kisah perkenalan agus mulyadi dengan dunia literasi awalnya karena bungkus tempe - News | Good News From Indonesia 2024

Kisah Perkenalan Agus Mulyadi dengan Dunia Literasi: Awalnya Karena Bungkus Tempe

Kisah Perkenalan Agus Mulyadi dengan Dunia Literasi: Awalnya Karena Bungkus Tempe
images info

Agus Mulyadi bukan menjadi sosok asing bagi para warganet bahkan bagi para fans Manchester United.

Agus Mulyadi atau biasa dikenal sebagai Agus Magelangan merupakan seorang penulis, esais, hingga fans MU garis keras yang lahir di Magelang. Dari tempat lahir itulah, nama Magelangan kini melekat pada sosok Agus.

Agus Magelangan sangat masyhur berkat tulisannya yang sedikit nyeleneh. Ia biasanya menulis artikel tentang politik, sosial, hingga isu-isu populer di media sosial yang dibawa secara ringan dan lucu. Saking ringannya, ia bahkan tidak jarang menulis catatan reflektif tentang kehidupan sehari-hari, utamanya yang berkaitan dengan kehidupan pribadi, kawan, dan keluarga.

Tumbuhkan Budaya Baca, Perpusnas Bangun 10 Ribu Perpustakaan Desa

Agus Mulyadi bekerja di dunia yang tidak jauh dari dunia menulis dan berkaitan dengan buku, misalnya redaktur di Mojok.co, manajer konten di Gardamaya, hingga memiliki toko buku online bernama Akal Buku.

Agus Mulyadi juga memiliki blog pribadi bernama agusmulyadi.com. Blog pribadinya telah masuk di berbagai kategori penghargaan dari banyak versi sejak 2015. Tidak heran, sejak 2010 pun, esai yang ditulisnya telah bertengger sebagai pemenang dari berbagai lomba.

Dalam percakapan langsung bersama Agus Magelangan di “GoodTalk Eps. Agus Mulyadi: Buku, Indonesia Emas, dan Manchester United” yang tayang di Youtube resmi GNFI, ia mengatakan telah mencintai dunia buku, terutama membaca sejak usia Sekolah Dasar (SD).

Rupanya, kecintaan Agus Mulyadi terhadap dunia menulis berawal dari sebuah bungkus tempe.

Tren Baca Online, Pukulan Telak bagi Eksistensi Toko Buku

Kecintaan Agus Magelangan Membaca Berawal dari Bungkus Tempe

Proses Agus Magelangan mencintai dunia literasi ternyata telah tumbuh sejak kecil.

Waktu duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), ia menyadari bahwa dirinya memiliki minat yang tinggi terhadap literasi. Ia memiliki kesukaan membaca yang lebih tinggi dibandingkan teman-teman seusianya.

Saking sukanya dengan membaca, Agus kerap membaca majalah bekas yang akan digunakan sebagai bungkus tempe.

“Nenekku kerja jadi tukang pembungkus tempe di salah satu usaha rumahan. Bungkusnya pake majalah dan buku bekas. Stok buku (dan) majalah bekas datang ke tempat pembuatan tempe, itu biasanya (butuh) waktu seminggu sampe (akhirnya) buku disobeki satu persatu buat bungkusi,” jelas Agus Mulyadi.

Yulianto Pembuka Akses Literasi Baca Buku di Pelosok Desa Jawa Tengah

Di sana, Agus Magelangan mulai membaca aneka genre, mulai dari majalah Bobo, majalah Liberty, hingga majalah Misteri.

Kebiasaan membaca ini terus berlanjut hingga Agus duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat itu, ia semakin suka membaca setelah ia menemukan komik Legenda Naga.

Ia juga telah mengonsumsi buku humor Mati Ketawa Ala Amerika dan Mati Ketawa Ala Rusia. Hingga pada akhirnya, saat SMA, Agus Magelangan tidak hanya membaca, namun mulai merambah ke kepenulisan.

Males Baca Buku? Ini Dia Rekomendasi Podcast yang Bisa Menambah Wawasan Kamu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.