nur fatia azzahra tunadaksa yang lolos sepolwan ternyata lulusan psikologi di uii - News | Good News From Indonesia 2024

Nur Fatia Azzahra, Tunadaksa yang Lolos Sepolwan Ternyata Lulusan Psikologi di UII

Nur Fatia Azzahra, Tunadaksa yang Lolos Sepolwan Ternyata Lulusan Psikologi di UII
images info

Nur Fatia Azzahra, perempuan tunadaksa berusia 22 tahun dinyatakan lolos untuk mengikuti pendidikan Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) jalur disabilitas Tahun Anggaran 2024. Sepolwan merupakan pendidikan yang dilaksanakan untuk pembentukan Bintara atau Brigadir Polisi Wanita (Polwan) Polri.

Nur Fatia Azzahra berhasil lolos dan dinyatakan memenuhi syarat meskipun salah satu tangannya cacat. Menariknya, Nur Fatia Azzahra masuk ke Sepolwan setelah dirinya lulus dari Sarjana Psikologi di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Bahkan, saat ini pun ia masih menunggu hasil pengumuman seleksi penerimaan S2 di UGM Yogyakarta.

Akan tetapi, sejak kecil Nur Fatia Azzahra bercita-cita untuk menjadi Polwan sehingga ia gigih untuk mewujudkan impiannya itu.

Cerita Nur Fauzi Ramadhan, Mahasiswa UI Penyandang Disabilitas yang Tumbuh dengan Mimpi Baru

"Dari kecil saya ingin jadi polisi, tapi saya sadar diri karena kondisi saya tidak mungkin diterima. Saya cari tahu sendiri (soal penerimaan jalur disabilitas) di IG (Instagram)," jelas Fatia.

Dengan diterimanya Nur Fatia Azzahra di Sepolwan, ia secara langsung membuktikan kepada masyarakat bahwa disabilitas tidak dapat menghambat cita-cita.

Nur Fatia Azzahra menjadi 1 dari 3 perempuan yang akhirnya lolos di Sepolwan. Polri melalui Biro Pengendalian Personel SSDM Polri, merekrut 16 penyandang disabilitas pada penerimaan Bintara Tahun Anggaran 2024 ini dengan rinican 3 siswa Bintara perempuan dan 13 laki-laki.

Kisah Gabriel, Dalang Muda Asal Solo yang Bekerja Sejak Kecil untuk Cita-Cita Besarnya

Nur Fatia Dibully Tidak Bisa Main Voli dan Didikan Keras dari Orang Tua

Menjadi sosok yang istimewa bukan sesuatu hal yang mudah bagi Nur Fatia Azzahra. Sebagai orang yang cacat sejak lahir, Nur Fatia Azzahra kerap kali mendapat ejekan dari teman-teman sedari kecil.

Bahkan, saat duduk di bangku sekolah dasar (SD), Ia diejek teman-temannya sebab Nur Fatia Azzahra tidak bisa bermain voli.

"Waktu SD saya pernah mengalami bullying dikarenakan saya tidak bisa olahraga voli, bully-an verbal," tutur Fatia kepada wartawan di Sepolwan RI, Ciputat, Jakarta Selatan, Kamis (19/2024).

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh HUMAS POLDA KEP. BABEL (@humas_poldakep.babel)

Meski dengan keterbatasan, Nur Fatia selalu diajarkan untuk hidup mandiri. Orang tuanya percaya, Nur Fatia adalah sosok luar biasa yang mampu memanfaatkan kelebihannya.

"Sselalu dilatih ayah di depan rumah, seperti diajak bermain bulu tangkis, diajak main voli. Meskipun tidak hebat, tapi akhirnya saya bisa mainnya,ā€ jelasnya.

Tidak hanya itu, ayahnya juga mendorong Nur Fatia untuk merantau. Bahkan, Nur Fatia pernah diajak merantau dari Bangka ke Jambi saat ia duduk di bangku SMA. Sementara itu, ayahnya tengah mengejar pendidikan jenjang magister (S2) di Universitas Jambi.

"Ayah memberikan gambaran soal kehidupan di perantauan. Ayah bilang, 'Merantau akan membuat kamu lebih berkembang.’ Alhamdulillahnya sampai saat ini saya merasa banyak hal yang membuat saya mandiri selama merantau," terang Fatia.

Band Anak Berkebutuhan Khusus I’M Star Pecahkan Rekor Dunia dan Muri di HUT ke-79 RI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.