Pemerintah tampak serius untuk segera membangun tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyebut bahwa proyek tanggul laut raksasa ini direncanakan mulai dari Banten hingga Gresik.
Dalam rapat terbatas pada 10 Juni 2025, Presiden Prabowo pun menegaskan bahwa pihaknya akan segera memulai proyek ini. Ia juga mengonfirmasi akan segera membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono, menjelaskan bahwa studi pembangunan megaproyek ini memakan biaya hingga Rp123 triliun. Biaya tersebut hanya untuk wilayah Jakarta—sepanjang 41 kilometer—yang membutuhkan waktu 8-10 tahun.
Sementara itu, kalkulasi pembangunan tanggul laut raksasa di sepanjang pantai utara diproyeksi menembus US$80 miliar atau sekitar Rp1.300 triliun. Tanggul ini akan membentang sepanjang 500 km dari Banten hingga Gresik. Di sisi lain, butuh waktu antara 15 hingga 20 tahun untuk menyelesaikan proyek ini.
Selain Jakarta, tanggul laut juga diprioritaskan untuk beberapa kota lain, yakni Semarang, Pekalongan, dan Brebes. Pemerintah menyebut sejumlah perusahaan asing tertarik untuk berinvestasi. Namun, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menunggu kerja sama, tetapi menggunakan anggaran negara.
Proyek tanggul laut raksasa ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dan wilayah pesisir Pulau Jawa yang semakin tergerus oleh air laut. Pembangunan tersebut juga diharapkan dapat mencegah air rob, meredam penurunan permukaan pantai, dan menjadi reservoir air bersih.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
