pelatihan pengolahan kelapa membuka peluang ekonomi baru di desa labuhan pandan - News | Good News From Indonesia 2024

Pelatihan Pengolahan Kelapa: Membuka Peluang Ekonomi Baru di Desa Labuhan Pandan

Pelatihan Pengolahan Kelapa: Membuka Peluang Ekonomi Baru di Desa Labuhan Pandan
images info

Desa Labuhan Pandan merupakan desa yang memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan, termasuk komoditas pangan yang dapat meningkatkan daya jualnya. Akan tetapi, pengolahan oleh masyarakat setempat yang belum optimal dapat menghambat proses peningkatan daya tarik dari sisi pangan tersebut.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim KKN UGM Sambelia Lombok Timur Periode 2 Unit NB-002 menggagas program "Optimalisasi Pengolahan Komoditas Lokal" yang berjudul "Pelatihan Pembuatan Nata de Coco dan Minuman Nata de Coco serta Pembuatan Selai Srikaya dan Olahannya".

Diselenggarakan pada 24 Juli 2024 di Gedung Serbaguna Kantor Desa Labuhan Pandan, program ini bertujuan untuk membuka pengetahuan masyarakat atas potensi olahan kelapa Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia.

“Buah kelapa di Desa Labuhan Pandan memang selalu seperti ini olahannya. Cuman dijual aja langsung tanpa diolah lagi,” ujar Ibu Juria saat survei program, Rabu (17/7/2024).

Ibu Juria menyampaikan, pada umumnya buah kelapa pada Desa Labuhan Pandan hanya dijadikan sebagai minuman segar, sedangkan untuk dagingnya dijadikan sebagai bahan urap dan tempurungnya sebagai bahan bakar.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UGM Memberikan Edukasi "Kenali Madu Asli" melalui Video Singkat di Media Sosial

Oleh sebab itu, Aloysia Diandra Narasari, anggota dari Tim KKN UGM Sambelia Lombok Timur Periode 2 Unit NB-002, melakukan terobosan baru untuk melakukan pelatihan terhadap potensi olahan buah kelapa guna diolah menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Program tersebut mengutamakan pelaksanaan demonstrasi sehingga dapat menunjukkan secara langsung kepada masyarakat terkait cara pengolahan kedua produk yang benar.

Pelaksanaan program ini mendapatkan sambutan yang hangat oleh para warga setempat dari berbagai kalangan usia baik ibu-ibu muda maupun lansia. Ibu Juria, salah satu peserta dari Dusun Labuhan Pandan Induk, mengungkapkan kegembiraannya.

"Saya sangat senang dengan pelatihan ini. Saya tidak menyangka bahwa dari buah kelapa yang selama ini dianggap biasa saja, bisa diolah menjadi produk yang menarik dan bernilai jual tinggi. Saya akan mencoba membuat nata de coco dan selai srikaya di rumah dan mungkin akan saya jual," ungkapnya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi/Tim KKN-PPM UGM Melukis Sambelia 2024
info gambar

Kedua produk ini dipilih karena penggunaan alat dan bahan yang masih tergolong mudah untuk disediakan oleh masyarakat setempat sehingga dengan mudah dapat dilakukan langsung di rumah atau berbasis rumah tangga.

Proses Pembuatan Nata de Coco

Bahan-Bahan:

  • 1 liter air kelapa muda segar
  • 1 sendok makan cuka makan
  • 2 sendok makan gula pasir
  • 1/2 sendok teh ZA (urea)
  • 10 ml bibit nata de coco (dapat diperoleh dari toko bahan kue atau pembuat nata de coco rumahan)

Alat:

  • Wadah plastik atau nampan yang bersih dan cukup besar
  • Plastik wrap atau koran
  • Karet gelang
  • Panci
  • Kompor
  • Saringan
  • Kain bersih

Cara Membuat:

