yessika roti mengubah nasib dengan tepung dan ragi - News | Good News From Indonesia 2024

Yessika Roti: Mengubah Nasib dengan Tepung dan Ragi

Yessika Roti: Mengubah Nasib dengan Tepung dan Ragi
images info

Di balik setiap roti yang lezat, tersimpan sejumlah kisah kerja keras. Jessica Adriana Djaja, wanita kelahiran tahun 1991 yang kreatif dan memiliki semangat yang tinggi. Ia memulai harinya sebelum fajar terbit, ketika sebagian besar orang masih terlelap dalam mimpi.

Di dapur kecilnya yang sederhana, dia memadukan tepung, air, dan ragi membantu sang ibu membuat roti. Siapa sangka, perempuan sederhana yang hanya memiliki hobi mengisi meja makan dengan roti buatannya, kini menjadi pengusaha sukses yang karyanya dikenal hampir di seluruh Bandung.

Kisahnya bukan sekedar tentang membuat roti lezat, namun juga jerih payahnya menaklukan berbagai tantangan di hadapannya. Jalan menuju kesuksesan tidaklah semulus roti yang mengembang di oven. Inilah kisah bagaimana ketekunan pada hobinya mengubah hidupnya dari nol hingga menjadi pahlawan di meja makan banyak keluarga.

Jessica tumbuh besar dengan cinta yang dalam terhadap dunia pastry, khususnya roti. Baginya, roti bukan sekadar makanan, tetapi juga lambang kasih sayang dan kebahagiaan yang bisa dibagikan kepada orang lain.

Berawal dari ibunya yang bersusah payah memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berjualan berbagai jenis barang untuk sepeser uang, Jessica melihat kesempatan ini untuk mengembangkan hobinya yaitu membuat roti. Kegigihan Jessica membuahkan hasil, terlihat dari saudara dan tetangga yang suka dengan rotinya.

Pada awal tahun 2004, Jessica masih berada di tingkat SMP. Jessica dan ibunya membuat roti bersama - sama setiap harinya. Ibunya menjual roti yang telah dibuat oleh dirinya dan Jessica di sekitar lingkungan SMP Waringin yang merupakan sekolah Jessica saat itu, sekaligus mengantar Jessica pergi ke sekolah.

Mereka mulai menawarkan dan menjual rotinya pada orang - orang terdekat seperti keluarga, teman - teman sekolah dan tetangganya. Tidak disangka usaha kecilnya ini diterima dan disukai oleh orang di sekitarnya. Dengan kekuatan mulut, roti Jessica cepat dikenal karena kelezatan dan kualitas rotinya, ibunya bersama ia pun memilih untuk membuka toko kecil untuk menjual roti-rotinya dan juga mengembangkan usahanya.

Toko itu diberi nama “Yessika Roti” yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman no 328. Nama ini dipilih oleh ibunya dari nama Jessica sendiri. Dari sinilah Jessica bertekad untuk menjadi seorang pembuat roti sekaligus pebisnis di masa depan nanti.

Dalam mencapai cita-citanya, Jessica mengambil Jurusan Administrasi Bisnis di Universitas Parahyangan dengan tujuan untuk menimba ilmu yang akan diterapkan di bisnis nya nanti. Ia sadar dalam rangka membentuk suatu bisnis yang sukses, betapa pentingnya untuk mengerti cara mengelola keuangan di dalamnya.

Di sisi lain juga, ia juga mengikuti kursus pastry di Lembaga Pendidikan Terapan Panghegar untuk memperdalam ilmu dan skill nya dalam membuat roti. Ia ingin toko roti yang keluarganya miliki ini memiliki kualitas yang baik. Dengan ilmu yang ia dapatkan, Jessica menjadi lebih mahir dalam mengelola toko kecilnya itu sekaligus memproduksi roti yang lebih menarik dan lezat dari tahun ke tahun.

Seiring menjalan pendidikannya, ia tetap membantu ibunya dalam mengembangkan toko roti itu. Berawal dari modal dan alat yang terbatas, sehingga Jessica dan ibunya terpaksa membuat roti secara manual, mereka mengaduk adonan roti dengan tangan mereka sendiri. Hari demi hari, keringat pun tak henti berjatuhan.

