Dalam upaya meningkatkan rasa percaya diri perempuan penyandang HIV di Yayasan Sahira Bogor, Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) "Srikandi Sejati" berhasil menggaet perhatian.
Program ini diketuai oleh Annisa Nurul Fadilla (Ilmu Keluarga dan Konsumen), bersama tim yang terdiri dari Atina Aulia Hasanah (Ilmu Keluarga dan Konsumen), Nopi Isnaini (Ekonomi Syariah), Arrasyid Putra Rafi (Ekonomi Syariah), dan Alif Nur Hidayah (Manajemen Hutan). Para mahasiswa ini di bawah bimbingan dari Nur Islamiah, Ph.D dan Risda Rizkillah, S.Si., M.Si yang merupakan dosen di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB.
Sebuah program inovatif yang berjudul "Srikandi Sejati" dan digagas oleh Tim Srikandi telah berhasil menarik minat khalayak ramai. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan penyandang HIV. Program ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kepercayaan diri saat seseorang dinyatakan mengidap HIV sehingga menimbulkan perilaku tertutup.
Tim Srikandi menyusun program yang dinamakan "Srikandi Sejati". Sebab, mereka ingin perempuan ini dapat menjadi Srikandi yang kuat. Dengan metode ACTORS, program tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mengubah pola pikir growth mindset bagi perempuan penyandang HIV.
Mahasiswa IPB Ajak Anak Kampung Bayam Menanam Bibit
Pendekatan yang dilakukan berfokus pada diri sasaran untuk terlibat aktif sehingga sasaran dapat merasakan perubahan dalam dirinya.
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi pada peserta untuk memberikan gambaran rangkaian program. Dilakukan juga pre-test untuk mengukur kondisi kepercayaan diri dan pola pikir sasaran. Program pertama adalah bermain Truth or False untuk membentuk otoritas diri peserta berdasarkan komponen pertama metode ACTORS yaitu Authority.
Peserta program akan memperkenalkan diri dan menyebutkan fakta dan kebohongan tentang dirinya yang akan ditebak oleh peserta lain. Dengan berbagi cerita dan fakta tentang diri mereka, peserta dapat mengurangi rasa malu atau stigma yang mereka rasakan terhadap diri mereka sendiri.
Ini membantu dalam membangun otoritas diri, karena mereka belajar untuk menghargai diri merekatanpa memandang status HIV mereka.
Setiap program, peserta akan mengisi growth journal yang menjadi tolak ukur perkembangan mereka. Nantinya buku ini dapat menjadi motivasi mereka ketika semangat hidupnya mulai menurun. Program kedua adalah "Circle Talk" untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kompetensi yang dimiliki sasaran berdasarkan komponen Confidence and Competence dari metode ACTORS.
Para perempuan penyandang HIV diajak menonton film tentang HIV untuk memantik topik diskusi. Setelah menonton film, Tim Srikandi menjadi fasilitator dalam diskusi bersama perempuan penyandang HIV untuk menceritakan proses mereka dapat bangkit setelah dinyatakan reaktif HIV.
Sukses Gelar Aksi Lingkungan, Mahasiswa Teknik dan Manajemen Lingkungan Sekolah Vokasi IPB
Harapannya, masing-masing dapat mengambil hikmah dari cerita orang lain dan menjadi kembali percaya diri untuk terus melanjutkan hidup.
Selain itu, mereka menulis pesan di kertas karton berbentuk hati untuk memberi semangat orang dengan HIV lainnya yang dibagikan Tim PKM di Instagram.
Program ketiga adalah Home Sweet Home untuk meningkatkan keyakinan diri berdasarkan komponen Trust dari metode ACTORS. Peserta dibantu oleh Tim IPB untuk menentukan tujuan hidup yang digambarkan di atas kanvas.
Program keempat adalah Batik Day untuk membentuk pola pikir yang berani mengambil peluang di depan berdasarkan komponen Opportunity dari metode ACTORS. Peserta membuat batik menggunakan canting untuk mengasah keberanian dan ketekunan peserta.
Program kelima adalah Journaling Time untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dalam mengelola diri berdasarkan komponen Responsibility dalam metode ACTORS. Peserta program melakukan relaksasi pernapasan dan memulai untuk merefleksikan kelebihan dan kekurangan dirinya untuk mengetahui cara dalam regulasi diri.
Program keenam adalah Dear My Beloved One untuk membentuk support system bagi peserta berdasarkan komponen Support dalam metode ACTORS. Peserta menulis surat dan memberikan hadiah batik yang telah dibuat sendiri pada program sebelumnya pada orang terkasih yang akan membantunya ketika sedang drop.
Solusi Antidepresi, Suplemen Seledri dan Jeruk Bali oleh Mahasiswa IPB
Terakhir, peserta mendapat sertifikat program sebagai bentuk apresiasi karena telah menyelesaikan program dengan baik dan menimbulkan rasa bangga terhadap diri sendiri. Tak lupa pula, dilakukan post-test untuk mengukur keberhasilan program dalam mencapai tujuan.
Program Srikandi Sejati menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa IPB untuk mengabdi kepada masyarakat melalui kegiatan yang inovatif dan bermanfaat bagi banyak orang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News