Salah satu hari yang sangat berarti di akhir bulan ini jatuh pada Rabu terakhir, yang biasa dikenal sebagai Rabu Wekasan. Konon, pada hari ini, ratusan ribu bencana diturunkan oleh Allah SWT ke permukaan Bumi.
Kapan Tradisi Rebo Wekasan 2025
Pada tahun 2025, tradisi Rebo Wekasan, yang merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar, akan berlangsung pada tanggal 20 Agustus 2025. Bagi masyarakat Jawa, terutama bagi santri dan desa-desa yang masih memegang tradisi keagamaan, Rebo Wekasan dipahami sebagai waktu untuk berdoa memohon perlindungan dari berbagai bencana yang dipercaya terjadi pada hari itu.
Sejarah Tradisi Rebo Wekasan
Mengutip dari NU Jateng, dalam tradisi Jawa-Islam, Rebo Wekasan dianggap sebagai hari munculnya berbagai bencana ke dunia. Kepercayaan ini berasal dari catatan-catatan dalam kitab-kitab klasik yang menyebutkan bahwa akan ada datangnya malapetaka pada akhir bulan Safar. Salah satu yang terkenal adalah kutipan dari I’anatuth Thalibin karya Syekh Abu Bakar Syatha yang mengutip pendapat sejumlah ulama tentang terjadinya bencana pada akhir Safar. (Syekh Abu Bakar Syatha, I’anatuth Thalibin, [Beirut: Dar al-Fikr], juz 2, hal. 300.)
Oleh karena itu, para ulama mendorong umat Islam untuk meningkatkan doa, memberikan sedekah, mengucapkan shalawat, serta membaca Shalawat Nariyah atau Shalawat Tafrijiyyah sebanyak-banyaknya. Di sejumlah wilayah, Rebo Wekasan dilaksanakan dengan salat sunnah tolak bala, pembacaan Surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda-beda, atau berendam di sumber air yang dianggap membawa berkah. (KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Risalah Ahlussunnah wal Jamaah, [Jombang: Maktabah Tebuireng], hal. 45.)
Amalan Tradisi Kebo Wekasan
Dilansir dari NU Jakarta, terdapat tiga amalan yang dianjurkan saat memasuki Rebo Wekasan.
- Berdoa kepada Allah. Dalam hadis dinyatakan bahwa doa yang dipanjatkan pada bulan Safar akan diterima, sehingga umat Islam disarankan untuk meningkatkan jumlah doa pada periode tersebut.
- Beristighfar sebanyak-banyaknya.Umat Islam diwajibkan untuk selalu meminta ampun atas kesalahan yang telah dilakukan, karena manusia tidak terhindar dari kekeliruan.
- Membaca kitab suci Al-Quran. Kitab suci ini diturunkan sebagai tanda kebesaran Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai petunjuk hidup bagi umat Muslim, sehingga memberikan berbagai manfaat kepada para pembacanya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News