Masyarakat Suku Dayak sangat familiar dengan tanaman Akar Kuning. Tanaman ini banyak ditemukan di hutan-hutan Kalimantan Timur, dan biasanya dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Secara taksonomi, akar kuning (Fibraurea tinctoria) adalah salah satu genus dari famili Menispermaceae yang mengandung senyawa kimia golongan alkaloid atau dimanfaatkan sebagai obat penyakit liver.
Akar kuning juga dikenal dengan tumbuhan liana berkayu atau tumbuhan pemanjat. Tanaman ini tersebar luas di Asia Tenggara. Wilayah persebarannya meliputi Myanmar, Thailand, Vietnam, Sumatra, Semenanjung Malaysia, Singapura, Jawa, Kalimantan, Sulawesi timur laut, dan Filipina.
Ciri tanaman akar kuning
Akar kuning memiliki panjang mencapai 20 meter dan hidup pada dataran rendah sampai 800 meter di atas permukaan laut. Daunnya tebal dan kuat seperti kulit, berbentuk oval, serta tumpul dengan lebar 7–20 cm.
Bunga akar kuning berukuran kecil-kecil tersusun dalam rangkaian berupa glabrous 20–50 cm. Kayunya berwarna kuning—inilah yang dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit. Rebusan batang akar kuning juga bisa digunakan sebagai pewarna alami.
Pada batang atau cabang yang besar terdapat tandan buah yang menggantung, buah berwarna kuning dengan daging buah yang berlendir. Biji buahnya besar dan pipih yang bisa digunakan untuk membius ikan.
Baca juga Rakus, Orang Utan yang Mengobati Lukanya Sendiri Pakai Tanaman Obat
Manfaat tanaman akar kuning
1. Hepatitis
Pengobatan tradisional hepatitis dengan menggunakan akar kuning, khususnya di masyarakat Kalimantan. Masyarakat di sana percaya akar kuning dapat mengobati penyakit hepatitis.
3. Antidiabetes
Pengobatan diabetes melitus juga dapat memanfaatkan bahan herbal seperti tanaman akar kuning. Berdasarkan pengujian, tanaman ini mampu menjadi alternatif penggunaan obat diabetes melitus.
4. Antimalaria
Pengobatan malaria dapat diberikan dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia. Ekstrak akar kuning ternyata bisa dimanfaatkan sebagai pengobatan.
5. Antimikroba
Penelitian terdahulu melakukan pengujian antimikroba pada akar kuning menggunakan beberapa mikroorganisme. Hasilnya, akar kuning mampu menghambat pertumbuhan bakteri seperti P aeruginosa dan S aureus.
6. Antioksidan
Masyarakat memanfaatkan akar kuning sebagai salah satu sumber antioksidan. Berdasarkan hasil pengujian, akar kuning memiliki metabolit sekunder yang berfungsi sebagai antioksidan.
Baca juga Bila Korea Ada Ginseng, Indonesia Kembangkan Tanaman Herbal Ini ke Kancah Global
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News