Global Youth Innovation Summit (GYIS) Batch 2 sukses digelar di Singapura dan Malaysia pada 15–18 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Pemuda Mendunia dengan International Islamic University Malaysia (IIUM).
GYIS Batch 2 digelar usai kesuksesan program pertamanya pada 22–25 April 2024. Para delegasi menyambangi lembaga pendidikan tersohor di Singapura dan Malaysia untuk menambah wawasan global mereka.
Di Singapura, para delegasi mengunjungi National University of Singapore (NUS), salah satu universitas terbaik di dunia. Mereka berkesempatan melihat langsung bagaimana lingkungan akademik kelas dunia berjalan di sana.
Pengalaman ini tidak hanya membuka mata para delegasi terhadap standar pendidikan tinggi internasional, tetapi juga menginspirasi mereka untuk meraih prestasi serupa di Indonesia.
Baca Juga: Tim KKN UGM Sarayu Samigaluh Sosialisasikan Strategi Digital Marketing kepada UMKM Lokal
Selain itu, para delegasi juga melakukan kunjungan ke International Islamic University Malaysia (IIUM). Menara gading ini pernah meraih penghargaan sebagai The 2020 Sustainability Institution of the Year Winner oleh Green Gown Awards.
Di sana, mereka berdiskusi dan berbagi pandangan dengan mahasiswa serta akademisi tentang isu-isu global yang terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Diskusi ini diharapkan mampu mendorong kolaborasi lintas negara dan budaya serta menginspirasi para delegasi untuk menciptakan solusi inovatif yang berdampak positif bagi masyarakat.
Salah satu momen yang paling dinantikan adalah presentasi proyek oleh para delegasi. Dalam sesi ini, mereka mempresentasikan ide-ide inovatif sebagai solusi terhadap berbagai isu global dalam kerangka SDGs.
Kompetisi ini tidak hanya menguji kemampuan mereka dalam berinovasi, tetapi juga mendorong kolaborasi dan kreativitas. Para delegasi terbaik berkesempatan meraih penghargaan juara 1 sampai 3, yang diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka.
Sebelum acara utama dimulai, Pemuda Mendunia tak lupa memberikan pelatihan untuk mempersiapkan para delegasi dalam merancang dan mempresentasikan proyek yang berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Kunjungan kewirausahaan di Malaysia juga menjadi agenda para delegasi untuk mengenal dunia bisnis dan kewirausahaan. Tidak hanya fokus pada kegiatan akademik dan kewirausahaan, GYIS juga memberikan kesempatan kepada para delegasi untuk mengeksplorasi budaya dan kota di Singapura dan Malaysia.
Pada akhirnya, acara seperti GYIS dirancang untuk memberikan pengalaman akademik dan budaya serta membangun jaringan internasional bagi para pesertanya.
Di samping itu, GYIS hadir sebagai platform untuk mempersiapkan pemimpin muda yang berkualitas demi menyongsong bonus demografi pada 2030, ketika persentase usia produktif Indonesia diperkirakan mencapai 64 persen dari total penduduk.
Lebih lanjut, Goldman Sachs memproyeksikan bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2075. Oleh karena itu, peningkatan jumlah penduduk harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pemuda, yang menjadi fokus utama dari GYIS.
Yoga Angkawijaya, mahasiswa asal Universitas Kristen Duta Wacana yang meraih prestasi sebagai Best Delegate di program GYIS ini, menggambarkan betapa bermanfaatnya program ini.
"Sebagai generasi muda, saya sangat tertarik dengan SDGs untuk memberikan dampak positif bagi orang lain. Itulah mengapa saya bergabung dalam program GYIS yang diselenggarakan oleh Pemuda Mendunia yang bekerja sama dengan IIUM. Bagi teman-teman semua, saya sangat merekomendasikan untuk bergabung dalam program ini untuk meningkatkan diri dan memberikan dampak bagi orang lain," ujar Yoga.
Baca Juga: Sarasehan SiBakul Jogja di Taman Sidorejo, Cara Memajukan UMKM Masa Kini
Dengan rampungnya GYIS Batch 2, Pemuda Mendunia berhasil menciptakan wadah inspiratif bagi para pemuda Indonesia untuk meningkatkan kualitas diri dan memperluas wawasan global mereka.
Pemuda Mendunia berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kapasitas pemuda melalui program-program bermanfaat seperti ini, guna mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global di masa depan.
Sebagai informasi, Pemuda Mendunia didirikan oleh dua co-founder, Muhammad Dhiyaaul Firdaus dan Ahmad Hamim Al Barri, yang merupakan mahasiswa Institut Pertanian Bogor angkatan 56 (2019).
Penulis: Ratu Mutiara Kalbu
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News