Istana Gebang, atau yang dikenal juga sebagai Ndalem Gebang, kini telah difungsikan sebagai museum yang menyimpan banyak kenangan masa muda Presiden RI pertama, Soekarno. Dahulu, istana ini merupakan kediaman dari orang tua Soekarno, Raden Soekeni Sosrodihardjo dan Ida Ajoe Njoman Rai.
Sejarah Istana Gebang
Istana Gebang dibangun pada tahun 1884, bersamaan dengan pembangunan Stasiun Kereta Api Blitar. Pada awalnya, rumah ini dimiliki oleh salah satu pegawai perusahaan kereta api Belanda. Dibangun di atas lahan seluas 1,8 hektar, kompleks tersebut terdiri dari sebuah rumah induk serta delapan bangunan lainnya.
Di rumah ini, Soekarno tinggal bersama kedua orang tuanya, kakaknya Soekarmini, dan suaminya, Raden Poegoeh Reksoatmodjo. Keluarga Soekarno mulai menempati rumah ini sekitar tahun 1917—1919, saat Soekarno berusia antara 16-18 tahun. Pada waktu itu, ayah Soekarno, Soekeni Sosrodihardjo, dipindahkan dari Mojokerto ke Blitar untuk mengajar di Normal Jongens School, yang kini menjadi SMAN 1 Kota Blitar. Keluarga Soekarno pun ikut pindah ke Blitar bersama Soekeni.
Menyingkap Fakta Unik Bung Karno, Ternyata Tidak Pandai Matematika
Selain sebagai kediaman keluarga, rumah ini juga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya Soekarno dengan para tokoh bangsawan dan intelektual pada masa itu. Mereka sering berdiskusi dan merumuskan ideologi yang kemudian menjadi landasan bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Istana Gebang bukan hanya memiliki nilai historis sebagai situs bersejarah, tetapi juga merupakan titik penting dalam perjalanan pemikiran politik dan perjuangan nasional Indonesia. Dari pertemuan dan diskusi di rumah ini, ide-ide penting untuk membentuk bangsa dan negara Indonesia mulai terbentuk, menciptakan fondasi yang kuat bagi perjuangan kemerdekaan bangsa.
Destinasi Wisata di Kota Blitar
Istana Gebang kini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan dari berbagai penjuru. Selain menawarkan pengalaman wisata sejarah, kompleks ini juga berfungsi sebagai museum yang menyimpan berbagai artefak berharga terkait Soekarno. Pengunjung dapat menjumpai berbagai perabot kantor, perabot ruang tamu, tempat tidur, dan taman yang digunakan pada masa kehidupan Bung Karno di sini.
Saat memasuki rumah utama, pengunjung akan disuguhi dengan ruang tamu yang luas dan bernuansa Jawa Klasik, lengkap dengan perabotan kursi model lama dan meja yang masih terjaga keasliannya. Di dindingnya, tergantung sejumlah lukisan karya seniman yang dihibahkan untuk dipajang di Istana Gebang, serta foto-foto asli Bung Karno saat beliau tinggal di sini. Baru-baru ini, Istana Gebang mendapatkan hadiah sebuah patung besar Bung Karno setinggi sekitar 2 meter dari seorang seniman Jakarta.
Di bagian lain dari kompleks ini, terdapat sebuah paviliun yang dulunya digunakan sebagai tempat menginap para tamu penting yang berkunjung. Paviliun ini masih mempertahankan keaslian desain interiornya, dengan furnitur antik dan dekorasi yang mencerminkan gaya hidup masa itu.
Kilas Balik Peristiwa Percobaan Pembunuhan kepada Bung Karno, Sampai Tujuh Kali!
Di sini, pengunjung dapat melihat bagaimana Bung Karno dan keluarganya menyambut tamu-tamu penting, serta merasakan atmosfer keakraban dan keramahan keluarga Soekarno.
Selain itu, Istana Gebang juga sering digunakan untuk berbagai kegiatan budaya dan edukasi. Berbagai pameran dan acara memperingati hari-hari penting nasional sering diadakan di sini, menambah daya tariknya sebagai pusat edukasi sejarah dan budaya.
Istana ini juga menjadi tempat yang tepat untuk mempelajari lebih dalam tentang kehidupan dan perjuangan Bung Karno, serta memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk meneruskan cita-cita perjuangan bangsa.
Tidak jauh dari Istana Gebang, terdapat makam Bung Karno yang juga menjadi salah satu tujuan ziarah penting bagi banyak orang. Kedekatan antara tempat tinggal masa muda dan tempat peristirahatan terakhir Bung Karno memberikan makna mendalam tentang perjalanan hidup seorang pemimpin besar yang selalu dekat dengan rakyatnya. Pengunjung sering mengunjungi kedua tempat ini sebagai bagian dari perjalanan untuk mengenal lebih dalam tentang sosok Bung Karno dan perjuangannya.
Harga Tiket Masuk
Istana Gebang saat ini dikelola oleh Pemerintah Kota Blitar, dengan tiket masuk yang sangat terjangkau, hanya Rp3.000. Lokasinya juga sangat dekat dengan Makam Bung Karno, sekitar 2 kilometer. Biasanya, rombongan pengunjung yang datang dari PIPP akan ditawarkan paket kunjungan yang mencakup Makam Bung Karno dan Istana Gebang oleh para penarik becak di daerah tersebut.
Dengan segala keunikan dan sejarahnya, Istana Gebang menjadi saksi bisu perjalanan hidup seorang pemimpin besar, serta menjadi tempat yang penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kamar Bung Karno di Hotel Grand Inna Bali Bakal Disewakan, Tertarik Menginap?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News