baik
Engkau selalu menuntun murid ke arah yang baik
Engkau laksana lentera dalam pelita
Mendidik penuh kasih dan asa
Engkau mengubah gelap gulita menjadi terang seketika
Mengayuh jutaan asa dan mengukir jiwa anak bangsa
Tampak tergambar goresan pengorbanan dan
keikhlasannya
Terlihat jelas penuh harapan pada tatapan matanya
Berharap anak bangsa tumbuh sesuai kodratnya
Berharap anak bangsa mulia akhlaknya
Selamat Hari Guru Nasional
Tetap semangat dalam mendidik generasi milenial
Tangguh, kuat di era gempuran global
Jasamu akan selalu terkenang dan kekal
(Sumber: Selamat Hari Guru)
- Puisi 6: Guru
Karya: Khalil Gibran
Barangsiapa mau menjadi guru
Biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan dia mengajar dengan teladan sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri dengan memperbetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengejar orang lain
Dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain
(Sumber: Pembelajaran Puisi, Apresiasi dari Dalam Kelas)
Baca Juga: 20+ Puisi Kemerdekaan untuk 17 Agustus Singkat 2-4 Bait yang Menyentuh Hati
Kumpulan Puisi Hari Guru Panjang
- Puisi 1: Selamat Hari Guru
Karya: Cicik Yulianita
Kami datang untuk tahu
Engkau memberi kami ilmu
Kami datang dengan angan
Engkau memberi kami masa depan
Segala yang kau lakukan
Tanpa mengharap suatu imbalan
Engkau berikan penerangan dalam hidupku
Engkau luruskan tujuanku
Terima kasih atas semua pengorbananmu
Terima kasih atas semua jasamu
(Sumber: Kumpulan Puisi 10 Menit)
- Puisi 2: Guruku
Karya: Sukarni
Wahai guruku
Kau adalah pahlawan yang tak
mengharap balas
Kau pahlawan tanpa lencana
Karena itu, kau adalah pahlawan
tanpa tanda jasa
Kala aku mengabaikanmu
Kau tak mengeluh
Kala aku membantah
Kau tak menyerah
Bermacam nasehat kau berikan
Beraneka keterampilan kau
pahamkan
Berbagai ilmu kau ajarkan
Tentang warna, nama, kata, hingga angka
Tiada kata yang pantas aku
ungkapkan
Kecuali terima kasih yang tak
terbatas
Atas semua jasamu
Yang kan kukenang sepanjang
hidupku
Aku ingin sepertimu, guru ...
Mengabdi untuk negeri tercinta
Mencerdaskan anak bangsa
Untuk memajukan peradaban
Terima kasih guru ...
Untuk teladan yang telah kau
tunjukkan
Akan selalu ku perhatikan
Dan kulakukan apa yang kau ajarkan
(Sumber: Kumpulan Puisi)
- Puisi 3: Guru Pelita
Karya: Livia Octavavariza
Guru, apakah kau tahu
Jasa dan ilmu yang selama ini
Kau berikan kepada kami
Begitu berarti bagi kami menuju kesuksesan
Guru, terima kasih telah mendidik kami
Yang pada dasarnya tidak tau apa-apa
Menjadi tau semua berkat dirimu
Dan yang dulu kami tidak tau
Apa itu ilmu dan apa itu adab
Sekarang kami tau
Guru kau begitu sehat dalam mendidik kami
Kau begitu sayang kepada kami
Melebihi sayang kepada dirimu sendiri
Guru, ilmu yang kau berikan kepada kami
Begitu berarti bagi kami
Untuk menuju dan melewati
Kesuksesan kami, yang telah ditakdirkan
(Sumber: Antologi Puisi untuk Guruku)
- Puisi 4: Guru adalah Puisi
Karya: Herman Supratikto
Guru adalah puisi
Yang menabur fonem di taman edukasi pada muridnya
Dan membiarkan mereka merangkainya menjadi kata
Guru adalah puisi
Yang menabur diksi di ruang-ruang literasi
Dan membiarkan mereka bermain makna dari kamus, ensiklopedi
Sampai mereka menemukan arti jati diri
Guru adalah puisi
Yang tak bisa diganti dengan genre teknologi
Karena dalam hidup ada cipta
Maka bebaskan mereka melukiskan mimpinya
Karena dalam hidup ada rasa
Maka etikabilitas mesti dibangun setinggi Burj Khalifa
Karena dalam hidup ada karsa
Maka biarkan kehendak mereka mengangkasa merajut kodrat diri
Tanpa anomali
Guru adalah puisi
Yang bisa melukis gerimis di sela pancaroba
Melembabkan tanah, menabur benih
Merebakkan tunas ke taman-taman kota
Guru adalah puisi
Yang pada masanya akan selalu dibaca
Bagi murid-muridnya
Guru adalah puisi
Yang ikut melukis kanvas dengan kata
Pada seribu kusuma bangsa
(Sumber: Selamat Hari Guru)
- Puisi 5: Dialah Guru…
Karya: Agus Nurjaman, S.Pd.
