mahasiswa ppg bahasa inggris unisma gelar gallery walk sorot pendidikan inklusif untuk hapus dinding diskriminasi - News | Good News From Indonesia 2024

Mahasiswa PPG Bahasa Inggris UNISMA Gelar Gallery Walk, Sorot Pendidikan Inklusif untuk Hapus Dinding Diskriminasi

Mahasiswa PPG Bahasa Inggris UNISMA Gelar Gallery Walk, Sorot Pendidikan Inklusif untuk Hapus Dinding Diskriminasi
images info

Mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Universitas Islam Malang (UNISMA) 2024 gelombang 2 berhasil menyita perhatian dengan menggelar gallery walk yang mengangkat tema besar Sustainable Development Goals (SDGs) dalam dunia pendidikan, khususnya terkait penghapusan segala bentuk diskriminasi dalam pendidikan.

Dengan tajuk proyek “Hapus Dinding Diskriminasi,” para mahasiswa ini menghadirkan ide kreatif dan inovatif sebagai solusi untuk mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif.

Suasan Gallery walk | Foto: Dokumen Pribadi
info gambar

Dalam acara yang berlangsung di gedung pascsarjana ruang H4.04, para pengunjung diajak untuk berkeliling melihat berbagai hasil karya mahasiswa Bahasa Inggris PPG UNISMA. Setiap karya yang dipamerkan merupakan representasi dari pemikiran kritis dan komitmen mahasiswa terhadap pendidikan yang berkeadilan.

Karya tersebut menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan inklusif bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau kondisi fisik.

Foto: Dokumen Pribadi
info gambar

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah sebuah infografis yang menampilkan bentuk-bentuk diskriminasi, dampak, dan upaya menghilangkan tindak diskriminasi dalam pendidikan. Infografis ini berhasil menyentuh hati para pengunjung dan menyadarkan mereka akan pentingnya memberikan dukungan yang memadai bagi siswa dengan kebutuhan khusus.

Selain itu, terdapat pula poster yang menyoroti pembentukan pendidikan inklusif di lingkungan sekolah sebagai upaya menghilangkan bullying, diskriminasi gender, dan diskriminasi terhadap siswa dari latar belakang sosial serta ekonomi yang berbeda.

Foto: Dokumen Pribadi
info gambar

Dalam kesempatan ini, Moch. Ekky Syahrudin (mahasiswa) menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan gallery walk ini adalah untuk meningkatkan kesadaran calon guru tentang pentingnya pendidikan inklusif. “Pendidikan inklusif menjadi tanggung jawab bagi pemerintah, warga sekolah, orang tua dan masyarakat sebagai bentuk komitmen bersama untuk membangun penerus bangsa yang lebih baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Eko Suhartoyo (dosen pengampu) menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran (TBPP) yang bertujuan untuk membekali calon guru dengan keterampilan dalam merancang pembelajaran yang inklusif.

“Gallery walk ini merupakan bentuk pembelajaran student-center yang sudah sesuai, diharapakan mahasiswa bisa menerpkan hal ini ketika mengajar,” ujarnya. Beliau mengapresiasi kreativitas dan inisiatif yang ditunjukkan oleh mahasiswa PPG Bahasa Inggris UNISMA dengan harapan hasil karya mahasiswa ini dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif.

Foto: Dokumen Pribadi
info gambar

Di sisi lain, kelompok mahasiswa lain juga menggelar gallery walk dengan tema yang tak kalah penting. Salah satu kelompok, misalnya, fokus pada isu “Bebas Akses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah,” di mana mereka menyoroti pentingnya pendidikan yang dapat dijangkau oleh semua anak tanpa memandang latar belakang ekonomi.

Kelompok lain menampilkan poster mengenai “Akses yang Setara terhadap Pendidikan Pra-sekolah Dasar yang Berkualitas” dan “Akses yang Setara terhadap Pendidikan Teknik, Kejuruan, dan Pendidikan Tinggi yang Terjangkau,” yang menyuarakan betapa pentingnya memastikan semua orang memiliki kesempatan belajar dengan akses yang mudah sampai pada level pendidikan tinggi.

Selain itu, terdapat karya yang menekankan peningkatan sumber daya manusia dengan keterampilan yang relevan untuk kesuksesan finansial, yang merupakan kunci dalam memajukan ekonomi individu dan masyarakat. Ada juga kelompok yang menyoroti pentingnya universalitas dalam kemampuan literasi dan matematika, serta pentingnya pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan kewarganegaraan global.

Para peserta saling berkeliling dan bertukar pikiran, merespon poster-poster tersebut dengan antusias. Mereka tak hanya berkomentar tetapi juga bertanya secara mendalam mengenai ide-ide yang ditampilkan.

Diskusi yang tercipta memperkaya perspektif dan memberikan inspirasi bagi semua yang hadir mengenai bagaimana pendidikan dapat menjadi sarana untuk mencapai kesetaraan dan keberlanjutan dalam masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ES
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.