  1. Persiapan Air Kelapa: Diamkan air kelapa muda selama 1-2 hari pada suhu ruangan agar partikel-partikel yang tidak diinginkan mengendap. Setelah itu, saring air kelapa untuk mendapatkan hasil yang lebih jernih.
  2. Perebusan: Panaskan air kelapa yang telah disaring hingga mendidih. Setelah mendidih, tambahkan cuka, gula pasir, dan ZA. Aduk rata hingga semua bahan terlarut.
  3. Fermentasi: Tuangkan larutan air kelapa panas ke dalam wadah yang telah disiapkan. Biarkan larutan menjadi dingin pada suhu ruangan sebelum menambahkan bibit nata de coco. Tuangkan seluruh bibit nata de coco ke dalam larutan tanpa disaring. Tutup wadah rapat menggunakan plastik wrap atau koran yang dilubangi beberapa bagian kecil untuk sirkulasi udara. Kemudian, ikat rapat dengan karet gelang.
  4. Proses Fermentasi: Letakkan wadah berisi larutan di tempat yang bersih, sejuk, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Proses fermentasi akan berlangsung selama 7-10 hari. Selama proses fermentasi, hindari membuka wadah agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lain.
  5. Pencucian dan Perendaman: Setelah 7-10 hari, nata de coco akan terbentuk di permukaan larutan. Cuci nata de coco dengan air bersih mengalir untuk menghilangkan lendir dan kotoran. Rendam nata de coco dalam air bersih selama 1-2 hari dengan mengganti air setiap hari. Proses perendaman ini bertujuan untuk menghilangkan rasa asam dari cuka.
  6. Perebusan Akhir: Setelah perendaman, rebus nata de coco bersama air bersih dan tambahkan sedikit gula pasir sesuai selera. Rebus hingga nata de coco empuk dan matang. Angkat dan tiriskan. Nata de coco siap digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai minuman atau hidangan.

Tips

  • Untuk mendapatkan nata de coco yang berkualitas, gunakan air kelapa muda segar dan bibit nata de coco yang masih aktif.
  • Selama proses fermentasi, pastikan wadah tertutup rapat dan terhindar dari kontaminasi.

Proses Pembuatan Selai Srikaya

Bahan-Bahan:

  • 180 ml santan kelapa
  • Gula jawa dan gula pasir secukupnya (sesuai selera)
  • 1 lembar daun pandan
  • 2 sendok makan tepung maizena
  • 1 butir telur
  • Air secukupnya

Alat:

  • Panci
  • Kompor
  • Wadah untuk mengocok telur

Cara Membuat:

  1. Membuat Larutan Tepung Maizena: Kocok lepas telur dalam wadah. Larutkan tepung maizena dengan sedikit air, kemudian masukkan ke dalam kocokan telur. Aduk rata hingga tidak ada gumpalan.
  2. Memasak Santan: Panaskan santan kelapa dalam panci bersama daun pandan dan gula merah yang telah dipotong-potong. Masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga gula larut dan santan mendidih.
  3. Menambahkan Larutan Tepung Maizena: Tuang sedikit demi sedikit larutan tepung maizena ke dalam santan panas sambil terus diaduk cepat. Masak hingga adonan mengental dan meletup-letup. Angkat dan biarkan dingin.

Saran Penyajian:

Selai srikaya siap disajikan sebagai isian roti tawar, kue, atau sebagai topping es campur.

Tips:

  • Selai srikaya dapat disimpan dalam kulkas dalam wadah kedap udara.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Desa Labuhan Pandan.

Dengan adanya produk-produk olahan kelapa yang beragam, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga. Selain itu, pelatihan ini juga dapat mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat.

Keberhasilan program ini menjadi titik awal yang baik untuk pengembangan produk-produk olahan kelapa di Desa Labuhan Pandan. Beberapa langkah yang perlu dilakukan ke depan antara lain:

  • Pendampingan berkelanjutan: Pihak desa perlu memberikan pendampingan berkelanjutan kepada peserta untuk memastikan keberlangsungan produksi.
  • Pengembangan produk baru: Perlu dilakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap potensi olahan kelapa lainnya, seperti minyak kelapa, sabun kelapa, atau kerajinan tangan dari tempurung kelapa.
  • Pemasaran: Produk-produk olahan kelapa perlu dipasarkan secara lebih luas, baik di tingkat lokal maupun regional.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UGM Bantu UMKM Lokal Desa Selomirah Tembus Pasar Digital

Penulis: Aloysia Diandra Narasari

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.