sosialisasi pengelolaan stres dan pencegahan narkoba di sman 02 tarakan - News | Good News From Indonesia 2024

Sosialisasi Pengelolaan Stres dan Pencegahan Narkoba di SMAN 02 Tarakan

Sosialisasi Pengelolaan Stres dan Pencegahan Narkoba di SMAN 02 Tarakan
images info

Pada Selasa, 23 Juli 2024, salah satu anggota dari Tim Semestarakan, Syadza Aliyah—dibantu oleh rekan-rekan satu subunitnya, berhasil melaksanakan sebuah program kerja hasil kolaborasi dengan pihak Komunitas Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) Kampung Enam yang berada di bawah binaan BNN Kota Tarakan.

Program tersebut bertajuk "Say No to Drugs: Pengelolaan Stres dan Pencegahan Penggunaan Narkoba di Kalangan Remaja", dan terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan.

Pagi itu, Ruang Pertemuan di SMAN 2 Tarakan ramai dengan para siswa yang berkumpul untuk mengikuti sesi sosialisasi. Mereka tampak bersemangat dan penasaran, siap menerima pengetahuan baru yang bisa membantu mereka dalam menghadapi tantangan sehari-hari sebagai pelajar.

Penggerak Semesta yang bertugas menyapa dengan penuh semangat. "Selamat pagi semua!" katanya.

Kegiatan dimulai oleh Syadza dengan menanyakan pengetahuan dasar yang siswa miliki mengenai stres. Ia kemudian menyampaikan definisinya secara sederhana.

"Stres adalah respon tubuh kalian terhadap situasi yang menantang atau menekan. Tapi, jangan khawatir, ini adalah respon alamiah kita sebagai manusia dan ada banyak cara untuk mengelola stres secara adaptif," terangnya.

Baca Juga: Healthy Teeth Healthy Body, Upaya Edukasi untuk Jaga Kesehatan Gigi sejak Dini

Selanjutnya, siswa dikenalkan dengan beberapa teknik pengelolaan yang adaptif dalam mengatasi stres, yakni seperti olahraga, meditasi, dan menulis jurnal. Tidak hanya diberi penjelasan teoretis, mereka juga diajak untuk menulis jurnal secara langsung.

Siswa diberikan prompt bullet journal dengan topik pembahasan "Mengelola Stres". Masing-masing diberi waktu 10 menit untuk menuangkan sejenak beban-beban yang memberatkan benak mereka sehari-hari.

Para siswa menulis dengan serius, menyalurkan perasaan mereka di atas kertas. Setelah itu, mereka diberi kesempatan untuk melakukan refleksi dan membagikan ceritanya kepada teman.

"Stres merupakan hal normal, tetapi, cara menghadapinya yang membuat perbedaan," ucap Syadza.

Inilah saatnya para siswa diberi pencerahan mengenai kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan untuk mengatasi stres, tetapi hanya memberikan dampak baik yang sementara bagi mereka. Beberapa di antaranya adalah mengisolasi diri, makan berlebihan atau kurang makan, serta menggunakan narkoba.

Setelah itu, siswa diberi penjelasan lebih detail mengenai apa itu narkoba dan dampaknya. Tidak hanya itu, mereka juga dikenalkan dengan ciri-ciri adiksi, perubahan yang terjadi akibat penggunaan narkoba, penggolongan narkoba, serta pencegahan penggunaannya.

"Edukasi, ilmu, pemahaman mengenai hal tersebut dan kesadaran adalah kunci. Ketahui bahaya narkoba dan buat keputusan yang bijak. Jangan ragu mencari dukungan dari teman, keluarga, atau konselor jika merasa tertekan," terang Syadza.

Sebelum menutup penyampaian materi, Syadza juga mengenalkan Komunitas IBM yang bertugas di Kampung Enam. Ia juga menyebutkan berbagai jenis layanan dan nonlayanan serta kegiatan di luar layanan IBM.

"IBM adalah pendekatan rehabilitasi yang dirancang oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan oleh masyarakat sesuai dengan kearifan lokal. IBM bertujuan memberikan intervensi bagi mereka yang membutuhkan layanan rehabilitasi dengan mudah diakses."

Terakhir, sebagai penutup, dilakukan screening pada peserta sosialisasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kemungkinan keterlibatan dengan obat-obatan selama 12 bulan terakhir, tidak termasuk minuman beralkohol, dengan alat ukur DAST-10.

Screening ini penting untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai risiko dan membantu dalam langkah pemulihan. Hasil screening nantinya dilaporkan kepada Pihak BNN Kota Tarakan untuk dilakukan upaya lebih lanjut.

Sesi kegiatan ini berakhir dengan semangat dan harapan baru.

"Kalian semua bisa menghindari narkoba melalui pengaturan diri dan pengelolaan stres dengan baik," ucap Syadza di akhir sesi.

"Mari kita saling mendukung dan menjaga satu sama lain. Bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik dan bebas dari narkoba," pungkasnya.

Baca Juga: Kolaborasi Edukasi Stunting KKN-PPM UGM dan Dinkes Lombok Timur di Sambelia

Dengan semangat yang tinggi, para siswa meninggalkan aula, siap untuk menghadapi tantangan dalam menuntut ilmu dengan pengetahuan baru yang mereka peroleh.

Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita semua untuk terus berusaha memberikan yang terbaik bagi generasi muda kita, sebagai penggerak semesta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TT
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.