Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia semakin aktif memasuki pasar Taiwan.
Hal ini terlihat dari kehadiran paviliun Indonesia dalam salah satu pameran terbesar di Taiwan, Kaohsiung Food Show 2024, yang digelar pada 24—27 Oktober 2024 di Kaohsiung Exhibition Center
Pada ajang ini, partisipasi Indonesia membuahkan hasil gemilang dengan potensi transaksi mencapai USD 7,7 juta atau lebih dari Rp127,80 miliar.
Kinerja Dagang Indonesia Beri Sinyal Positif, Surplus Neraca Perdagangan Tembus USD 3,26 Miliar
Memperluas Penetrasi Produk
Paviliun Indonesia diresmikan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI, Mardyana Listyowati, didampingi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Arif Sulistiyo dan Miftah Farid, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer.
Mardyana menyebutkan bahwa keikutsertaan dalam pameran ini adalah langkah strategis untuk memperluas penetrasi produk mamin Indonesia di pasar Taiwan.
"Pameran ini menjadi ajang promosi strategis untuk memperkuat sekaligus meningkatkan ekspor mamin Indonesia ke Taiwan," ujar Mardyana dalam peresmian paviliun.
Paviliun Indonesia menghadirkan tujuh perusahaan unggulan, di antaranya:
- PT Alba Internasional Trading
- CV DMM Indah
- CV Global Nest
- CV Walet Negara Indonesia
- Asosiasi Peternak Pedagang Sarang Walet Indonesia (AP2SWI)
- PT Lautan Natural Krimerindo
- Indoformosa Food (Indomie Taiwan)
Berbagai produk seperti sarang burung walet, krimer, susu, dan mi instan menjadi sorotan utama. Partisipasi ini juga menunjukkan kekuatan Indonesia dalam menyediakan produk berkualitas tinggi yang diminati, baik oleh warga Taiwan maupun komunitas diaspora Indonesia di sana.
Indonesia Bisa Wujudkan Swasembada Pangan, Asal Hal-hal Ini Sudah Terpenuhi
Potensi Besar Pasar Taiwan
Selain tampil di pameran, delegasi Indonesia melakukan kunjungan bisnis ke Elom (Yilong) Trading Co. Ltd, salah satu importir utama produk mamin Indonesia di Taiwan. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan kemitraan sekaligus mendiskusikan kendala teknis yang dihadapi eksportir.
Kolaborasi antara KDEI Taipei dan Elom Trading telah berlangsung sejak 2018, dengan fokus meningkatkan volume ekspor mamin Indonesia.
"Taiwan adalah pasar ekspor yang menjanjikan. Kami akan terus menghadirkan produk Indonesia melalui pameran-pameran dan bermitra dengan perusahaan setempat," jelas Mardyana.
Taiwan merupakan salah satu destinasi ekspor terbesar Indonesia. Pada 2023, total ekspor Indonesia ke Taiwan mencapai USD 6,7 miliar, dengan ekspor mamin sebesar USD 78,8 juta.
Kemendag mencatat, Indonesia memiliki pangsa pasar 1,51 persen dari total impor mamin Taiwan yang bernilai USD 5,2 miliar.
Ajang Kaohsiung Food Show sendiri diikuti oleh sekitar 280 peserta dengan 500 stan, menampilkan beragam produk mulai dari buah dan produk pertanian, daging, bumbu, makanan beku, hingga minuman dan makanan kesehatan.
Kehadiran Indonesia di pameran ini menunjukkan bila produk mamin lokal mampu bersaing di pasar internasional dan membuka peluang ekspor lebih besar di masa depan.
Dengan kerja sama berkelanjutan antara Kemendag, KDEI Taipei, dan mitra bisnis setempat, produk-produk mamin Indonesia diharapkan dapat semakin mengukuhkan posisi di pasar internasional dan membuka peluang ekspor baru di masa mendatang.
Indonesia Bisa Wujudkan Swasembada Pangan, Asal Hal-hal Ini Sudah Terpenuhi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News