Mereka harus memfermentasi roti yang akan selesai dalam waktu yang tak pasti. Siang malam mereka kelak menunggu. Sejak dibangunnya toko tersebut juga, pembeli semakin ramai berdatangan. Penjualan pun mulai meningkat. Jessica dan ibunya sadar bahwa mereka berdua tak akan bisa mengolah roti ini sendiri.

Mereka pun memutuskan untuk merekrut beberapa karyawan yang memiliki pendidikan SMA untuk meningkatkan efektivitas produksinya. Mulai dari 5 karyawan, 10 karyawan, 20 karyawan dan terus meningkat. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Jessica fokus dalam mengembangkan bisnis toko rotinya. Ia mengelola penuh keuangan dan juga produksi tokonya itu.

Beragam tantangan tentunya datang menguji Jessica. Beberapa kejadian tentunya tak bisa dihindari, seperti adanya human error yang menyebabkan kerugian. Begitupun dengan berbagai komplain dari pihak pembeli yang ikut berdatangan.

Tetapi Jessica tidak menyerah, dengan mengontrol karyawan sekaligus melakukan pengecekan rutin, ia dapat meminimalisir terjadi human error yang dapat mengganggu proses produksi. Tidak jarang, pembeli komplain, mulai dari isi hingga harga yang diberikan. Jessica menerima dan menggunakan masukan dan komplain tersebut menjadi sebuah dorongan untuk mengembangkan usahanya.

Sifatnya inilah yang membuat tokonya bisa bertahan lebih dari 20 tahun (2004 - 29 Agustus 2024). Hari ini ia memiliki lebih dari 50 orang karyawan. Ia seorang yang disiplin pada waktu atau pun produknya.

Ia bisa membagi waktu antara kewajibannya menjadi ibu rumah tangga dan mengembangkan bisnisnya. Dirinya dikaruniai dua orang anak yang sekarang berumur 5 tahun dan 17 bulan.

Saat ini, keberadaan ibu sangatlah dibutuhkan. Kerjasama dari keluarganya membuat Jessica fleksibel dalam membagi waktunya. Ia mengurus rumah tangganya dengan baik tanpa menghambat karirnya dalam berbisnis.

Ia juga selalu berpegang pada prinsip “Kualitas Nomor 1”. Walaupun persaingan usaha roti begitu ketat, ia tidak mau menurunkan kualitas produk hanya untuk meningkatkan pendapatannya.

Ia selalu konsisten dan telaten sejak dirinya kecil. Ia ingin para pelanggannya mendapatkan pengalaman terbaik di setiap roti produknya. Di sisi lain, ia juga sadar akan perkembangan zaman. Ia mengikuti trend, dengan menyediakan produk yang sedang viral di media sosial, contohnya korean garlic bread yang sempat viral di 2020.

Kini ia menjual lebih dari 26 varian rasa roti dan kue. Ia pun rajin mempromosikan tokonya di media sosial seperti instagram (@yessika.roti) dengan mengupload konten - konten menarik.

Hari ini 29 Agustus 2024, “Yessika Roti” sudah berkembang besar. Cita- citanya untuk menjadi pembuat roti sekaligus pembisnis pun sudah tercapai . Tentunya dirinya yang merupakan seorang pekerja keras selalu semangat dan ingin berkembang, tidak ingin berhenti di tahap ini.

“Saya pengen Yessika Roti ini lebih dikenal masyarakat terutama yang di luar Bandung dan menjadi salah satu oleh-oleh Bandung. Semoga dengan bisnis sekarang ini, keluarga jadi lebih happy lagi dan bisa berkembang lebih besar lagi”, ucap Jessica sambil tersenyum. Dengan ini, perjalanannya akan tetap berlanjut dengan berbagai mimpi baru yang akan datang.

Doa, usaha, kedisiplinan, dan pantang menyerah adalah kunci dari kesuksesan Jessica. Terpampang jelas dari perjalanan karir Jessica sehingga bisa mengubah nasib keluarganya layaknya roda yang berputar.

Baginya, mungkin ini hanya menjadi batu loncatan bagi mimpi yang ia sebenarnya ingin raih di lubuk hatinya. Dari kisah Jessica ini, ia telah membuktikan, bahwa dengan bermodal terigu dan ragi saja, seseorang bisa mencapai kesuksesan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.