inilah batu sawan salah satu tempat wisata paling sakral di sianjur mula mula - News | Good News From Indonesia 2024

Inilah Batu Sawan, Salah Satu Tempat Wisata Paling Sakral di Sianjur Mula-Mula

Inilah Batu Sawan, Salah Satu Tempat Wisata Paling Sakral di Sianjur Mula-Mula
images info

Sianjur Mula-Mula, salah satu tempat favorit di Samosir, menyimpan banyak keindahan alam dan objek wisata. Salah satu diantaranya adalah Batu Sawan. Terkenal akan rasa airnya yang khas dan sakral, menjadikan Batu Sawan ikonik utama pariwisata Samosir.

Batu Sawan terletak di Sumatera Utara, Kabupaten Samosir, Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Desa Sari Marrihit. Meskipun sedikit berjarak dari Pusuk Buhit, tempat ini sebaiknya diakses menggunakan jenis kendaraan yang cocok untuk dataran menanjak dan jalan berliku. Dari Batu Sawan, dibutuhkan sekitar dua jam berjalan kaki untuk mencapai Pusuk Buhit.

Sejarah dan Legenda Batu Sawan

Menurut masyarakat setempat, Batu Sawan sangat terikat dengan sejarah budaya Batak, khususnya kisah Raja Uti. Untuk memahami asal mula kesakralannya, mari telusuri terlebih dahulu legenda Si Raja Batak.

Cerita yang Terselip di Balik Adanya Pesta Tapai di Batu Bara

Menurut kepercayaan Suku Batak, Si Raja Batak adalah nenek moyang seluruh Suku Batak. Ia memiliki 2 anak, dengan anak sulung bernama Guru Tatea Bulan. Lima keturunan dari Guru Tatea Bulan antara lain: Raja Uti, Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja, dan Malau Raja.

Raja Uti lahir tanpa tangan dan kaki, tetapi memiliki hati yang tulus. Suatu hari, Raja Uti memohon kepada Mulajadi Na Bolon agar ia lahir sebagai manusia seutuhnya. Raja Uti pun mandi di Batu Sawan dan dilahirkan kembali sebagai manusia seutuhnya, lalu bertapa seorang diri di guanya. Setelah menguasai kemampuannya, Raja Uti kembali ke kampung halamannya.

Karena Raja Uti dianggap sakti dan sering mandi di Batu Sawan, maka tempat tersebut dianggap tempat sakral. Batu Sawan mirip dengan Pemandian Aek Sipitudai yang diyakini dapat mengabulkan permintaan dan diyakini air dari sana berasal dari Batu Sawan.

Menurut seorang penduduk setempat, Raja Uti mandi tujuh kali di Batu Sawan hingga menjadi sakti, mampu terbang, dan mampu berubah menjadi 7 wujud berbeda. Meskipun Raja Uti tidak memiliki keturunan, akan tetapi ceritanya tetap hidup hingga kini, dan bahkan dipercayai bahwa ia masih hidup sampai sekarang.

Karakteristik Batu Sawan

Sesuai dengan deskripsi namanya, Batu Sawan memiliki ciri khas aliran air yang ditampung oleh sebuah batu besar berbentuk cawan. Airnya sangat bersih dan jernih. Rasa air Batu Sawan asam seperti jeruk purut, meskipun seharusnya tidak berasa. Salah satu alasannya adalah sumber dari mata air tersebut berjarak 500 meter di atas aliran Batu Sawan, yang mungkin menyebabkan rasa asam tersebut.

Misteri Batu Hobon di Pulau Samosir, Tempat Raja Batak Sembunyikan Harta Karun

Dipercayai bahwa air Batu Sawan memiliki banyak khasiat dan dapat mengobati berbagai jenis penyakit. Oleh karena itu, banyak masyarakat lokal dan wisatawan rela menempuh jarak jauh untuk berkunjung, berdoa, dan mandi di Batu Sawan.

Selain itu, banyak batu dan patung di sekitar Batu Sawan yang dianggap sakral dan sering digunakan untuk berdoa. Mural atau lukisan kisah Raja Uti dan para raja lainnya juga ada di lokasi ini, menambah nilai sejarah dan budaya.

Pengelolaan dan Wisatawan

Pengelolaan Batu Sawan saat ini berada di bawah Dinas Pariwisata. Sejak tahun 1998, sekitar 13 abad setelah kisah Raja Uti, Batu Sawan telah dipulihkan ke keadaan aslinya. Bagi yang tertarik, dapat mengunjungi tempat tersebut tetapi hanya diperbolehkan untuk mandi di tempat khusus saja.

Sebagai tempat yang sakral, sebaiknya bersikap sopan dan menjaga tata krama di Batu Sawan. Untuk daerah tertentu, dianjurkan oleh masyarakat setempat untuk melepas alas kaki.

Dengan menjaga dan menghormati tempat-tempat sakral seperti Batu Sawan, Kawan GNFI tidak hanya melestarikan budaya dan sejarah, tetapi juga mendukung perkembangan pariwisata lokal yang berkelanjutan. Batu Sawan adalah bukti nyata kekayaan budaya dan spiritualitas Batak yang patutu dijaga dan dilestarikan.

Ketergantungan Indonesia dan Filipina pada Batu Bara Melonjak ke Level Tertinggi!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.