Bangunan-bangunan bersejarah tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan waktu, tetapi juga menyimpan kisah-kisah mendalam yang merefleksikan peradaban masa lalu. Dari megahnya candi-candi kuno hingga arsitektur kolonial yang elegan, setiap bangunan mencerminkan identitas budaya dan dinamika sosial masyarakat pada zamannya.
Bagi para pecinta sejarah, menjelajahi bangunan-bangunan ini seolah membuka lembaran waktu. Memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana manusia hidup, berkarya, dan berinteraksi di masa lampau.
Menelusuri bangunan bersejarah juga menghadirkan kesempatan untuk menghargai warisan arsitektur yang unik dan tak ternilai. Selain menawarkan pesona visual yang memukau, bangunan-bangunan ini berperan penting dalam memperkuat ikatan budaya dan identitas nasional.
Sebagai salah satu saksi zaman penjajahan Belanda, Kota Medan pun tentu memiliki sederetan bangunan bersejarah dengan berbagai cerita. Berikut bangunan-bangunan bersejarah yang popular di Medan:
Ngawi, Salah Satu Kabupaten Jawa Timur yang Berbatasan Langsung dengan Jawa Tengah
Istana Maimun
Bangunan yang satu ini tidak diragukan lagi ketenarannya. Bahkan termasuk dalam ikon Kota Medan. Lokasinya berada di pusat kota, tepatnya di Jalan Brigjen Katamso. Visual Istana Maimun cenderung sederhana, tetapi tidak meninggalkan kesan megah. Belum lagi jika pada malam hari, letaknya yang tidak jauh dari jalan raya membuatnya paling nyentrik dengan warna cat kuningnya yang khas.
Istana Maimun merupakan peninggalan Kesultanan Deli yang mana merupakan suku asli di Medan. Istana ini dibangun oleh Sultan Maimun Al Rashid Perkasa Alam pada tahun 1888 dengan menggabungkan gaya arsitektur Moor, India, dan Melayu. Hingga kini, Istana Maimun masih kerap dikunjungi.
Masjid Al Mahsun
Satu lagi setelah Istana Maimun, bangunan bersejarah yang mencuri perhatian wisatawan luar Medan adalah Masjid Raya Al Mahsun. Lokasinya pun tidak begitu jauh dari Istana Maimun. Masjid ini dibangun oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam tahun 1906. Gaya bangunannya menggabungkan unsur arsitektur Spanyol, Timur Tengah, dan India.
Bukan sekadar tempat beribadah, Masjid Raya menyimpan sejarah lama kota Medan selama lebih dari serratus tahun.
Pos Bloc Medan/Kantor Pos
Kini beralih menjadi ruang kreatif public yang dikenal dengan sebutan Pos Bloc, Kantor Pos Medan juga ikut serta dalam penyimpanan sejarah di Kota Medan. Dibangun pada tahun 1906, ternyata bangunan yang satu ini merupakan kantor pos tertua di Sumatra Utara. Letaknya pun berada di pusat kota Medan, yaitu di sebrang Lapangan Merdeka.
Meski sudah beralih fungsi, untungnya gaya bangunannya tidak ikut diubah. Masih setia dengan arsitektur gaya kolonial Belanda yang meski berusia seratus tahun lebih tidak terlihat kuno.
Kisah Rumah Sakit Haji Zaman Belanda di Pulau Cipir, Layani Perawatan dan Karantina Penyakit Menular
Tjong A Fie Mansion
Bila dua bangunan bersejarah sebelumnya merupakan peninggalan suku Melayu, maka bangunan yang satu ini ditinggalkan oleh etnis Tionghoa yang sangat lama di Kota Medan. Tjong A Fie Mansion dibangun oleh Tjong A Fie pada tahun 1900. Beliau merupakan pengusaha sukses pada masanya.
Menariknya, meski milik salah seorang Tionghoa, arsitektur bangunannya memadukan gaya Melayu dan Eropa pula. Namun, tetap saja kemegahannya didominasi oleh ornament-ornamen khas Tionghoa seperti naga dan phoenix.
Bangunan bersejarah popular di Kota Medan tentunya tidak sebatas itu. Akan tetapi, gimana kalua Kawan yang merekomendasikannya?
Asal-usul Nama Magetan, Berasal dari Ki Ageng Mageti
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News