Ampupu (Eucalyptus urophylla) merupakan tanaman endemik kawasan timur Indonesia yang banyak ditemukan di ketinggian 180–3000 meter.
Sebagai salah satu jenis flora primer penyusun hutan savana, ampupu berperan penting bagi daerah Nusa Tenggara Timur dan Maluku Tenggara Barat.
Tak hanya itu, pohon ampupu juga bernilai ekonomi tinggi karena kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku pulp, hingga minyak atsiri.
Tumbuh dengan cepat
Ampupu dapat berkembang dengan cepat dan bisa beradaptasi pada kondisi tanah yang kurang subur, berbatu, bahkan di tanah rawa.
Karena ketangguhannya itu, ampupu sering digunakan dalam aktivitas reboisasi maupun pemanfaatan hutan industri untuk dimanfaatkan kayunya.
Pohon jenis ini mempunyai nama yang berbeda di Nusa Tenggara Timur, disesuaikan dengan sebaran ekologinya. Di Pulau Timor, disebut Ampupu, sedangkan di Flores disebut dengan Palawan atau Popoo.
Baca juga Keruing atau “Palahlar”, Pohon Raksasa yang Kini Terancam Punah
Sederet manfaat ampupu
Untuk kesehatan
- Minyak yang dihasilkan ampupu dapat menghangatkan badan dan memberikan sensasi rileks ketika dihirup.
- Bagian tanaman ampupu dapat dimanfaatkan untuk meredakan batuk.
- Ampupu dapat menenangkan kulit kepala dari rasa gatal dan menghilangkan kutu rambut.
Untuk sektor industri
- Ampupu bermanfaat sebagai bahan baku bangunan atau produksi pulp.
- Ampupu dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan pewangi, penyedap makanan, hingga obat-obatan.
Ciri-ciri ampupu
Ampupu dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 40 meter. Batang ampupu berbentuk silinder dan keras, sedangkan daunnya berbentuk oval dan memanjang.
Kulit luar kayu ampupu berwarna coklat muda hingga tua dan teksturnya licin. Bunganya memanjang dan tidak memiliki tangkai. Ampupu tumbuh tinggi, ramping, dan bagian puncaknya menjulang jelas.
Baca juga Uniknya Pohon Trinil di Lamongan, Mirip The Whomping Willows dalam Film Harry Potter
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News