PT PAL Indonesia berhasil menyelesaikan proyek pembangunan rumah apung bagi masyarakat pesisir Muara Angke, Jakarta Utara. Pembangunannya rampung dalam waktu kurang dari satu bulan.
Atas dedikasi tersebut, Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada PT PAL Indonesia.
Proyek rumah apung di Muara Angke itu sebetulnya merupakan inisiasi Menteri Pertahanan sebagai solusi atas persoalan hunian layak bagi masyarakat pesisir yang terdampak banjir rob.
Rumah apung, solusi banjir rob
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebelumnya meresmikan 16 rumah apung, 12 rumah panggung, dan lapangan futsal terapung bagi masyarakat Muara Angke, Jakarta Utara, pada Rabu (14/8/2024).
Pembangunan rumah apung adalah bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT PAL Indonesia yang bekerja sama dengan program bakti sosial Universitas Pertahanan.
Program tersebut dimulai dengan melakukan mitigasi permasalahan yang sering kali dihadapi masyarakat banjir rob di kawasan pesisir pantai Pluit Jakarta Utara, di mana ketinggian luapan air bisa mencapai 1 meter yang berdampak pada aktivitas dan perekonomian warga.
Dilengkapi berbagai fasilitas
Rumah apung dirancang khusus oleh para engineer dalam negeri untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang rawan pasang surut air laut. Selain itu, rumah apung ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern.
Fasilitas modern yang dimaksud antara lain solar panel 1500 W, tandon air berkapasitas 1700 liter, pompa air, septic tank, serta grease trap dan fasilitas komplementer lainnya.
"Proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga sebuah wujud nyata kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Rumah apung ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir, memberikan mereka akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi",” kata CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, di Jakarta, Kamis (15/08).
Baca juga PLN Dorong Green Economy Lewat Program Co-Firing Biomassa di Festival Like 2024
Masyarakat pesisir tergolong rentan
Program bantuan pembangunan rumah apung dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat nelayan di pesisir Pantai Pluit yang sering terdampak banjir rob dengan ketinggian mencapai 1 meter. Kehadiran rumah apung ini diharapkan dapat menjaga stabilitas tempat tinggal yang aman dan layak bagi masyarakat nelayan pesisir.
Menhan Prabowo menyampaikan perhatiannya terhadap kondisi warga kampung nelayan. Untuk itu, pihaknya menugaskan UNHAN untuk membuat permukiman di kawasan yang terendam air dengan dilengkapi berbagai fasilitas modern.
Kehadiran rumah apung menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir yang rawan bencana, sekaligus membuktikan inisiatif PT PAL dan Universitas Pertahanan dalam memberikan solusi berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Harapan untuk kolaborasi jangka panjang
Kolaborasi UNHAN dan PT PAL dalam proyek rumah apung Muara Angke juga menunjukkan komitmen jangka panjang kedua belah pihak untuk memastikan bahwa inovasi teknologi rumah apung mampu memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Sebagai informasi, PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering).
PT PAL diketahui andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.
Baca juga Sah! Presiden Teken PP Kesehatan, Dukung Program ASI Eksklusif sampai Kendalikan Rokok
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News