Indonesia memiliki beragam cerita rakyat yang telah dikisahkan turun-temurun sejak zaman dulu. Beberapa di antaranya bahkan diangkat menjadi serial televisi karena menyimpan pesan moral yang patut dipelajari.
Jawa Timur menjadi salah satu tempat dengan beragam cerita rakyat menarik yang patut untuk disimak. Dalam artikel ini, Kawan akan melihat ringkasan beberapa cerita rakyat populer dari Jawa Timur beserta pesan moralnya. Simak sampai habis ya Kawan!
1. Lembu Sura
Lembu Sura merupakan nama seorang pemuda sakti dengan kepala lembu. Ia mengikuti sayembara yang diadakan Raja Majapahit. Pemenang sayembara itu dikisahkan akan menjadi penerus takhta kerajaan dan dapat menikahi putri sang raja.
Sang putri tidak ingin menikah dengan Lembu Sura. Ia pun meminta dibuatkan sumur di puncak Gunung Kelud sebagai mas kawin pernikahan. Lembu Sura menyanggupi permintaan itu dan akhirnya berhasil membuat sumur.
Sebagaimana sang putri, ternyata Raja pun enggan menikahkan putrinya dengan Lembu Sura. Ia kemudian memberi titah kepada prajuritnya untuk menutup galian sumur menggunakan batu dan tanah sampai mata airnya menghilang.
Mengetahui itu, Lembu Sura pun murka. Ia bersumpah akan datang setiap dua windu sekali untuk merusak kehidupan keluarga kerajaan itu. Hal itu yang kemudian membuat masyarakat percaya bahwa setiap kali Gunung Kelud meletus, itu berarti Lembu Sura tengah membalas dendam.
Pesan Moral: Bersikaplah jujur dan terus terang terhadap perasaan kita sendiri serta hendaknya kita menepati setiap ucapan kita juga tidak menjanjikan sesuatu yang enggan ditepati.
Baca Juga: 10 Cerita Rakyat Pendek dari Indonesia, Malin Kundang hingga Sangkuriang
2. Asal-Usul Surabaya
Apakah Kawan sudah tahu tentang asal-usul Surabaya? Konon, Nama Kota Surabaya diambil dari kata Sura dan Baya. Sura merupakan seekor ikan hiu, sementara Baya berwujud seekor buaya.
Menurut cerita, keduanya berselisih karena memperebutkan wilayah. Hal ini yang kemudian membuat mereka terlibat dalam pertarungan sengit nan legendaris yang akhirnya menewaskan keduanya.
Baik hiu Sura maupun buaya Baya, keduanya menerima gigitan kuat di bagian ekornya. Pertarungannya pun sampai membuat air di tempat itu berubah warna menjadi merah karena darah mereka. Pada akhirnya, perselisihan tersebut menghantarkan Sura dan Baya menuju kematian mereka.
Pesan Moral: Hendaknya kita menjadi pribadi yang merasa cukup dengan apa yang kita miliki dan tidak serakah.
3. Keong Mas
Keong Mas merupakan salah satu cerita rakyat Jawa Timur yang mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Candra Kirana yang disihir menjadi keong emas. Sihir tersebut ia terima lantaran sang kakak, Dewi Galuh, merasa iri karena Pangeran Inu Kertapati yang ia suka justru ingin meminang adiknya.
Sesuai keinginan Dewi Galuh, pernikahan itu dibatalkan. Candra Kirana dibuang ke laut oleh penyihir yang membantu Dewi Galuh. Sihir itu pun hanya bisa dipatahkan jika pangeran dapat menemukannya.
Candra Kirana terombang-ambing di lautan luas sebelum akhirnya bertemu seorang nenek nelayan yang berbaik hati membawanya ke rumah. Ia kemudian membalas budi dengan menyediakan berbagai makanan lezat untuk sang nenek.
Di akhir kisah, Pangeran Inu Kertapati berhasil menemukan Candra Kirana. Sihir yang membelenggu Candra Kirana pun bisa dipatahkan dan ia kembali menjadi manusia. Keduanya kemudian menikah dan hidup bahagia.
Pesan Moral: Jangan bersikap dengki kepada orang lain yang menerima takdir lebih baik. Selalulah berbaik sangka dengan takdir yang disiapkan semesta bagi kita.
