Pancaroba adalah fenomena alam ketika terjadinya peralihan dari musim satu ke musim lainnya.
Indonesia sebagai negara yang letaknya berada di garis khatulistiwa hanya mengalami peralihan dua musim yaitu musim hujan dan kemarau.
Mengapa Musim Pancaroba Identik dengan “Musim Sakit”?
Saat musim pancaroba terjadi peningkatan frekuensi orang yang mengalami sakit, terutama penyakit saluran pernafasan atas seperti batuk, pilek, atau flu.
Walid, dkk. (2023) dalam Journal of Health Innovation and Community Service, menyatakan bahwa perubahan tekanan udara berpengaruh terhadap imunitas seseorang.
Ditambah lagi menurut Sukmawati, dkk. (2024) dalam Jurnal Abdimas PHB, juga menyatakan bahwa masa pancaroba menjadi waktu yang mendukung pertumbuhan bakteri dan virus, sehingga tubuh rentan terinfeksi, yang mengakibatkan suatu penyakit.
Bagaimana Upaya Mengatasi Sakit di Musim Pancaroba?
Musim pancaroba tidak dapat dihindari. Begitu pula dengan aktivitas yang padat seperti bekerja atau menempuh pendidikan juga tidak bisa kita hindari di tengah musim pancaroba.
Namun, hal yang bisa kita upayakan untuk dihindari adalah risiko penyakit yang muncul saat musim pancaroba.
Sama halnya dengan tips menjaga kesehatan tubuh secara umum, kita juga dapat melakukan beberapa upaya untuk mengatasi sakit di musim pancaroba, antara lain:
- Memastikan istirahat yang cukup dan berkualitas meskipun di tengah kesibukan;
- Mengatur pola makan dengan asupan gizi yang seimbang;
- Rutin melakukan aktivitas fisik dan olahraga;
- Mengonsumsi suplemen penambah imunitas tubuh.
Imunitas tubuh yang kuat menjadi kunci seseorang mampu bertahan dalam keadaan sehat di tengah perubahan musim.
Suplemen penambah imun tubuh banyak beredar di toko atau apotek. Namun, yang menjadi masalah adalah banyak dari harga suplemen yang dinilai efektif untuk meningkatkan imunitas tubuh memiliki harga yang relatif mahal.
Baca juga:Akar Kuning, Tanaman Herbal dari Kalimantan yang Bisa Sembuhkan Banyak Penyakit
Tanaman Obat Herbal, Suplemen Murah Peningkat Imunitas di Tengah Musim Pancaroba
Harga suplemen instan yang mahal bukan menjadi penghalang untuk memecahkan masalah meningkatkan imunitas tubuh.
Indonesia yang merupakan negara dengan iklim tropis mendukung terjadinya keanekaragaman hayati.
Salah satu biodiversitas yang dikenal dari Indonesia adalah keanekaragaman tumbuhan, termasuk di dalamnya tumbuhan herbal.
Sianipar (2021) di dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research menyatakan bahwa lebih dari 30.000 spesies tanaman tumbuh di Indonesia, dan sekitar 9.600 spesies diketahui memiliki aktivitas farmakologis atau berpotensi memiliki khasiat obat.
Tanaman herbal tersebut biasa masyarakat olah menjadi suplemen tradisional yang dinamakan sebagai jamu.
Banyak dari tanaman obat di Indonesia yang mudah kita temui dan dapat dibudidayakan mandiri di rumah menjadi Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Melansir dari hasil review Sianipar (2021) dan Walid, dkk. (2023), berikut penulis sajikan beberapa tanaman yang memiliki potensi terhadap peningkatan imunitas di tengah musim pancaroba:
Jahe (Zingiber officinale)
Bagian yang memiliki potensi farmakologis ada pada rimpangnya yang mengandung gingerol dan shogaol yang merupakan senyawa fenolik dalam bentuk minyak esensial yang dapat meningkatkan respon imun, melibatkan interaksi antara sel B dan antigen pada tubuh untuk mengeluarkan antibodi.
Rimpang jahe juga berfungsi sebagai antiinflamasi, menghilangkan, nyeri, dan anti radang
Temulawak (Curcuma xanthorriza)
Sama halnya dengan jahe, potensi obat juga terdapat pada rimpang temulawak. Kandungan senyawa curcuminoid dan minyak esensialnya dapat menjadi imunostimulan yang meningkatkan sel B dan sel T pada tubuh untuk menghasilkan antibodi.
Kunyit (Curcuma longa)
Rimpangnya juga mengandung senyawa curcuminoid, vitamin C, zat besi, kalsium, fosfor, dan pati. Berfungsi untuk meningkatkan imunitas dan obat demam.
Lengkuas (Alpinia galangal)
Khasiat utamanya juga terdapat pada rimpangnya yang mengandung minyak atsiri methil sinamat, caryophyllene oxide, cadinen, dan sesquiterpen. Berfungsi dalam meningkatkan imunitas, obat batuk, radang tenggorokan, sariawan, dan masuk angin.
Bawang Putih (Allium sativum)
Dengan senyawa utama allicin dan organosulfur yang terkandung dalam buahnya, bawang putih berfungsi dalam meningkatkan imunitas tubuh. Serta sebagai obat penyakit yang marak terjadi saat pancaroba, seperti batuk, pilek, dan flu, juga sebagai antimikroba.
Baca juga: Bawang Dayak, Rempah Kaya Manfaat Untuk Obat Diabetes, Asam Lambung Hingga Menopause
Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia)
Khasiatnya terdapat dalam daun serta buahnya. Buahnya kaya akan vitamin C dan flavonoid. Berfungsi dalam meningkatkan imunitas, sebagai peluruh dahak, obat batuk, dan flu.
Daunnya bisa digunakan sebagai pengharum dalam masakan dan airnya dapat diminum dengan campuran air putih atau minuman lainnya seperti teh manis.
Sirih (Piper betle)
Kita dapat menggunakan daunnya yang memiliki kandungan minyak atsiri dengan 30% senyawa fenol dan beberapa derivat-nya yang berfungsi sebagai antibakteri. Daun sirih bisa dijadikan sebagai obat kumur atau antiseptik lainnya.
Sumber:
Journal of Health Innovation and Community Service. 2023. Vol.2 no.1. "Herbal Medicine Untuk Peningkatan Imunitas Dalam Menghadapi Musim Pancaroba"
Jurnal Abdimas PHB. 2024. Vol.7 no.1. "Pemberdayaan Tanaman Obat Keluargaa Guna
Meningkatkan Imunitas di Musim Pancaroba"
International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research. 2021. Vol. 2 no. 10. "THE POTENTIAL OF INDONESIAN TRADITIONAL HERBAL MEDICINE AS
IMMUNOMODULATORY AGENTS: A REVIEW"
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