Laras-laras panjang membidik manis
Generasi miris penyangga tonggak bangsa
Melesatkan peluru ilmu mengoyak kebatilan
Hancurkan kebodohan kian merajalela
Tak semudah menepis dedaunan kering
Tak seringan menenteng segumpal kapas
Betapa berat memikul garda kebenaran
Di tengah konsep kehidupan yang anarkis
Jika ada sajian terlezat itulah ajarannya
Jika ada kisah termulia itulah nasihatnya
Jika ada putih hati itulah keikhlasannya
Jika ada lentera tak kunjung padam itulah kasihnya
Dialah guru
Tak pernah berkeluh apalagi berkesah
Menggiring si anak negeri meraih pancuh kesuksesan
Meski terkadang harus memendam antologi rasa
Meliuk melankolis bak ujung ilalang di desir angin
Dialah guru
Tak pernah pamrih apalagi meminta
Tak pernah lelah apalagi mengalah
Pada putaran waktu yang terus bergumul
Pada kilasan masa yang terus menyergap
Seringai jumawa merekah bak semburat mentari
Manik hitamnya memandang kejayaan tanda jasanya
Tersungkur dalam simpuh kesyukuran teramat khusuk
Tebaran-tebaran ilmunya tiada gaplah tanpa makna
Engkaulah insan termulia di dunia ini, wahai guru!
(Sumber: Selamat Hari Guru)
- Puisi 6: Sang Embun Penyejuk dalam Kehausan
Karya: Syarifah Rayya Fayadh
Engkau bagaikan embun penyejukku dikala aku merasa
dahaga
Dahaga, sangat dahaga akan sesuatu yang membuat
tubuh ini puas
Puas akan ilmu
Ilmu yang membuat tubuh ini tidak lagi dahaga
Ajari aku wahai guru
Bimbing aku
Engkau penerangku dalam gelap
Tolong bimbing daku yang faqir ini!
Tanpamu aku bukanlah apa-apa
Bagaikan biji sawi yang berterbangan
Tanpa tahu arah dan tujuan
Daku selalu mendoakanmu
Namamu selalu hidup dalam sanubariku
Engkau rela mengajar sang faqir ini
Dengan penuh keteguhan
Pengorbanan yang tak akan terbayangkan
Walaupun kuberikan seluruh isi jagat raya ini
Engkau bidadari tanpa kenal lelah
Engkaulah sang embun penyejuk dalam kehausan
(Sumber: Selamat Hari Guru)
Kumpulan Puisi Hari Guru untuk Anak SD
- Puisi 1: Ibu Guruku
Karya: Cicik Yulianita
Kau sayangi aku dengan kelembutan akhlakmu
Kau hargai aku dengan senyumanmu
Kau dukung aku dengan semangatmu
Kau didik aku dengan rasa sayangmu
Kau ulurkan tangan ketika aku membutuhkanmu
Kau tenangkan aku dengan kesejukan hatimu
Terima kasih ibu guruku...