4. Bawang Merah Bawang Putih
Kawan GNFI mungkin sudah tidak asing dengan cerita rakyat dari Jawa Timur satu ini. Adalah Bawang Merah dan Bawang Putih, sebuah kisah tentang dua saudara yang memiliki kepribadian berbanding terbalik satu sama lain.
Bawang Merah sebenarnya merupakan saudara tiri Bawang Putih, ibu Bawang Merah menikah dengan ayahnya. Semula sikap mereka baik, tetapi pasca ayahnya wafat, sikap keduanya berubah. Bawang Putih sering diperlakukan layaknya Cinderella yang disuruh mengerjakan pekerjaan rumah.
Suatu hari, Bawang Putih tak sengaja menghanyutkan baju kesayangan ibunya yang tadinya tengah ia cuci di sungai. Ia menyusuri sungai untuk mencari baju itu sampai akhirnya dirinya bertemu seorang nenek yang ternyata menemukan baju ibunya.
Nenek itu berjanji akan mengembalikan baju kesayangan ibunya asal Bawang Putih mau membawakan keranjang berat yang tengah dipanggulnya sampai rumah. Bawang Putih menyanggupinya tanpa banyak keluhan.
Setelah menyelesaikan tugasnya, Bawang Putih segera berpamitan. Sang nenek hendak memberinya labu dan memintanya memilih antara labu besar dan kecil.
Bawang Putih yang merasa cukup dengan labu kecil kemudian mengambil labu berukuran kecil. Setibanya di rumah, labu itu dibelah di hadapan Bawang Merah dan sang ibu, mereka terkejut saat melihat labu itu berisi emas dan berlian.
Bawang Putih menjelaskan dari mana ia mendapat labu itu. Setelahnya Bawang Merah mereka ulang cerita Bawang Putih sampai ia bertemu dengan nenek dengan labu ajaib.
Bawang Merah juga diminta membawakan keranjang berat sang nenek, tetapi berbeda dengan Bawang Putih, ia melakukannya sembari mengeluh. Ia berhenti di tengah jalan karena keberatan dan segera meminta labu ajaib.
Pada akhirnya, sang nenek menawari labu yang sama kepada Bawang Merah. Benar saja, Bawang Merah memilih labu besar dan segera pulang. Namun, betapa terkejutnya ia dan ibunya saat menemukan ular dan kalajengking keluar dari dalam labu, alih-alih emas dan permata.
Pesan Moral: Kita harus senantiasa bersyukur dan merasa cukup serta hendaknya tidak bersikap serakah.
5. Cinderalas
Jangan salah sangka, Kawan! Cindelaras ternyata nama seorang pemuda, lo!
Cindelaras merupakan anak seorang raja bernama Raden Putra. Ibunya diusir dari istana saat tengah mengandung karena dituduh meracuni adik raja.
Mereka akhirnya hidup berdua di hutan sampai akhirnya seekor rajawali memberinya sebutir telur ayam ajaib. Telur itu ditetaskan dan dirawat hingga besar.
Ayam itu berkokok dengan suara aneh. Ia berkokok sambil menyebut Cindelaras tampan dan merupakan putra raja. Ibu Cindelaras pun kemudian menceritakan awal mula mereka hidup di hutan.
Setelahnya, Cindelaras membawa ayam ajaibnya ke istana, berniat mengadunya dengan ayam milik raja. Di saat itu pula, raja mendengar suara kokok aneh ayam ajaib itu. Ia kemudian mengetahui bahwa Cindelaras adalah putranya.
Sang raja mengaku menyesali keputusannya dan meminta maaf. Permaisuri pun dijemput dari hutan dan mereka hidup sebagai keluarga bahagia.
Pesan Moral: Hendaknya kita tidak membuat keputusan saat kita tengah dikuasai api emosi serta alangkah baiknya jika kita mencari tahu kebenaran sebelum mengambil keputusan dan datang penyesalan.
Baca Juga: 10 Cerita Rakyat dari Candi Indonesia Inspirasi Cerita Anak
Itulah ringkasan dari beberapa cerita rakyat populer dari Jawa Timur. Jangan lupa baca cerita rakyat lainnya dari berbagai daerah di Indonesia hanya di Good News From Indonesia!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News