menengok kembali masa lalu kota jakarta di pameran cenderamata jakarta - News | Good News From Indonesia 2024

Menengok Kembali Masa Lalu Kota Jakarta di Pameran Cenderamata Jakarta

Menengok Kembali Masa Lalu Kota Jakarta di Pameran Cenderamata Jakarta
images info

Kota Jakarta adalah kota yang paling aktif dan pusat dari segala perekonomian di Indonesia. Kota yang sudah menjadi ibu kota sejak 1961 ini juga mempunyai beragam infrastruktur dan fasilitas yang bisa dibilang lebih maju jika dibandingkan dengan kota besar lainnya.

Diambil dari isi kata pengantar yang ditulis oleh Irfandi Nugroho, karena adanya beberapa urgensi, status ibu kota negara dipindahkan dari Kota Jakarta ke Kalimantan. Merespon hal ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta dibantu dengan RURUradio dan Grafis Huru Hara berupaya menjahit narasi-narasi dalam rekaman arsip sebagai cenderamata dari Jakarta yang kini sudah tidak lagi berstatus ibu kota.

Cenderamata tersebut bukan berbentuk objek yang bisa dikoleksi, melainkan fragmen-fragmen cerita sebagai bekal merawat memori koleksi bahwa hari ini, kemarin, dan beberapa waktu yang belum lama lalu, Jakarta pernah dicita-citakan menjadi ibu kota untuk mempersatukan bangsa yang baru merdeka di tengah segala dinamika yang dihadapinya.

Pameran cenderamata Jakarta terbagi menjadi 5 panel yang di mana setiap panel mempunyai topik yang berbeda, di panel pertama pameran ini pengunjung disuguhkan dengan peta ibu kota Jakarta dari zaman Batavia, Djakarta Kebajoran hingga peta terkini.

Baca juga: Melihat Dokumen Rahasia Negara lewat Pameran Mari Kemari ke Nusantara

Pada panel ini juga kita bisa membaca kata pengantar cenderamata Jakarta: kolase perkembangan ibu kota 1945—Sekarang.

Seri Kawasan dan Bangunan

Kolase Foto Seri Kawasan dan Bangunan | Dokumentasi Pribadi 
info gambar

Berjalan sedikit menuju panel kedua, pengunjung diajak mengenal lebih tentang seri kawasan dan bangunan, kita bisa melihat beberapa foto Jakarta pada tahun 1960-an tentang pembangunan kota baru Kebajoran. Di sini juga jauh pengunjung bisa melihat pola yang terbentuk dari kaos berbahan kain katun yang dibuat oleh Grafis Huru Hara tentang Marking the Landmark.

Pada bagian ini, Grafis Huru Hara coba melihat ulang posisi Tugu maupun Monumen sebagai penanda kota di dalam peta Jakarta. Bagi GHH, proses pemetaan dan seni grafis mempunyai kemiripan, yakni sama-sama membutuhkan "penanda" di dalam prosesnya.

Jika pada garis-garis penanda berfungsi untuk menandai batas, pada seni grafis, penanda juga dibutuhkan sebagai cara untuk mencapai keselarasan dan ketepatan visual dalam karya.

Di sebelahnya, kita bisa melihat panel yang isinya ada beberapa merchandise buatan Grafis Huru Hara seperti stiker dan kartu pos yang desain gambarnya merupakan foto beberapa bangunan ikonik di Jakarta tempo dulu.

Karya GHH Berupa Stiker Ikon Jakarta | Dokumentasi Pribadi 
info gambar

Seri Tempat Hiburan dan Ruang Publik 

Di panel ketiga tentang seni tempat hiburan dan ruang publik kita disajikan dengan beberapa foto lama dari objek wisata populer yang ada di Jakarta, seperti:

  • Taman Mini Indonesia Indah,
  • keadaan lokasi PRJ yang akan dibongkar pada tahun 1991 dan 3 bioskop yang dulu pernah ada di Jakarta seperti Mulia Agung Theater yang berada di kawasan Senen,
  • Grand Theater di Senen, serta
  • bioskop Megaria Menteng. 
Baca juga: Perebutan Jutaan Rupiah melalui Lomba Tidur Nasional di Pos Bloc Jakarta

Seri Transportasi 

Panel Seri Transportasi | Dokumentasi Pribadi 
info gambar

Pada panel keempat, pengunjung diajak mengenal lebih jauh seri transportasi. Mereka bisa melihat beberapa foto human interest berlatar di transportasi Jakarta dan foto suasana jalanan di ibu kota yang diambil oleh beberapa fotografer profesional di tahun 2014 hingga 2024.

Di panel ini kita juga bisa melihat beberapa foto kendaraan umum pada tahun 1966 hingga 1977. Di mana di antaranya ada taksi bajaj demo kereta tua hingga bus kota. Lalu, juga ada foto-foto jalanan ibu kota dari tahun 90-an akhir hingga 2000-an awal.

Seri Perniagaan

Foto-Foto di Panel Seri Perniagaan | Dokumentasi Pribadi 
info gambar

Selanjutnya, kita bisa melihat tentang seri perniagaan pada panel ini kita bisa melihat beberapa foto pusat perbelanjaan seperti pertokoan di Pasar Baru pada tahun 1947, peresmian Pasar Jatinegara pada 1969, Sarinah pada 1971, hingga peresmian Pasar Tanah Abang oleh Gubernur Bali Sadikin pada tahun 1975.

Pengunjung bisa melihat beberapa foto keramaian di pasar yang berada di Jakarta pada tahun 70-an. 

Seri Peristiwa

Foto-Foto Seri Peristiwa | Dokumentasi Pribadi 
info gambar

Pada panel ini, pengunjung bisa melihat tentang seri peristiwa. Di sini, ada beberapa acara-acara besar yang pernah ada di DKI Jakarta seperti situasi pada masa orde baru, acara kemerdekaan dari beberapa generasi, Sea Games, PON dari tahun 70-an, hingga yang terbaru potret rumah sakit saat masa pandemi Covid19.

Potret Gubernur dan Linimasa Jakarta

Foto Gubernur DKI Jakarta yang Tergantung | Dokumentasi Pribadi 
info gambar

Pada panel terakhir, kita diajak untuk lebih mengenal linimasa Gubernur dari masa ke masa hingga peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi di Jakarta dari awal merdeka hingga tahun 2024. 

Karya Cetak Digital RURUradio | Dokumentasi Pribadi 
info gambar

Pada jalan menuju pintu keluar, pengunjung disuguhkan dengan 4 karya cetak digital yang dibuat oleh tim RURUradio dan diberi nama Joki Three In One. Ini merujuk pada pekerjaan yang hanya ada di Jakarta, yaitu orang yang kebutuhan para pengguna mobil pribadi pada jam-jam berlakunya larangan penumpang (tidak boleh kurang dari tiga orang).

Bagaimana seru bukan? Lokasi pameran ini berlangsung di lantai 2 Galeri Emeiria Soenassa, di tempat dan tanggal yang sama seperti Pameran Mari Kemari Ke Nusantara.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.