Jasamu selalu ku kenang dalam hidupku
(Sumber: Kumpulan Puisi 10 Menit)
- Puisi 2: Guru Pahlawan Masa Kini
Karya: Ibnudin
Wahai guruku tercinta
Engkau adalah pahlawan masa kini
Juangmu untuk mendidik bangsa
Sungguh tak kira tak ternilai
Bukan lagi soal besar atau kecil
Apa-apa yang kau beri
Juga bukan seberapa luas dan sempit
Segala daya juangmu
Tapi samudra pengetahuanmu
Memberikan kami banyak pelajaran
Bak pahlawan yang menyelamatkan rakyatnya
Engkau guru adalah pahlawan masa kini
(Sumber: Pembelajaran Puisi, Apresiasi dari Dalam Kelas)
- Puisi 3: Engkau Guru
Karya: Tunik Nurul Fuadah
Engkau yang memberi ilmu pada kami
Kau lah yang mengajar menulis
Engkau juga mengajar menghitung dan membaca
Engkau adalah pelita bagi kami
Ibu dan bapak guru tak pernah lelah mengajar kami
Bagiku engkau pahlawanku
Tanpamu tak akan berarti
Engkau bagai embun penyejuk
Walau kami sering membuatmu marah
Kau pun tak pernah bosan
Kami tidak bisa membalas jasamu
Terima kasih ku
(Sumber: Kumpulan-kumpulan Puisi (Guru) Karya Siswa-siswi MTS Manbaul Huda Pundenrejo)
- Puisi 4: Guruku Selalu Sabar
Karya: Arif Nugroho
Engkau selalu sabar dalam menghadapiku
Engkau selalu tabah memberikan ilmu
Oh guruku…
Engkau selalu saying kepadaku
Meski aku membuatmu marah
Oh guruku
Engkau memilihku atau membimbingku di jalan yang lurus
Engkau membuatku sukses hingga saat ini.
- Puisi 5: Jasamu Takkan Kulupakan
Karya: Anisa Fazriyati
Guru
Ketika tak ada secerah cahaya
Ketika aku belum mengenal rangkaian kata
Ketika aku tak mampu menuliskan satupun angka
Kau hadir, membawakan aku sebuah pelita penerang
hati, penerang jiwa
Guru
Terimakasih
Melaluimu... Ku mampu menulis sepenggal puisi ini
Dan karnamu... aku mampu membuka cakrawala dunia
cakrawala pengetahuan tak terbatas
Wahai sumber inspirasi jiwa
Jasamu tak kan ku lupa
Kesabaranmu tiada berhingga akan terus terpatri dalam
lubuk hati ini...
(Sumber: Kumpulan-kumpulan Puisi (Guru) Karya Siswa-siswi MTS Manbaul Huda Pundenrejo)
- Puisi 6: Guru Terhebat
Karya: Rifatin Maulida
Seorang malaikat tak bersayap
yang dikirim ke dunia ini
untuk membuat dunia ini
menjadi lebih baik
Mengajarkan sesuatu
yang belum pernah kita ketahui
Mendidik
dengan penuh keikhlasan
agar kita bisa menjadi
orang yang berguna di masa depan
(Sumber: Kumpulan-kumpulan Puisi (Guru) Karya Siswa-siswi MTS Manbaul Huda Pundenrejo)
Baca Juga: 10 Contoh Puisi tentang Pendidikan 2-4 Bait, Sarat Akan Makna
Selain memberikan kado fisik, Kawan GNFI juga dapat mempersembahkan rangkaian bait puisi untuk Hari Guru Nasional ini sebagai ungkapan rasa terima kasih. Semoga kumpulan puisi di atas bisa dijadikan inspirasi untuk memperingati Hari Guru Nasional 25 November.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News