dono pradana beri pesan untuk para content creator konten jelek rapopo asal jangan negatif - News | Good News From Indonesia 2024

Dono Pradana Beri Pesan untuk Para Content Creator: Konten Jelek Rapopo, Asal Jangan Negatif

Dono Pradana Beri Pesan untuk Para Content Creator: Konten Jelek Rapopo, Asal Jangan Negatif
images info

Dono Pradana adalah komika Surabaya yang beken di ranah stand up comedy Indonesia. Berbekal materi candaan daerah, ia berhasil membuat namanya dikenal dalam dunia hiburan tanah air.

Konsistensi di dunia hiburan membuat Dono juga mendapat kesempatan unjuk gigi sebagai aktor. Sejumlah film pernah dibintangi Dono salah satunya Yowis Ben 3 yang tayang di bioskop nasional pada 2021 lalu.

Kelucuan Dono sebenarnya tidak hanya bisa didapati dari atas panggung stand up comedy dan film saja. Melalui konten digital seperti YouTube dan siniar, ia juga berkarya demi menghibur banyak kalangan.

Sebagai content creator, Dono memegang prinsip idealis dan realistis yang kuat. Buktinya tak jarang hasil karyanya menampilkan kualitas yang dibarengi kesuksesan mendulang jutaan viewers dalam waktu singkat.

Karya Dono pun bersaing dengan karya content creator lain yang secara kualitas kurang atau kasarnya kerap disebut “konten sampah”. Nge-prank berlebihan hingga obrolan-obrolan yang isinya tidak berbobot memang kerap muncul di media sosial atau laman-laman internet dari para content creator. Dono sendiri resah, tapi tetap paham konten semacam itu ada peminatnya.

Lalu, apakah ia setuju content creator seharusnya mengedepankan sikap edukatif kepada masyarakat Indonesia lewat karya yang dihasilkan?

Jelek Rapopo, Asal Jangan Negatif

Menurut Dono, content creator memiliki tujuan agar dikenal banyak orang. Dengan dikenal lewat karya yang sudah dibuat, popularitas pun menjadi keniscayaan, dan dari situ sang pembuat konten pastinya berhadap mendapat cuan yang masuk ke rekeningnya.

Menjadi content creator bak pedang bermata dua. Karya yang mengandung sisi negatif bisa sangat sensasional dan sanggup menghasilkan popularitas dengan cara instan. Namun, sang pembuat konten biasanya harus mengorbankan citranya tercoreng di mata publik. Dono pun memaklumi itu karena memang tidak ada aturan tertulis content creator yang baik seharusnya seperti apa.

Content creator itu pengin dikenal kayak gimana? Ada content creator materinya memang negatif aja, tapi dia terkenal, produk masuk. Terus apa yang salah? Itu pilihan,” ujar Dono kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Maraknya konten negatif terkadang memancing perhatian banyak orang yang kemudian menuntut sang content creator menonjolkan karya edukatif ke viewers. Bagi Dono, tidak semua content creator bisa seperti itu karena mereka yang memilih jalan tersebut kebanyakan menampilkan karya untuk tujuan menghibur.

“Misalkan meminta content creator membuat konten yang ada edukasinya ya jangan. Karena content creator itu tugasnya ya bikin konten. Ada edukasinya atau enggak, itu adalah visual yang dikeluarin, pikiran-pikiran kita aja. Kalau pengin dapat edukasi ya di Ganesa, Primagama, Ruang Guru,” kata Dono dengan canda.

Dono secara pribadi miris maraknya content creator yang memproduksi “konten sampah” demi mendulang viewers. Ia pun berharap, para pembuat konten lebih bijak dalam berkarya meskipun karya yang dihasilkan kualitasnya tidak bagus.

“Menurut saya misalkan enggak bisa bikin konten yang bagus, setidaknya jangan bikin konten yang negatif,” ucapnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.