Sejak 2015, Kementerian Perhubungan sudah membangun dan mereaktivasi jalur kereta api sepanjang 1.731 km/sp di 55 lokasi di seluruh Indonesia.
Sejumlah proyek pembangunan dan peningkatan infrastruktur terus digenjot. Total panjang jalur kereta api yang sukses dibangun Kemenhub saat ini sudah mencapai 1.731,34 kilometer dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Di sisi lain, pengembangan inovasi teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas sektor perkeretaapian turut dikejar. Hasilnya, tiga transportasi massal modern milik Indonesia dapat beroperasi, yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodetabek, dan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Menariknya, kereta cepat pertama milik Indonesia yang saat ini dikenal dengan nama Whoosh tersebut sempat menjadi buah bibir masyarakat internasional. Bagaimana tidak, Whoosh menjadi kereta cepat pertama di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, Whoosh juga merupakan moda transportasi yang ramah lingkungan, karena menggunakan sumber daya listrik untuk operasionalnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Department for Transport Britania Raya (DfT) menjelaskan, pengeluaran karbon per mil yang dihasilkan oleh kereta listrik di jauh lebih rendah hingga 35 persen dibandingkan kereta yang berbahan bakar diesel.
Di balik itu semua, tahukah Kawan GNFI, jika ternyata nama ‘Whoosh’ merupakan sebuah akronim? Pemberian nama tersebut juga memiliki filosofi yang mendalam. Apa kepanjangan dan makna dari kereta Whoosh?
Penumpang Whoosh Tembus 5 Juta Orang, Turut Dukung Ekonomi dan Pariwisata
Asal-usul pemberian nama Whoosh
Penamaan Whoosh merupakan hasil dari sayembara terbatas yang dilakukan pada pertengahan 2023 silam. Saat itu, Presiden Jokowi memberikan arahan untuk memberikan identitas atau nama kereta cepat pertama Indonesia yang dapat mencerminkan prestasi dan kebanggaan warga Indonesia.
Tiga minggu sebelum peluncuran resminya, akhirnya nama Whoosh diberikan. Whoosh berasal dari suara kereta cepat yang awam diucapkan, baik oleh masyarakat Indonesia maupun internasional.
Selain itu, Whoosh juga merupakan akronim dari ‘Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal’. Penamaan ini dirasa sangat cocok dengan kesan yang diberikan saat menaiki kereta api tercepat di ASEAN ini.
Pemerintah berharap, dengan penamaan ini, kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap kereta cepat akan semakin mengalir.
Selain itu, adanya Whoosh juga menjadi bukti semakin majunya peradaban baru di Indonesia dan akan mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
Bagaimana Kelanjutan Proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Surabaya? Ini Bocorannya
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News