Batu Hobon yang terletak di Pulau Samosir, Sumatra Utara begitu dihormati oleh masyarakat sekitar. Pasalnya orang Batak percaya bahwa batu tersebut menjadi tempat sang Saribu Raja menyimpan barang-barang pusaka.
Dimuat dari Merdeka, cerita ini berawal dari Saribu Raja yang mendapatkan banyak warisan dari pendahulu. Dirinya kemudian berangkat ke Gunung Pusuk Buhit untuk mengamankan pusaka Batak seperti mantra dan obat penting.
Pulau Samosir dan Danau Toba, Bukti Teringkarnya Sebuah Janji
Ketika zaman penjajahan Belanda dulu. Penjajah ingin membongkar isi yang ada di dalam Batu Hobon. Tetapi tidak pernah berhasil. Dipercaya isi dari Batu Hobon ini baru bisa dikeluarkan oleh Raja Uti yang dipercaya tidak bisa mati.
Tak main-main, ketika ada seseorang yang ingin mencoba membongkar batu hobon ini. Konon akan menerima malapetaka atau bencana yang mendatangi. Sehingga tidak ada yang berani untuk membongkarnya.
Bentuk batu hobon
Batu Hobon merupakan salah satu benda peninggalan zaman Megalitikum. Batu ini memang memiliki bentuk yang unik, sekilas batu tersebut seperti sebuah peti untuk menyimpan benda.
Batu Hobon memiliki ukuran diameter mencapai 1,98 meter. Pada bagian atas batu tersebut layaknya sebuah tutup untuk menutup bagian batu di bawahnya. Sejak zaman Kolonial Belanda, Batu Hobon menjadi tempat berdoa oleh masyarakat Batak.
Menilik Pulau Samosir, Kepingan Surga di Tanah Batak
Batu Hobon beberapa kali mengalami pemugaran agar keberadaannya terus terjaga dan bisa dibuka sebagai salah satu objek wisata sejarah di Pulau Samosir. Sehingga dulu banyak dikunjungi peziarah.
Mulai ditinggalkan
Dulunya Batu Hobon menjadi incaran setiap warga karena masih menganut agama Parmalim yang masih menyembah berhala. Namun, seiring berjalanya waktu mulai masuk misionaris agama Kristen yang mengubah orientasi keagamaan.
Karena mulai banyak masyarakat setempat yang memeluk agama Kristen, sehingga fungsi Batu Hobon sebagai tempat ziarah dan berdoa mulai ditinggalkan. Saat ini Batu Hobon hanya berfungsi sebagai tempat wisata.
Peresmian Creative Hub dan Persiapan F1 Boat Race di Danau Toba
Meski sudah mulai ditinggalkan, pemaknaan Batu Hobon menjadi sebuah wadah komunikasi dengan leluhur masih tetap terjaga. Selain itu, tempat ini dibuka sebagai objek wisata sekaligus usaha masyarakat setempat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
