Jajanan tradisional yang dimiliki negara Indonesia terdiri banyak sekali jenis ragamnya dengan cita rasa yang khas dan berbeda-beda di setiap jenis jajanannya.
Dari setiap jajanan, tentunya memiliki kisah dan maknanya tersendiri. Dalam upaya melestarikan dan mempertahankan kearifan lokal, kelompok Estelle Crew praktikum Public Relations 3 Management Event program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berkolaborasi dengan Situs Patirtaan Ngawonggo yang terletak di Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.
Mereka menggagas sebuah event yang bertajuk "Sinau Sareng Jajanan Tradisional" yang hadir sebagai wadah edukasi untuk belajar dan menikmati jajanan tradisional.
Sinau dan sareng diambil dari kata dalam Bahasa Jawa yang memiliki arti belajar dan bersama, yang kemudian Sinau Sareng Jajanan Tradisional diartikan sebagai belajar bersama membuat jajanan tradisional. Jajanan tradisional yang akan dibuat pada acara ini terdiri dari apem pasung, klepon, dan ongol-ongol.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 50 tamu yang juga menghadirkan mahasiswa-mahasiswi internasional dari Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM.
Daftar Makanan Penutup Tradisional Khas Indonesia Wajib Dicicipi dan Bikin Lidah Bergoyang
Pada acara tersebut, 4 mahasiswa hadir dari negara yang berbeda di antaranya Nguyễn Hoài Ngân atau yang kerap disapa dengan nama Indonesianya, Ningsih, yang berasal Vietnam, Nidhi yang berasal India, Benjamin, serta Chacha yang berasal dari Afrika Timur.
Keempat mahasiswa BIPA UMM tersebut, sejak awal kedatangan, mereka tampak antusias untuk mengikuti rangkaian acara Sinau Sareng Jajanan Tradisional.
Sebelum acara sesi edukasi pembuatan jajan, Cak Yasin selaku pengelola dari Situs Patirtaan Ngawonggo menyampaikan sepatah dua patah kata untuk para tamu yang sudah turut hadir.
"Senang sekali rasanya kita bisa berkumpul di acara Sinau Sareng Jajanan Tradisional yang acara ini baru pertama kali diadakan di Situs Patirtaan Ngawonggo. Terima kasih untuk teman-teman yang telah hadir terutama teman-teman BIPA yang juga turut serta dalam acara ini. Semoga dengan adanya acara ini, teman-teman bisa mendapatkan pengetahuan baru sekaligus teman-teman baru," ucapnya.
Pembuatan jajanan tradisional diawali dengan pembuatan apem pasung. Para tamu yang hadir diajak langsung dalam membuat bungkus yaitu contong seperti berbentuk es krim yang digunakan sebagai wadah apem pasung. Para tamu juga diajak untuk mengisi adonan apem pasung langsung secara bergantian sebelum memasuki proses pengukusan
Lalu dilanjutkan dengan sesi edukasi pembuatan jajan klepon dan para tamu diajak langsung dalam proses pembentukan klepon yaitu dengan membuat bentuk bulat dan langsung dimasukkan untuk kemudian direbus.
Mengangkat Makanan Tradisional dalam Perayaan Ulang Tahun Berbagai Kota di Indonesia
Tak hanya sekadar edukasi pembuatan jajan saja, tetapi penjelasan mengenai makna dari setiap jajanan tradisional tersebut pun disampaikan agar para tamu dapat mengetahui jajanan tradisional yang disediakan juga mempunyai arti dan makna yang mendalam mengenai kehidupan.
Sesi edukasi terakhir, yaitu pembuatan jajan ongol-ongol. Para tamu juga diajak langsung dalam memberi warna dan membentuk bulat dari jajan tersebut. Para tamu sangat menikmati setiap proses dari pembuatan ketiga jajan tersebut dan antusiasme dari para tamu juga sangat tinggi.
Tak hanya sekadar edukasi pembuatan jajan saja, tetapi penjelasan mengenai makna dari setiap jajanan tradisional tersebut pun disampaikan. Dengan demikian, para tamu dapat mengetahui jajanan tradisional yang disediakan juga mempunyai arti dan makna yang mendalam mengenai kehidupan.
Setelah proses edukasi ketiga jajanan tradisional, para hadirin diajak untuk makan bersama dengan menu makanan yang berkonsep kesederhanaan pedesaan.
Menu makanan yang disediakan terdiri dari bakwan jagung, tempe goreng tepung, pecel, sayur lodeh, sambal, nasi putih, dan nasi jagung.
Lalu setelah para tamu menikmati sajian yang disediakan, mereka diajak untuk edukasi pembuatan wedang rempah-rempah yang memang telah menjadi ciri khas dari Tomboan, Situs Patirtaan Ngawonggo, yang menyuguhkan minuman tradisional ke para tamunya yaitu wedang uwuh.
Dengke Naniura, Makanan Tradisional Batak yang Mirip Sashimi
Wedang uwuh sendiri terdiri dari rempah-rempah, yakni cengkeh, kapulaga, bunga telang, jinten hitam, kayu manis, jahe kering, dan kayu secang yang menghasilkan warna merah pada wedang tersebut.
Melalui acara Sinau Sareng Jajanan Tradisional, diharapkan terutama generasi muda bisa selalu menyukai dan menjaga budaya kearifan lokal agar tidak semakin terkikis oleh perkembangan zaman dan dengan keikutsertaan para mahasiswa BIPA UMM.
Diharapkan budaya dan kearifan lokal bisa semakin dikenal oleh lapisan masyarakat dan bisa dicintai oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News