Reaktor nuklir Triga Mark II atau Triga 2000 yang ada di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bandung merupakan reaktor nuklir pertama di Indonesia. Reaktor nuklir ini diresmikan oleh Presiden RI saat itu Soekarno pada tahun 1965.
Ketika meresmikan Reaktor Triga, Presiden Soekarno menyampaikan pernyataan berisi bahwa Indonesia sudah memasuki era atom dengan penguasaan teknologi atom maka Indonesia sudah siap memasuki era modern.
Dosimetri 101: Sebuah Cara untuk Mengukur Radiasi
“Reaktor Trigamax 2000, itu brand buatan General Electric Amerika Serikat dan ada di dunia sejak tahun 1960-an, yang kita miliki ini generasi keduanya. Reaktor ini didesain aman sekali oleh Amerika Serikat,” jelas Direktur Pengelola Fasilitas Ketenaganukliran BRIN M.R. Subekti yang dimuat Detik.
Momen penting
Sejak dioperasikan, Reaktor Triga sudah dimanfaatkan untuk meneliti dan mengembangkan penguasaan teknologi isotop pada radioisotop. Radioisotop adalah unsur radioaktif yang dapat digunakan pada bidang medis untuk memeriksa anatomi dan morfologi organ tubuh.
BATAN pernah melakukan ekspor pertama istope ke Singapura. Reaktor ini pada awalnya berkapasitas 250 KWt, lalu pada tahun 1971 di era Presiden Soeharto dilakukan upgrading dengan kapasitas menjadi 1.000 KWt.
Tetapi karena kebutuhan untuk meningkatkan produksi radioisotop dan juga melihat kemajuan zaman, reaktor itu kembali di upgrade di era Presiden Megawati dan kapasitasnya ditambah menjadi 2.000 KWt.
Radiasi, Sahabat Kita Sehari-hari
Pemutakhiran Reaktor Triga 2000 ini sudah diusulkan sejak tahun 1997-1998, kemudian para insinyur di BATAN melakukan perhitungan, perencanaan, didesain, kemudian konstruksi, pada tahun 2000 dilakukan modifikasi kemudian disetujui.
“Setelah kami lakukan beberapa modifikasi, semacam renovasi, kami mengubah beberapa instrumentasi kendali, baik itu elektrik, mekanik, kontrol kemudian berapa tangki kami lapisan lebih tebal dan ketinggian naik dan kami rencanakan operasi dan waktu diresmikan oleh Presiden Megawati,” jelasnya.
Sudah dimatikan
Status Reaktor Triga 2000 yang ada di Bandung saat ini sudah tidak dioperasikan. Hal ini dilakukan karena BRIN punya reaktor yang kapasitasnya lebih besar disimpan di Serpong. Sedangkan di Bandung, reaktor ini digunakan untuk pendidikan.
“Untuk wisata edukasi sangat efisien mengingat ada satu hal bahan bakar reaktor Triga di dunia sudah tidak diproduksi sehingga sangat menghemat dalam hal bahan bakar. Untuk keperluan edukasi, sangat beruntung sekali,” ujarnya.
Menggali Lebih Dalam: Apa itu Nuklir?
Selain di Bandung dan Serpong, BRIN juga mempunyai reaktor nuklir di Yogyakarta. Di Yogyakarta, reaktor itu juga berfungsi untuk edukasi dan pendidikan. Sementara itu, reaktor di Serpong digunakan untuk keperluan produksi radioisotop.
“Banyak ilmu-ilmu terkait difraksi neutron, mungkin ilmu ini terlalu tinggi karena biasanya kalangan A1 ke atas meneliti ini bisa mengembangkan material tertentu tahan radiasi, menguji keutuhan material rel kereta api, elektronik dan beberapa melakukan pengujian kita bisa gunakan neutron, proton, dan bisa digunakan elektron,” paparnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
