melihat keunikan rumah tuo rantau panjang di jambi berdiri kokoh 700 tahun karena dioles rempah - News | Good News From Indonesia 2024

Melihat Keunikan Rumah Tuo Rantau Panjang di Jambi, Berdiri Kokoh 700 Tahun karena Dioles Rempah

Melihat Keunikan Rumah Tuo Rantau Panjang di Jambi, Berdiri Kokoh 700 Tahun karena Dioles Rempah
images info

Rumah Tuo Rantau Panjang di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi merupakan rumah adat yang berusia sangat panjang. Hingga kini rumah adat warisan nenek moyang ini sudah mencapai usia 700 tahun. 

Dinukil dari meranginkab.go.id, rumah adat ini diperkirakan dibangun oleh pemiliknya pada 1330 M silam. Pembangunan rumah ini dilakukan dengan basis kearifan lokal. Nenek moyang saat itu memperhitungkan bagaimana bangunan bisa berdiri kokoh.

Pendataan Objek yang Diduga Cagar Budaya Makam Kerkhof di Kota Jambi: Pelestarian Warisan Sejarah

Hal yang menarik, struktur dari rumah ini tidak menggunakan unsur paku maupun baut sama sekali untuk perekatnya. Mereka hanya menyusun kayu yang diberi lubang untuk disusun atau yang biasa dikenal sebagai metode kayu sendi.

Hal inilah yang membuat Rumah Tuo Rantau Panjang begitu fleksibel mengikuti getaran bumi terutama saat gempa. Sehingga membuat dinding sampai atapnya tidak akan runtuh walau ada getaran.

Gunakan rempah

Rumah yang mencapai usia 700 tahun tentunya bukan waktu yang singkat. Apalagi bila ada serangan cuaca dan udara, agar bangunan tetap bisa berdiri kokoh. Ternyata warga memiliki teknik khusus untuk merawat rumah tersebut.

Salah satu warga sekitar, Iskandar merawat rumah ini dengan menggunakan rempah. Dia mengoleskan cairan rempah yang terdiri dari tembakau, cengkeh dan daun pisang tua setelah dihancurkan dan diseduh dengan air panas.

Legenda Putri Tangguk dari Jambi, Kisah Tentang Seorang Wanita yang Takabur

“Kalau rempah ini dioleskannya hanya empat atau lima bulan sekali saja,” kata Iskandar.

Jadi museum

Pada masa silam, rumah ini memakai atap dari ijuk kering. Tetapi saat ini mereka telah menggantinya dengan seng, karena sulitnya mencari ijuk. Seng juga memiliki fungsi yang sama dengan atap yakni melindungi dari panas dan hujan.

Desain rumah dibuat senada yakni dengan warna cat coklat terang dan membaginya dengan beberapa ruangan yang uniknya dibuat kecil, sehingga siapapun yang masuk harus menunduk sebagai bentuk kesopanan.

Legenda Si Kelingking dari Jambi, Ketika Ukuran Fisik Tidak Menjadi Penghalang untuk Berbuat Baik

Saat ini, rumah milik Iskandar juga dijadikan sebagai museum dengan menyimpan berbagai benda peninggalan Suku Batin. Suku tersebut merupakan warga asli Merangin yang hidup dengan menjunjung tinggi adat istiadat.

Iskandar merupakan generasi ke-14 yang meneruskan pelestarian rumah adat tersebut. Bagi yang tertarik, rumah adat ini terbuka untuk umum dengan keramahan sang pemilik serta warga sekitar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.