menengok makan bergizi gratis ala presiden soeharto digagas untuk anak sekolah hingga orang terkena phk - News | Good News From Indonesia 2024

Menengok Makan Bergizi Gratis Ala Presiden Soeharto, Digagas untuk Anak Sekolah hingga Orang Terkena PHK

Menengok Makan Bergizi Gratis Ala Presiden Soeharto, Digagas untuk Anak Sekolah hingga Orang Terkena PHK
images info

Presiden Prabowo Subianto memiliki program ambisius yaitu memberi makan jutaan anak Indonesia secara gratis. Bahkan untuk program yang diberi nama makan bergizi gratis ini pemerintah mengalokasikan anggaran mencapai Rp70 triliun.

Ternyata gagasan memberi makan anak sekolah secara gratis untuk menekan angka stunting telah ada sejak zaman Orde Baru. Di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, pemerintah sudah menggulirkan program serupa.

Sejarah Mobil Kepresidenan Indonesia dari Masa ke Masa, dari Soekarno hingga Era Jokowi

Dimuat dari Merdeka, program bernama Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) ini ditujukan kepada anak-anak sekolah dari TK hingga SD. Program ini mempunyai tujuan memberikan makanan tambahan bergizi seperti susu dan bubur kacang.

“Kecerdasan itu tergantung pada makanan maka lantas makan itu daripada anak-anak SD itu perlu kita perhatikan. Pemerintah telah mengambil keputusan agar supaya anak-anak SD diberikan makan dengan gizi yang baik satu minggu tiga kali, kalau tidak salah. Dan pelaksanaannya dilakukan oleh guru, kepala sekolah, dan PKK maupun LKD,” jelas Soeharto dari video yang beredar.

Mengatasi krisis

Supaya program ini berjalan, Soeharto menunjuk putrinya Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut sebagai Menteri Sosial pada 14 Maret 1998. Tutut kemudian mengeluarkan kebijakan kupon makan gratis.

Menukil dari Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Bank Indonesia, program ini diluncurkan sejalan dengan kondisi krisis moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1997-1998.

Gol A Gong Punya Pengalaman Pahit karena Difabel, Tak Boleh Masuk Stadion

Ketika itu dalam laporan berjudul Krisis Moneter Indonesia: Sebab: Dampak, Peran IMF dan Saran (1998 yang ditulis Wakil Kepala Kajian APEC UI, Lepi Tarmizi mencatat jumlah pengangguran membengkak menjadi 13,8 juta orang.

“Sebelum krisis ada di angka 3 atau 4 juta. Berarti ada sekitar 9,8 juta orang pengangguran baru yang tercipta pada tahun 1998,” jelasnya.

Tuai masalah

Program putri sulung Soeharto ini yang tadinya untuk anak sekolah. Meluas kepada orang-orang yang terkena PHK dan warung sederhana. Dana untuk program ini berasal dari pemotongan gaji presiden dan menteri selama satu tahun dan sumbangan pihak swasta.

Tidak ada penjelasan jumlah korban PHK yang mendapatkan kupon. Tetapi di wilayah DKI Jakarta ada 15 ribu kupon yang dibagikan. Kupon ini hanya berlaku selama tujuh hari dan tujuh jatah makan siang.

Ketika Soeharto Jadi Pengangguran, Kesulitan Mencari Pekerjaan hingga Dimarahi Sang Bibi

Satu kupon bernilai Rp1.500 sekali makan dan bisa digunakdi 300 warung sehat yang terdata. Berdasarkan kalkulator inflasi, Rp1.500 kala itu setara dengan Rp7.300 di tahun 2024. Dengan Rp1.500 seseorang bisa menyantap nasi, telur dan sayur.

Tetapi program ini tak berjalan mulus, sistem ini tak bisa menjangkau semua warga dan daerah yang berhak. Program ini hanya terbatas di ibu kota. Dalam masa uji coba juga banyak ditemui masalah penggunaan kupon.

Misalnya salah paham antara warga dan pemilik warung makan. Pemilik warung makan merasa rugi karena banyak warga meminta makan gratis meski tanpa kupon. Kupon makan gratis lalu berhenti bersama dengan lengsernya rezim Orde Baru.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.