hari wayang nasional ini dia fakta unik wayang beber wayang tertua di indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Ini Dia Fakta Unik Wayang Beber, Wayang Tertua di Indonesia!

Ini Dia Fakta Unik Wayang Beber, Wayang Tertua di Indonesia!
images info

Salah satu warisan budaya yang diakui dunia adalah wayang. Tak hanya sekadar hiburan, wayang juga sarat akan pesan moral dan etika.

Karakter dalam wayang selalu mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti kebaikan, keadilan, persatuan, dan lain sebagainya.

Kawan GNFI, faktanya wayang sudah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2003 silam.

Penetapan tersebut dilakukan tepat pada tanggal 7 November 2003. Lima tahun setelahnya, wayang masuk ke dalam kategori Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di kategori Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity dengan judul The Wayang Puppet Theater.

Ditetapkannya wayang sebagai salah satu warisan dunia ini tentu saja sangat membanggakan. Wayang menjadi ikon budaya asli Nusantara yang mendunia.

Pengakuan wayang di kancah global dapat menjadi sarana untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Agar masyarakat Indonesia dapat terus termotivasi dan melestarikan wayang, pemerintah melalui Keputusan Presiden RI Nomor 30 Tahun 2018, resmi menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional.

Indonesia memiliki berbagai jenis wayang yang tersebar di seluruh daerah. Setiap wayang memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan adat dan budaya daerah setempat.

Fakta Unik Wayang Beber: Wayang Tertua di Indonesia, Cikal Bakal Wayang Kulit

Salah satu jenis wayang yang berkembang di Indonesia adalah wayang beber. Wayang ini merupakan cikal bakal wayang kulit, loh, Kawan! Bagaimana fakta unik wayang tertua Indonesia ini?

Mitos Wayang Kulit Manusia dari Lereng Gunung Merbabu yang Dipenuhi Cerita Mistis

Dibandingkan wayang kulit, wayang beber memang kurang dikenal oleh masyarakat. Padahal, wayang jenis ini adalah wayang tertua di Indonesia.

Wayang beber adalah seni wayang yang berbentuk lembaran. Kata ‘beber’ di dalam bahasa Jawa berarti dibentangkan. Wayang beber dimainkan dengan cara membeberkan atau membentangkan layar atau kertas gambar.

Berikut fakta wayang beber yang sudah dihimpun oleh GNFI:

1. Wayang beber sudah ada sejak zaman kerajaan kuno

Wayang beber bermula dari relief candi di Indonesia yang disebut dengan wayang watu. Tahun 1145 M, tepat pada zaman Prabu Suryawisesa dari Kerajaan Jenggala, media wayang beber beralih dari batu ke daun siwalan atau lontar.

Melalui laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dituliskan, tahun 1244 M, saat Prabu Surya Amiluhur menjadi Raja Jenggala, ia mengembangkan wayang di atas kertas yang terbuat dari kayu. Hal ini dilakukan bersamaan dengan pemindahan keraton ke Pajajaran.

Penggunaan nama ‘beber’ baru dipakai di era Kerajaan Majapahit pada tahun 1316 M. Saat itu, kertas wayang mulai dipasangi tongkat kayu di tiap ujungnya, sehingga lebih nyaman untuk dipegang.

2. Dari hitam putih jadi penuh warna

Kawan GNFI, ternyata wayang beber dulunya dilukiskan dengan warna hitam putih saja. Tahun 1378 M, saat Raja Brawijaya V menjabat, ia memerintahkan putranya, Raden Sungging Prabangkara, untuk menciptakan inovasi warna pada wayang beber.

3. Dimodifikasi saat Islam masuk

Untuk mendukung penyebaran agama Islam di Demak, wayang beber mulai dimodifikasi. Islam melarang penggunaan lukisan karakter yang sama dengan bentuk asli.

Wayang beber kemudian dimodifikasi menjadi ilustrasi manusia dan hewan yang dibuat miring. Dalam perkembangannya, Wali Songo membuat wayang purwa yang terbuat dari kulit.

Tokoh Wayang Perempuan yang Berada di Pihak Korawa

4. Cikal bakal wayang kulit

Modifikasi yang dilakukan oleh para wali mendorong adanya perubahan pada wayang beber. setelah dimodifikasi, wayang kulit akhirnya digunakan oleh para wali untuk menyebarkan Islam.

Bahkan, Sunan Bonang membuat Wayang Beber Gedog dengan kisah Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji untuk ditampilkan kepada masyarakat.

5. Wayang beber yang asli masih ada hingga kini

Wayang beber tertua di Indonesia ternyata masih dilestarikan sampai sekarang, loh, Kawan. Wayang itu berada di Pacitan dan Yogyakarta.

Konon katanya, wayang beber yang berada di Pacitan merupakan hadiah dari Raja Brawijaya yang diwariskan secara turun temurun. Unik, ya!

6. Ada yang disimpan di Belanda

Ada yang unik, nih, Kawan, dari wayang beber. Selain di Pacitan dan Yogyakarta, ternyata ada wayang beber yang disimpan di Belanda, tepatnya di Museum Leiden.

Lakon pada wayang beber yang ada di Leiden belum teridentifikasi. Akan tetapi, komposisi dan gaya warnanya mirip dengan wayang beber yang disimpan di Yogyakarta.

Itu tadi fakta-fakta wayang beber, wayang tertua yang dimiliki Indonesia. Semoga generasi muda Indonesia bisa terus melestarikan kebudayaan ini, ya, Kawan!

Nono Mardiono, Seniman yang Ciptakan Wayang Madio Asal Nganjuk Jawa Timur

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.