Sebagai negara maritim, Indonesia dianugerahi kekayaan laut yang melimpah. Ibu Pertiwi memiliki modal yang sangat besar untuk memenuhi protein masyarakatnya melalui sumber daya hewani dari laut.
Dalam hal ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI berkomitmen untuk membantu mendorong pemenuhan protein harian melalui Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Protein yang dihasilkan oleh ikan dianggap sangat mampu mengatasi masalah kekurangan gizi dan mencapai swasembada protein.
Kawan GNFI, bahan makanan yang berasal dari laut atau seafood memiliki kadar protein yang sangat tinggi. Salah satu manfaat mengonsumsi ikan adalah membantu perkembangan kognitif pada anak.
Namun, angka konsumsi ikan di Indonesia masih tergolong rendah. Oleh karena itu, KKP bertekad dan untuk dapat memenuhi asupan protein masyarakat dengan baik.
Target pemenuhan protein masyarakat Indonesia
Saat ini, tingkat konsumsi protein Indonesia berada di kisaran 62,32 gram per kapita per hari. Jumlah ini berada jauh di bawah negara maju yang sudah mencapai 100 gram per kapita per hari.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo menjelaskan, Indonesia memiliki potensi ikan yang sangat besar. Ia mengaku percaya diri untuk dapat menyusul negara-negara maju yang memiliki indeks konsumsi protein tinggi.
"Kita negara maritim dan punya ikan yang bisa menjadi asupan protein utama, kami percaya kita bisa mengejar asupan hingga 100 gram sebagaimana negara-negara maju. Tentu cita-cita besar ini memerlukan langkah sinergi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan," sebutnya dalam keterangan tertulis resmi milik KKP.
Selain itu, Program MBG juga menjadi momentum untuk meningkatkan konsumsi protein ikan pada anak-anak sekolah.
Tidak hanya pada anak-anak, ibu hamil juga perlu untuk mengonsumsi ikan demi melahirkan generasi yang memiliki kadar protein yang baik.
Ikan mengandung protein lengkap dan Omega 3. Hal tersebut sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan anak dan mencegah stunting.
Kandungan gizi yang tinggi menjadikannya pilihan tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia.
Apa Itu Susu Ikan yang Jadi Alternatif Susu Sapi?
Siap rangkul GenZ untuk ciptakan tren konsumsi ikan
Menurut Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Nasional, Prof. Djoko Maryono, perlu adanya hilirisasi produk perikanan untuk dapat menarik minat generasi Z dalam mengonsumsi ikan.
Dalam pandangannya, generasi yang lahir pada kisaran tahun 1997-2012 tersebut lebih tertarik dengan produk ikan siap konsumsi atau siap saji.
Perlu adanya sosialisasi mendalam kepada generasi tersebut untuk menumbuhkan budaya makan ikan di kalangan anak muda.
Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Prof. Agus Trianto. Baginya, penting untuk mulai membuat kampanye konsumsi ikan pada generasi Z.
"Generasi Z mudah terpengaruh oleh tren. Sosialisasi Gemarikan perlu menciptakan tren baru agar konsumsi ikan menjadi gaya hidup yang diikuti banyak orang,” terangnya seperti yang diwartakan InfoPublik.
Potensi Ekspor Ikan Tuna sebagai Komoditi Favorit di Eropa
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News