Proses merangkai kata menjadi kalimat ampuh nan menyihir orang-orang memang memerlukan banyak hal dan tahapan tertentu. Ini dimulai dari merencanakan topik apa yang ingin ditulis, meriset, dan mengumpulkan bahan-bahannya, meramu, dan meracik tulisannya hingga akhirnya diterbitkan dan dibaca orang-orang.
Namun, dalam prosesnya, penulis akan dihadapkan beberapa hal yang membuatnya akan berhenti dan bahkan bisa sulit untuk memulai kembali menulis.
Bila itu terjadi, tulisannya akan tersendat. Artikel yang harusnya diterbitkan sesuai tenggat waktu malah jadi terlambat. Bahkan, yang paling buruknya nanti penulis akan dimarahi kliennya karena tidak sesuai dengan waktu atau KPI nya. Lalu, kondisi apa yang membuat penulis berhenti menulis? Ini beberapa poin besarnya!
Writer’s Block
Ini yang lumrah terjadi pada setiap penulis yang handal atau pemula sekalipun. Pada saat menulis, entah mengapa tiba-tiba berhenti. Sebab, ada yang menghalangi jalur inspirasi ide mengalir kedalam jari-jemari.
Warnet jadi Saksi Agus Mulyadi Mulai Menulis di Blognya Sendiri
Namun, sebenarnya writer’s block tidak muncul tiba-tiba. Biasanya, ini terjadi karena penulis berharap kesempurnaan dalam hasil akhirnya, ada keraguan, dan selalu membandingkan diri dan merasa tak punya ide berlimpah.
Untuk mengatasi hal ini, penulis harus berfokus pada proses menulis yang asyik lagi menyenangkan. Bukankah itu yang harus dirasakan penulis? Senang saat proses mengaransemen kata menjadi simfoni cerita atau artikel yang baik. Walaupun hasil akhir itu penting, tetapi janganlah lupa untuk menikmati setiap goresan pena atau ketikan komputer.
Lalu, penulis jangan pernah membandingkan dirinya dengan penulis yang lain. Setiap orang itu unik dan punya gayanya masing-masing. Fokuslah bereksplorasi pada kemampuanmu itu. Jangan ragu pada diri dan percayalah bahwa ide itu selalu ada dan bahkan bisa dipancing.
Malas dan Seribu Alasan Untuk tak Memulai
Kondisi ini biasanya terjangkit pada penulis pemula yang belum mempunyai fondasi kuat dan sistem yang rapi untuk menulis. Ada saja alasan untuk tak memulai menulis seperti ingin menyelesaikan pekerjaan dahulu, mencuci baju, bermain game, memberi makan anabul, membereskan tempat tidur, dan beribu alasan lainnya.
Jadi, berhenti beralasan dan mulailah menulis! Tak perlu keras pada diri sendiri, tetapi juga jangan terus menunda. Menulislah bila sudah dipersiapkan dan beristirahatlah bila terasa penat. Namun, jangan lupa untuk kembali menulis.
Jurnalisme Digital, Pentingnya Kemampuan Menulis dan Menggali Data
Tidak Fokus
Terkadang banyak hal yang dipikirkan seperti pinjaman 100 ribu yang tak lunas, diputus pacar, jemuran belum diangkat, dan hal lainnya. Hal itu juga bisa membuat ide-ide tulisan tersumbat dan kurang mengalir deras saat menulis.
Untuk menghindari hal itu, Kawan GNFI hanya perlu menulis di tempat yang nyaman dan mampu meningkatkan fokusmu. Cobalah untuk mendengarkan musik favorit atau mungkin ditemani secangkir teh atau kopi. Siapa tahu, dengan hal itu bisa membuat fokus dan tak membuatmu beranjak dari pena atau komputermu.
Itu saja beberapa hal yang perlu dihindari para copywriter dan juga beberapa penulis lainnya. Semoga ide-ide cemerlang mengalir deras ke dalam jari- jemari. Dengan demikian, kita bisa menulis banyak tulisan terbaik. Semoga bermanfaat dan semangat!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News