Pernahkah Kawan GNFI menjumpai sebuah acara yang mengumpulkan para seniman sastra secara bersamaan? Jika belum pernah, mungkin acara yang satu ini bisa menjadi salah satu opsi yang Kawan tunggu-tunggu.
Dibuka mulai 23—27 Oktober 2024, Ubud Writers and Readers Festival 2024 (UWRF) 2024 mengambil tempat di Taman Baca, Ubud, Bali. Menariknya, pada edisi ke-21 ini, UWRF 2024 kembali hadir dengan mengundang banyak pelaku seni ternama dan juga bekerja sama dengan negara lain, seperti India, Malta, Malaysia, Filipina, hingga Belanda.
Penasaran siapa saja mereka dan apa saja kegiatannya? Yuk, langsung saja kita bahas!
Mengusung Tema “Satyam Vada Dharmam Chara”
Pada tanggal 5 April 2024 silam, Yayasan Mudra Swari Saraswati secara resmi mengumumkan tema UWRF 2024. Terinspirasi dari “Tri Pramana”, yaitu konsep filosofis budaya Hindu Bali Satyam Vada Dharmam Chara” memiliki arti ‘Speaking the Truth, Practice Kindness”.
Jika dimaknai dalam bahasa Indonesia, tema ini menekankan pada aspek kebenaran dan kebaikan dalam membangun kualitas manusia yang esensial. Dilansir dari website resminya, pendiri sekaligus direktur dari Ubud Writers and Readers Festival, Janet DeNeefe, berharap festival tahun ini mampu menampilkan karya-karya penulis yang dapat membentuk wacana publik, memengaruhi norma-norma masyarakat, dan memperkuat niai kebenaran dan kebaikan.
Lebih dari Sekadar Perbincangan Karya Sastra
Salah satu festival sastra yang berkembang pesat di Asia Tenggara ini menawarkan beragam kegiatan yang menarik selama empat hari berlangsungnya acara. Salah satu bagian acara yang paling dinanti-nantikan adalah perbincangan yang mendalam secara langsung dengan para penulis.
Selain itu, terdapat pula beberapa kegiatan lain yang tidak kalah seru dan menarik untuk diikuti. Beberapa di antaranya adalah acara pemutaran film gratis karya seniman lokal, yaitu salah satunya The Exiles, makan siang dan malam sastra, tur budaya, pembacaan, dan penampilan sastra.
Kehadiran tokoh-tokoh penting asal Bali, seperti Niluh Djelantik, Agung Wardhana, dan I Nyoman Gede Mahaputra menjadikan suasana magis Ubud semakin sempurna. Tidak lupa, acara juga turut dimeriahkan dengan pertunjukan musik yang tidak kalah menakjubkan dari musisi terkenal, seperti Sal Priadi dan Petra Sihombing.
Sal Priadi dan Harapannya untuk Indonesia di Masa Depan
Merilis Program Peluncuran Buku dan Retret Penulis
Pada tahun 2024, UWRF membuat gebrakan baru, yaitu meluncurkan program baru dengan nama “Program Peluncuran Buku”. Program tersebut bertujuan untuk memfasilitasi para penulis Indonesia maupun mancanegara untuk bekesempatan meluncurkan bukunya di acara festival tersebut.
Adapun manfaat yang diperoleh adalah ruangan yang tertata dengan baik, peluang pemasaran, jaringan, dan keramahtamahan yang luas. Dengan demikian, visi untuk memicu ide, mendorong dialog, dan menyediakan ruang untuk terlibat dengan dunia dapat berkembang semakin nyata.
Di samping itu, ada juga program “Retret Penulis 2024” yang dipimpin oleh Laura Jean McKay, penulis asal Australia. Acara ini berbentuk sebuah perjalanan menulis selama tujuh hari yang bertujuan untuk mendukung karier menulis para calon-calon penulis.
Menghadirkan Sastrawan Terkemuka dalam Negeri
Dari dalam negeri, UWRF 2024 akan menghadirkan Soesilo Toer, adik penulis terkenal asal Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Nantinya, Soesilo akan terlibat dalam diskusi yang membahas mengenai pandangan sejarah Indonesia dari sudut pandang yang sangat pribadi.
Selain itu, terdapat pula peraih Nobel Perdamaian tahun 2021, yaitu Maria Ressa. Ia akan berbincang-bincang mengenai dampak media sosial, AI pada jurnalisme, dan juga urgensi pemberitaan yang etis demi mewujudkan perdamaian dunia.
Di samping itu, masih ada tokoh-tokoh berbakat lainnya, seperti Dee Lestari, Seno Gumira Adjidarma, Wayan Jengi Sunarta, M. Aan Mansyur, Ratih Kumala, dan Norman Erikson Pasaribu.
Mengundang Beberapa Tokoh Sastra Internasional
Di samping tokoh-tokoh hebat dari dalam negeri, acara yang pertama kali digagas oleh Janet DeNeefe dan Dr. Drs. I Ketut Suardana ini akan mengundang figur-figur sastrawan internasional. Salah satu contohnya ialah Sathnam Sanghera, penulis asal Inggris yang dikenal lewat buku kontroversialnya, Empireworld: How British Imperialism Shaped the Globe.
Tidak hanya itu, UWRF 2024 juga turut menghadirkan Claire Kilroy, Siang Lu, Laura Elizabeth Woollett, William Dalrymple, Juliet Kinsman, Jack Edwards, dan juga Fuschia Dunlop.
Membahas Isu Sosial hingga Politik
Meski bersifat publik, nyatanya acara yang telah berumur dua dekade lebih ini tidak tanggung-tanggung dalam menyajikan topik diskusi yang kritis dan tajam. Para jurnalis, aktivis, komentator politik, dan juga seniman yang hadir akan membahas beberapa permasalahan di Indonesia.
Pertama, isu hak asasi manusia yang diperburuk oleh krisis dan konflik global nantinya akan mengundang Sara M. Saleh, pengacara Hak Asasi Manusia (HAM), dan Ma Thida, seorang penulis pembangkang yang diakui Myanmar.
Kedua, analisis tajam terkait warisan politik kepemimpinan mantan Presiden Joko Widodo juga nantinya melibatkan ikon sastra Indonesia dan pendiri majalah Tempo, Goenawan Mohamad, jurnalis dan aktivis Ayu Utami, dan masih banyak lagi.
Di samping itu, UWRF 2024 juga bekerja sama dengan Greenpeace Indonesia dalam membahas isu lingkungan.
Mahasiswa Kian Aktif Bahas Ekonomi Politik di Kampus, Pentingnya Analisis Kebijakan di Era Disrupsi
Jika bisa diibaratkan, festival ini bagaikan surga bagi Kawan GNFI yang merupakan pecinta seni dan sastra. Terlebih bagi Kawan yang memiliki hobi menulis dan membaca buku, terdapat banyak insight yang bisa didapatkan melalui pembicara-pembicara berpengalaman yang hadir dalam acara ini.
Cukup dengan merogoh kocek ratusan ribu rupiah, Kawan GNFI yang merupakan pelajar sudah dapat menikmati keseluruhan acara yang berlangsung selama empat hari. Karena itu, jangan lewatkan kesempatan emas untuk mengunjungi UWRF 2024 yang dibuka hingga tanggal 27 Oktober 2024 di Taman Baca, Ubud, Bali, ya, Kawan!
Referensi
- https://www.instagram.com/ubudwritersfest/?hl=en
- https://www.ubudwritersfestival.com/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News