Indonesia terus konsisten menyerukan penghapusan senjata nuklir di dunia. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang getol menyuarakan pelucutan senjata nuklir demi mewujudkan dunia yang aman tanpa adanya risiko nuklir.
Dalam hal ini, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, tidak bosan untuk mengingatkan dunia tentang bahaya nuklir. Srikandi yang ditunjuk sebagai Utusan Khusus PBB untuk Isu Air tersebut menjelaskan, saat ini dunia masih berada di bawah bayang-bayang ancaman kehancuran akibat nuklir.
Faktanya, masih terdapat beberapa negara yang menggunakan senjata nuklir. Retno menyebut, sebanyak 13.000 senjata nuklir aktif masih dimiliki oleh beberapa negara, termasuk yang berada di luar Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT).
Sebagai tambahan, Indonesia sudah resmi menyerahkan instrumen ratifikasi untuk the Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons (TPNW) atau Traktat Pelucutan Senjata Nuklir di New York, Selasa (24/9/2024) lalu.
Menlu serukan penghapusan total senjata nuklir
Kekhawatiran Indonesia atas nuklir bukan tanpa sebab. Penggunaan nuklir terbukti dapat menyebabkan tragedi kemanusiaan yang fatal, sebut saja tragedi bom Hiroshima dan Nagasaki pada 1945 silam.
Pada 2017 silam, Perserikatan Bangsa-Bangsa menggagas Traktat Pelucutan Senjata Nuklir (TPNW). Indonesia sendiri merupakan salah satu dari 50 negara yang ikut menandatangani traktat tersebut.
Baca juga: Ada Negara Punya Senjata Nuklir, Bagaimana Sikap Indonesia?
Bahkan, melalui Kementerian Luar Negeri, Rancangan Undang-Undang (RUU) Traktat Pelarangan Senjata Nuklir juga sudah disahkan dalam Sidang Paripurna DPR RI pada November 2023.
Indonesia terus berupaya memberikan ‘tekanan’ kepada negara pemilik senjata nuklir untuk segera melucuti senjata berbahaya tersebut demi terciptanya perdamaian dunia.
“Dalam perkembangan yang suram ini, kita harus bertanya pada diri sendiri, apakah rasa takut terhadap senjata nuklir menjadi jaminan perdamaian? Jawaban Indonesia akan selamanya tidak,” tegas Menlu saat Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Umum PBB, seperti yang tertulis dalam rilis resmi Kemlu RI, Jumat (27/9/2024).
Jebolan Oslo University ini juga menegaskan perlunya memulai negosiasi pelucutan senjata nuklir dengan sungguh-sungguh.
"Kita harus memperbarui kemauan politik dan menggandakan upaya kita untuk memajukan perlucutan senjata, membangun kembali kepercayaan, dan bergerak menuju dunia bebas senjata nuklir," jelasnya.
Selain itu, perlu adanya regulasi yang kuat dan pengendalian ketat guna mencegah adanya peningkatan ancaman konflik nuklir akibat kemajuan teknologi.
Retno juga menegaskan, senjata nuklir benar-benar harus dihapus total di dunia. Ia menyebut, penghapusan total nuklir selaras dengan komitmen untuk menjaga perdamaian dunia.
"Rasa takut tidak boleh menjadi penentu masa depan kita. Indonesia tetap teguh dalam tujuannya untuk penghapusan total senjata nuklir," tutupnya.
Baca juga: Satu-satunya di Asia Pasifik, RI Daur Ulang Limbah Plastik Pakai Teknologi Nuklir
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News