Indonesia kembali menorehkan kemajuan besar di bidang pertahanan. Rudal jelajah Cakır, salah satu alutsista canggih buatan Turki, resmi akan diproduksi di dalam negeri melalui perusahaan patungan PT Republik Roketsan Indonesia. Kerja sama ini tak hanya soal produksi, tetapi juga transfer teknologi yang akan memperkuat kemandirian pertahanan nasional Indonesia.
Apa Itu Rudal Jelajah Cakir?
Rudal jelajah Cakir merupakan senjata strategis buatan perusahaan pertahanan asal Turki, Roketsan. Rudal ini masuk dalam kategori rudal taktis multi-platform yang bisa diluncurkan dari darat, laut, dan udara. Didesain untuk menyerang berbagai target, mulai dari kapal perang, kendaraan lapis baja, hingga infrastruktur strategis musuh, Cakir memiliki daya jangkau lebih dari 150 km.
Keunggulan utamanya terletak pada kemampuan manuver tinggi, sistem navigasi modern, serta fitur low observable (siluman) yang membuatnya sulit dideteksi oleh radar musuh. Rudal ini juga dilengkapi sistem komunikasi dua arah, memungkinkan pengendalian selama penerbangan hingga penguncian ulang target.
Keunggulan Rudal Jelajah Cakir
Tak sekadar rudal biasa, Cakir membawa teknologi yang sangat relevan untuk kebutuhan militer masa kini. Beberapa fitur unggulan dari rudal ini antara lain:
- Multi-platform: Bisa digunakan dari drone, kapal, kendaraan darat, maupun peluncur statis.
- Low RCS (Radar Cross Section): Desainnya sulit dideteksi radar, mendekati kemampuan rudal siluman.
- Manuver tinggi: Mampu bermanuver secara dinamis untuk menghindari sistem pertahanan udara musuh.
- Kendali Real-Time: Menggunakan sistem komunikasi canggih untuk pengendalian langsung dan penyesuaian target saat rudal meluncur.
- Kepala peledak modular: Bisa disesuaikan dengan jenis target yang disasar.
Dengan segala keunggulan ini, Cakır menjadi salah satu rudal taktis paling modern yang dimiliki Turki dan sebentar lagi, Indonesia.
Rudal Jelajah Cakir Pindah Produksi dari Turki ke Indonesia
Dalam sebuah langkah strategis, pemerintah Indonesia dan Roketsan resmi membentuk PT Republik Roketsan Indonesia, sebuah perusahaan patungan yang akan menjadi basis produksi rudal di tanah air. Salah satu yang akan diproduksi adalah rudal Cakır, yang selama ini dikembangkan sepenuhnya di Turki.
Kolaborasi strategis ini melibatkan transfer teknologi secara menyeluruh, termasuk pelatihan dan pendampingan dari para ahli teknis dan insinyur pertahanan asal Turki. Tak hanya fokus pada rudal Cakır, pabrik produksi yang akan dibangun di Indonesia juga dirancang untuk mengakomodasi pengembangan tiga jenis sistem rudal lainnya, yaitu Atmaca (rudal anti-kapal), Hisar (rudal pertahanan udara), dan Sungur (rudal hanud jarak pendek).
Roketsan juga berkomitmen mendampingi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, agar kelak teknologi ini bisa sepenuhnya dikuasai tenaga ahli dalam negeri. Fasilitas ini akan dibangun lengkap dengan pusat riset, perakitan, dan pengujian sistem rudal, menjadikan Indonesia sebagai pemain baru dalam industri rudal regional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News