Pemerintah Indonesia tengah bersiap membangun 17 kilang minyak berskala kecil atau small refinery di berbagai wilayah Tanah Air. Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM), yang selama ini masih mendominasi kebutuhan dalam negeri.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut bahwa kapasitas kilang dalam negeri saat ini baru mampu memenuhi sekitar 30–40 persen kebutuhan BBM nasional. Artinya, sekitar 60 persen sisanya masih bergantung pada impor, yang tentu membebani neraca perdagangan dan fiskal negara.
“ Refinery (kilang) kita kurang lebih sekitar 30%—40% dari total kebutuhan kita, selebihnya kita impor. Kemudian kita bilang kita harus membangun refinery baru” kata Bahlil pada awak media di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (29/7/2025).
Pernyataan tersebut sejalan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan agar pembangunan kilang dilakukan secara merata di seluruh Indonesia. Tujuannya, untuk memangkas biaya logistik dan mempercepat distribusi energi ke daerah-daerah.
Proyek pembangunan kilang ini telah masuk dalam dokumen Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, dan akan dikelola bersama Badan Pengelola Investasi Danantara. Total nilai investasinya ditaksir mencapai Rp160 triliun dengan potensi menyerap sekitar 44.000 tenaga kerja.
Setidaknya ada 18 wilayah yang telah ditetapkan sebagai lokasi proyek, antara lain Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Semarang, Surabaya, Pontianak Makassar, Bitung, hingga Fakfak.
Sementara itu, pihak Pertamina menyambut baik rencana ini. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa pihaknya mendukung pembangunan kilang mini yang bisa membantu penyediaan energi di daerah terpencil atau kawasan yang sulit dijangkau distribusi dari kilang besar.
“Kami mendukung rencana tersebut, upaya untuk mendukung dan menjaga ketahanan energi” ujar Fadjar pada keterangan pers Selasa (29/7).
Pembangunan kilang mini ini tidak hanya memperkuat kemandirian energi nasional, tetapi juga membuka peluang besar untuk pemerataan pembangunan, menciptakan lapangan kerja, dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
