Seekor orang utan di Sumatera ditemukan tengah mengobati dirinya sendiri menggunakan salep yang terbuat dari tanaman. Kejadian ini merupakan pertama kalinya di alam liar bagi para ilmuwan.
Para ilmuwan yang terdiri dari Isabelle B. Laumer, Arif Rahman, Tri Rahmaeti, Ulil Azhari, Hermansyah, Sri Suci Utami Atmoko, dan Caroline Schuppli, meneliti perilaku orang utan tersebut dalam jurnal ilmiah yang terbit pada 2 Mei 2024.
Mereka menjelaskan bagaimana orang utan bernama Rakus mengunyah daun tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Kemudian, ia mengoleskannya pada luka besar di pipinya.
Cara Rakus memanfaatkan tanaman obat
Para peneliti mengamati Rakus dengan luka baru di pipinya pada Juni 2022. Tiga hari kemudian, mereka menyaksikan rangkaian peristiwa menarik.
Rakus terlihat mengunyah daun tanaman dari Akar Kuning (Fibraurea tinctoria), lalu mengoleskan sarinya langsung ke luka di wajahnya. Dia mengulangi perilaku ini selama tujuh menit dan kemudian menutupi seluruh lukanya dengan daun yang sudah dikunyah.
Pada hari-hari berikutnya, peneliti tidak menemukan tanda-tanda infeksi. Lukanya menutup dalam waktu lima hari dan sembuh, hanya tersisa bekas luka samar setelah satu bulan.
Penulis utama jurnal tersebut mengatakan bahwa perilaku Rakus sangat menarik karena terlihat si orang utan melakukannya secara sengaja dengan tujuan untuk menyembuhkan lukanya.
Rakus disebut memilih tanaman yang kaya akan senyawa kimia penyembuh. Akar kuning diketahui memang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Asia Tenggara dalam mengobati penyakit, termasuk diabetes dan malaria.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa Akar Kuning mengandung diterpenoid furano dan alkaloid protoberberin, yang aktif sebagai antibakteri, antiinflamasi, antijamur, antioksidan, dan aktivitas biologi lainnya.
Baca juga Menilik Peran Orang Utan yang Diangkat dalam Film Petualangan Sherina 2 bagi Ekosistem
Dilakukan oleh primata
Perilaku Rakus ternyata juga dilakukan oleh primata liar lainnya. Namun, mereka tidak mengoleskannya tepat pada luka di tubuhnya, melainkan hanya menggosokkan tanaman obat ke bulunya.
Di Taman Nasional Loango, Gabon, para peneliti melaporkan bahwa satu populasi simpanse di sana mengoleskan serangga terbang pada luka mereka sendiri dan luka hewan lain. Namun, tidak peneliti tidak dapat mengidentifikasi serangga tersebut atau membuat kesimpulan atas khasiat dari pengobatan itu.
Baca juga Tanagupa, Rumah bagi Ribuan Orang Utan yang Dijuluki Taman Eden
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
