Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan tradisi serta kebudayaan Indonesia kepada generasi muda. Permainan tradisional wayang singkong bisa menjadi salah satu cara untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia tersebut dengan cara yang lebih menyenangkan.
Seperti yang Kawan ketahui bersama, wayang merupakan salah satu budaya khas asli Indonesia. Secara umum, terdapat dua jenis wayang yang sering dipentaskan dalam sebuah pertunjukkan adalah wayang kulit dan wayang golek.
Biasanya pertunjukkan wayang dipentaskan pada malam hari. Kebanyakan penonton pertunjukkan wayang berasal dari masyarakat yang sudah menginjak usia dewasa.
Jam pementasan wayang yang biasanya dimainkan pada malam hari bisa menjadi segelintir alasan mengapa tidak banyak generasi muda, khususnya anak-anak yang menyaksikan pertunjukkan ini. Padahal menonton pertunjukkan wayang bisa menjadi salah satu media bagi generasi muda untuk mengenal budaya Indonesia.
Oleh sebab itu, dibutuhkan alternatif serta media lain yang bisa digunakan untuk mengenalkan budaya Indonesia ini kepada generasi muda. Penggunaan permainan tradisional wayang singkong bisa menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengenalkan budaya Indonesia ini.
Bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait permainan tradisional wayang singkong? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
Mengenal Wayang Singkong
Wayang singkong merupakan salah satu permainan tradisional khas Indonesia. Permainan tradisional yang satu ini dulunya sering dimainkan oleh anak-anak sebagai sarana hiburan dalam mengisi waktu luang.
Seperti namanya, permainan tradisional wayang singkong menggunakan tumbuhan tersebut sebagai bahan dasarnya. Setiap anak bisa menggunakan daun singkong yang nantinya dianyam hingga membentuk sebuah wayang.
Penggunaan daun singkong sebagai bahan dasar membuat permainan ini cukup mudah untuk dimainkan. Daun singkong yang masih banyak tersedia bisa digunakan oleh setiap anak untuk membentuk wayang dan memainkan permainan tradisional tersebut.
Cara memainkannya pun tidak jauh berbeda dengan pertunjukan wayang pada umumnya. Setiap anak bisa membayangkan dirinya sebagai seorang dalang yang memainkan wayang-wayangnya.
Nantinya setiap anak bisa mengarang sendiri cerita yang ingin mereka mainkan berdasarkan wayang-wayang yang sudah dimilikinya.
Cara Membuat
Lalu bagaimana cara membuat wayang singkong tersebut? Proses pembuatan wayang singkong ini cukup mudah dilakukan.
Setiap anak hanya perlu mempersiapkan beberapa lembar daun singkong beserta tangkainya untuk membuat wayang ini. Dilansir dari laman novehasanah.blogspot.com nantinya daun singkong yang sudah dikumpulkan ini akan dijemur terlebih dahulu hingga layu.
Hal ini bertujuan agar daun singkong tersebut bisa dengan mudah dianyam hingga menjadi bentuk wayang. Proses pembuatan wayang singkong ini tidak memerlukan alat bantu lainnya.
Setiap anak hanya perlu menganyam dan mengaitkan setiap daun singkong yang sudah dikumpulkan hingga berbentuk seperti wayang. Nantinya wayang singkong ini sudah bisa dimainkan secara bersama-sama.
Mengenalkan Budaya Lewat Permainan Tradisional
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, wayang singkong bisa menjadi sarana pengenalan budaya bagi anak-anak. Pengenalan budaya lewat permainan tradisional bisa menjadi media bagi generasi muda untuk mengenal budaya Indonesia dengan cara yang menyenangkan.
Hal senada juga dituliskan Dhian Nuri Rahmawati dkk. dalam artikelnya yang berjudul "Penerapan Operasi Hitung Bilangan Bulat Bernuansa Etnomatematika Melalui Media Wayang Singkong." Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pengenalan wayang singkong tidak hanya berguna sebagai sarana hiburan saja bagi anak-anak.
Permainan tradisional wayang singkong juga bisa menjadi media pembelajaran dan pengenalan kearifan lokal bagi para generasi muda. Dengan demikian, keberadaan budaya asli Indonesia ini bisa terus terjaga hingga di masa yang akan datang.
Sumber:
- https://novehasanah.blogspot.com/2015/08/cara-membuat-wayang-daun-singkong.html
- Rahmawati, Dhian Nuri, et al. "Penerapan Operasi Hitung Bilangan Bulat Bernuansa Etnomatematika Melalui Media Wayang Singkong." Jurnal Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 9.1 (2022): 47-57.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News