Pada tanggal 30 Oktober 2024, Indonesia memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-78.
Bagi ekonomi di Tanah Air, peringatan ini bukan sekadar perayaan sejarah, melainkan refleksi atas pencapaian dan tantangan dalam pengelolaan keuangan negara.
Dengan tema “Tulus dalam Pelayanan, Transformasi Berkelanjutan,” HORI 2024 menjadi momen penting mengenai komitmen dalam mewujudkan pelayanan publik yang optimal dan berkelanjutan di tengah dinamika ekonomi global.
Indonesia Bisa Wujudkan Swasembada Pangan, Asal Hal-hal Ini Sudah Terpenuhi
Sejarah ORI: Awal Kemandirian Ekonomi
Hari Oeang tak lepas dari sejarah peluncuran Oeang Republik Indonesia (ORI) pada 30 Oktober 1946.
Di tengah tekanan politik dan ekonomi pasca-kemerdekaan, ORI menjadi simbol keberanian Indonesia dalam menggantikan mata uang asing, seperti gulden Belanda dan yen Jepang, dengan mata uang sendiri.
Ini menandai babak baru dalam kemandirian ekonomi, memperkuat pijakan bangsa untuk membangun perekonomian berdaulat dan mengurangi ketergantungan pada kekuatan kolonial.
ORI, yang kemudian berkembang menjadi Rupiah, bukan hanya alat transaksi, tetapi juga instrumen kebijakan moneter yang menjaga stabilitas ekonomi dan mencerminkan kedaulatan bangsa.
Hingga kini, peran Rupiah terus dipertahankan melalui kebijakan fiskal dan moneter yang selaras, menjaga inflasi tetap terkendali, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Indonesia Meningkatkan Peringkat Kebebasan Ekonomi, Apa Artinya bagi Masa Depan?
Menghadapi Tantangan dan Peluang Ekonomi di Masa Depan
Ekonomi Indonesia saat ini berada di persimpangan antara pemulihan pasca-pandemi dan persaingan di pasar global.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Hari Oeang 2024 merupakan saat yang tepat untuk menguatkan komitmen dalam reformasi struktural dan fiskal, yang mencakup digitalisasi keuangan dan peningkatan efektivitas pengawasan.
Fokus pada digitalisasi keuangan dan peningkatan efektivitas pengawasan adalah langkah strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang inklusif.
“Keberhasilan pengelolaan keuangan negara tidak hanya bergantung pada kebijakan, tetapi juga pada kolaborasi generasi muda," ujar Sri.
Generasi ini diharapkan mampu membawa semangat dan inovasi dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menekankan bila anak muda adalah motor penggerak masa depan ekonomi Indonesia dalam mewujudkan transformasi ekonomi yang berkelanjutan.
Prabowo Bentuk Badan Pengelola Investasi Danantara, Apa Fungsi dan Tugasnya?
Transformasi Berkelanjutan dalam Keuangan Negara
Di tengah dinamika global yang terus berubah, tema "Tulus dalam Pelayanan, Transformasi Berkelanjutan" dalam peringatan Hari Oeang kali ini rasanya semakin relevan.
Dalam hal ini, pelayanan publik yang efisien dan akuntabel menjadi sangat penting, tidak hanya sebagai slogan tetapi juga sebagai prinsip yang mendasari setiap kebijakan keuangan dan pengelolaan negara.
Transformasi berkelanjutan mencerminkan kebutuhan Indonesia untuk beradaptasi terhadap perubahan ekonomi global.
Inovasi, terutama dalam teknologi finansial dan digitalisasi layanan, menjadi sorotan utama. Implementasi sistem e-government dan otomatisasi proses perpajakan bukan hanya tentang meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran.
Hal ini membuka jalan bagi pelayanan yang lebih baik dan memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan keuangan.
Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga, Harapan Optimis untuk Perekonomian Nasional
Peran Keuangan Negara dalam Pembangunan Inklusif
Keuangan negara berfungsi sebagai instrumen vital dalam mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Komitmen untuk memastikan alokasi anggaran yang mendorong pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia menjadi semakin mendesak.
Upaya pemerintah untuk mendorong investasi produktif, memperkuat infrastruktur, dan memperluas akses layanan keuangan menjadi langkah krusial dalam mempercepat pencapaian target ekonomi nasional.
Dengan menempatkan perhatian pada sektor UMKM, pemerintah tidak hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat fondasi ekonomi Indonesia, menuju cita-cita sebagai negara maju pada 2045.
Surplus Neraca Perdagangan Meningkat, Tanda Positif bagi Perekonomian Indonesia?
Masa Depan Ekonomi Indonesia
Hari Oeang ke-78 menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen terhadap pelayanan publik dan reformasi keuangan.
Dengan semangat transformasi berkelanjutan, Indonesia berupaya mengukuhkan kemandirian ekonomi, menjaga stabilitas keuangan, dan memastikan kebijakan fiskal yang inklusif.
Perjalanan dari ORI hingga Rupiah, dari krisis hingga pemulihan, mengingatkan kita bahwa integritas, inovasi, dan inklusi ekonomi adalah kunci menuju masa depan yang cerah dan berdaya saing.
Dengan komitmen ini, harapannya bahwa Indonesia akan terus bertransformasi dan menghadapi tantangan global dengan optimisme dan keberanian.
Industri Kemasan Makin Banjir Cuan, Teknologi dan Inovasi Jadi Senjata
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News